Pemuda OKI Dibekali Keterampilan Digital dan Diedukasi Bahaya Judi Online
Kegiatan yang berlangsung pada 11 hingga 14 Desember 2024 di TR Coffee and Resto, Kayuagung, diikuti oleh 90 peserta dari berbagai latar belakang, seperti pelajar, mahasiswa, dan anggota organisasi pemuda di Kabupaten OKI.
Pj Bupati OKI, diwakili oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Alexsander Bastomi, S.P., M.Si, menekankan pentingnya kreativitas dan kemampuan komunikasi di era digital.
“Kreativitas dan kemampuan komunikasi menjadi kunci utama untuk meraih kesuksesan. Workshop ini adalah langkah strategis untuk memberdayakan pemuda Kabupaten OKI,” ujarnya.
Ia berharap para peserta dapat menciptakan konten yang bermakna, mengembangkan kemampuan berbicara di depan umum, serta membangun jejaring kreatif. "Kami ingin pemuda OKI memanfaatkan teknologi digital untuk menghasilkan karya positif yang dapat membawa perubahan," tambahnya.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga OKI, M Amin, menekankan bahwa karakter pemuda harus dibangun dengan moral, iman, takwa, serta sikap tekun dan tidak mudah menyerah.
"Selain itu, pemuda harus memiliki kompetensi, seperti kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif," jelasnya. Ia juga menyampaikan tujuan utama workshop ini adalah membekali peserta dengan keterampilan pembuatan konten berkualitas, teknik editing, dan kepercayaan diri untuk berkembang menjadi kreator konten profesional.
Salah satu narasumber, Rendy Aditiya alias “Rondoot,” konten kreator terkenal asal Palembang, berbagi pengalaman dan tips kepada peserta. Ia menekankan pentingnya konsistensi dalam berkarya.
"Buatlah karya sesuai hobi, karena hobi yang dikerjakan dengan cinta akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa," ujarnya. Rondoot juga mengingatkan peserta untuk memanfaatkan peluang ini secara maksimal, mengingat masih jarangnya program serupa di daerah lain.
Selain pelatihan kreatif, workshop ini juga memberikan edukasi tentang bahaya judi online. Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika OKI, Adi Yanto, S.Pd., M.Si, menjelaskan dampak buruk dari judi online, mulai dari kerugian finansial hingga gangguan mental.
“Hati-hati dengan iklan mencurigakan, jangan asal klik tautan yang berkedok game seperti slot, poker, atau togel. Hindari menginstal aplikasi judi, meminjam uang demi berjudi, atau bergaul dengan orang yang membawa pengaruh negatif,” tegasnya.
Adi menambahkan bahwa judi online dapat menyebabkan produktivitas menurun, kebutuhan keluarga terabaikan, hubungan sosial terganggu, hingga berujung pada tindakan kriminal atau risiko bunuh diri.
Kegiatan ini diharapkan mampu mempercepat digitalisasi dan meningkatkan kapasitas pemuda di Kabupaten OKI. "Kami berharap pemuda OKI mampu menciptakan karya yang berkontribusi positif bagi masyarakat, bahkan menjadikannya sebagai peluang usaha," tutup M Amin.
Tidak ada komentar
Posting Komentar