Surplus Beras 238 Ribu Ton pada 2024, OKI Optimis Dukung Swasembada Pangan Nasional


Kayuagung -  Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mencatatkan surplus beras sebesar 238.007 ton sepanjang tahun 2024, menjadikannya salah satu sentra pangan unggulan di Sumatera Selatan. Produksi padi di OKI mencapai 567 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG) atau setara 325 ribu ton beras, jauh melampaui kebutuhan masyarakat setempat yang hanya 87.973 ton per tahun.

“Kebutuhan beras untuk 807 ribu jiwa penduduk OKI mencapai 87.973 ton pada 2024. Sementara produksinya sebesar 325 ribu ton, artinya kita surplus 238 ribu ton yang dikirim ke daerah lain,” papar Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura OKI, Ir. Sahrul, M.Si, Jumat (17/1/2025).

Untuk tahun 2025, pemerintah pusat bersama Pemkab OKI menetapkan sejumlah program prioritas untuk mendukung swasembada pangan. Program ini meliputi peningkatan produksi padi melalui optimalisasi lahan, cetak sawah baru, penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan), pemberian pupuk subsidi, serta penerapan teknologi pertanian modern yang melibatkan petani milenial.

“Target swasembada pangan nasional di Kabupaten OKI mencakup peningkatan kesejahteraan petani, peningkatan nilai tukar petani (NTP), serta nilai tukar usaha rumah tangga pertanian (NTUP). Kami juga fokus pada pencetakan sawah baru dan optimalisasi lahan,” ujar Sahrul.

Penjabat Bupati Ogan Komering Ilir, Asmar Wijaya, menyatakan optimismenya bahwa produksi padi di Kabupaten OKI pada tahun 2025 dapat mencapai 900 ribu ton GKG. Peningkatan produksi ini merupakan langkah mendukung program swasembada pangan nasional yang dicanangkan pemerintah.

“OKI termasuk dalam tiga besar lumbung pangan Sumatera Selatan dengan potensi lahan baku sawah mencapai 102 ribu hektar, terdiri dari lahan lebak, rawa, irigasi, hingga areal Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Kami optimis target ini dapat tercapai melalui program tanam perdana, cetak sawah baru 30 ribu hektar, optimasi lahan 20 ribu hektar, serta pemanfaatan 36 ribu hektar areal PSR,” jelas Asmar Wijaya dalam kegiatan tanam perdana padi gogo di Desa Mulya Jaya, Kecamatan Mesuji Raya, Kamis (16/1/2025).

Menurut Asmar, Kabupaten OKI menargetkan luas tanam mencapai 173 ribu hektar, termasuk beberapa wilayah yang telah menerapkan pola tanam intensif IP 200 (dua kali panen per tahun). Dengan optimalisasi seluruh potensi lahan tersebut, OKI diharapkan dapat memberikan kontribusi besar terhadap ketahanan pangan nasional.

Plt. Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Heru Tri Widarto, turut mengapresiasi langkah Kabupaten OKI dalam mendukung swasembada pangan nasional.

“Potensi wilayah ini sangat besar, terutama dari lahan baku sawah hingga pemanfaatan areal sawit program PSR yang mencapai 36 ribu hektar. Tanam padi gogo yang dilakukan hari ini diproyeksikan dapat memberikan hasil hingga 4 ton per hektar,” ungkap Heru.

Ia juga menambahkan bahwa sinergi antara program peremajaan sawit rakyat dengan pengelolaan lahan untuk tanaman pangan menjadi salah satu solusi inovatif dalam menjawab tantangan ketahanan pangan di Indonesia.

Dengan surplus beras yang besar dan program strategis yang telah dirancang, Kabupaten Ogan Komering Ilir diharapkan dapat terus berkontribusi signifikan terhadap pencapaian swasembada pangan nasional. Upaya ini juga diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat posisi OKI sebagai lumbung pangan unggulan di Sumatera Selatan.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.