Inflasi OKI pada Oktober 2024 Terjaga di Angka 0,07%, Pemkab Fokus Stabilkan Harga Pangan


Kayuagung - Perekonomian Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menunjukkan kenaikan inflasi bulanan sebesar 0,07 persen pada Oktober 2024 setelah mengalami deflasi selama tiga bulan berturut-turut. Ketua Tim Pengelola Data BPS OKI, Zahid Muttaqin, melaporkan bahwa inflasi tahunan mencapai 1,44 persen, sedangkan inflasi tahun berjalan (Januari–Oktober 2024) sebesar 0,15 persen.

Zahid menyebutkan bahwa Kabupaten OKI dan beberapa wilayah di Indonesia sebelumnya mengalami deflasi selama beberapa bulan. Namun, ia mengingatkan bahwa deflasi yang berkelanjutan dapat berdampak buruk pada perekonomian daerah. “Deflasi yang berlarut-larut bisa mengarah pada deflationary spiral, di mana harga terus menurun, produksi melemah, upah berkurang, dan permintaan konsumen pun menurun. Ini bisa memicu resesi jika dibiarkan,” ujarnya.

Pada Oktober 2024, inflasi OKI didorong oleh kenaikan harga pada beberapa komponen utama, termasuk emas perhiasan, nasi dengan lauk, kopi bubuk, dan minyak goreng. Komoditas dalam kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga juga berkontribusi sebesar 0,12 persen terhadap inflasi. Selain itu, beberapa komoditas seperti tomat, daging ayam ras, dan bahan bakar rumah tangga turut memberikan andil dalam inflasi bulanan ini.

Secara year-on-year, komoditas yang memberikan andil terbesar adalah emas perhiasan, bahan bakar rumah tangga, serta makanan siap saji seperti pempek, nasi dengan lauk, dan martabak. Sementara itu, kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya berkontribusi sebesar 0,83 persen terhadap inflasi tahunan.

Pj Bupati OKI, melalui Staf Ahli Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan, Alexsander, SP, M.Si., menekankan pentingnya menjaga stabilitas harga pangan untuk mengurangi fluktuasi inflasi. “Kesenjangan harga antara produsen dan konsumen dapat menyebabkan lonjakan harga pangan. Pemerintah harus hadir dan memastikan akses masyarakat terhadap bahan pangan berkualitas dengan harga terjangkau,” ujarnya.

Alex juga menegaskan pentingnya kolaborasi antar-lembaga untuk menjaga keseimbangan inflasi dan deflasi di OKI. “Kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan inflasi dan deflasi adalah sinergi antar berbagai pihak, baik pemerintah maupun pelaku ekonomi,” pungkasnya.

Dengan adanya kenaikan inflasi pada Oktober 2024 ini, pemerintah Kabupaten OKI terus berupaya menjaga stabilitas ekonomi daerah demi kesejahteraan masyarakat.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.