Bupati OKI Minta Bulog Serap Gabah Sesuai HPP, Dorong OKI Jadi Lumbung Pangan Sumsel
Kayuagung - Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), H. Muchendi Mahzareki, mendorong Perum Bulog untuk menyerap gabah kering panen (GKP) dari petani dengan mengacu pada Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram. Seruan ini disampaikannya saat menghadiri panen raya serentak di Desa Cahya Maju, Kecamatan Lempuing, Senin (7/4).
“Saya menitipkan harapan kepada Bulog agar mendukung penuh upaya kami menjadikan OKI sebagai lumbung pangan Sumsel, dengan menyerap seluruh hasil panen petani sesuai harga yang ditetapkan pemerintah,” kata Bupati Muchendi.
Ia juga mengungkapkan keluhan sejumlah petani yang menyampaikan langsung permasalahan di lapangan terkait distribusi gabah.
“Petani menyampaikan, hasil panen mereka belum seluruhnya bisa diterima oleh Bulog. Ada yang dibeli di bawah harga resmi, bahkan ada yang ditolak karena alasan gudang penuh,” jelasnya.
Sebagai solusi, Pemerintah Kabupaten OKI menawarkan pemanfaatan aset daerah berupa eks Rice Milling Unit (RMU) yang dilengkapi dengan gudang penyimpanan di Desa Tebing Suluh.
“Bangunan ini dulunya beroperasi sebagai pabrik beras sekitar 15 tahun lalu, tapi sudah tidak beroperasi dalam 10 tahun terakhir. Kami mengusulkan kepada Pemprov dan Bulog agar aset ini difungsikan kembali, minimal sebagai gudang penyimpanan hasil panen. Ke depan, produksi padi OKI dipastikan akan terus meningkat,” ujar Muchendi.
Produksi Padi OKI Terus Meningkat
Menurut Bupati Muchendi, sektor pertanian di OKI memiliki potensi besar untuk terus berkembang. Dengan luas baku sawah mencapai 104 ribu hektare yang terdiri dari empat tipologi lahan—lebak, pasang surut, tadah hujan, dan lahan kering—OKI menjadi salah satu wilayah strategis penyangga pangan di Sumsel.
“OKI saat ini menjadi penyumbang produksi padi terbesar ketiga di Sumsel. Tahun 2024, produksi padi mencapai 564 ribu ton, meningkat 38.530 ton dibanding tahun sebelumnya. Kami optimistis capaian ini terus bertambah,” terangnya.
Peningkatan produksi tersebut ditopang oleh program optimalisasi lahan (Oplah) seluas 46.762 hektare dan program cetak sawah.
“Tahun 2025, kami ditargetkan mengoptimalkan 24 ribu hektare lahan. Hingga Maret, telah terealisasi 4.510 hektare. Sementara untuk program cetak sawah seluas 26.364 hektare, sudah direalisasikan 2.005 hektare dan kini dalam tahap Survey Investigasi dan Desain (SID),” jelas Bupati.
Dengan sinergi antara pemerintah daerah, provinsi, dan pusat, Bupati Muchendi berharap OKI dapat terus memperkuat posisinya sebagai sentra produksi pangan di Sumatera Selatan.
#OKIMajuBersama
Tidak ada komentar
Posting Komentar