Indeks Pembangunan Statistik di OKI Meningkat ke Kategori Baik


Kayuagung - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) melaporkan hasil Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral (EPSS) 2024, dengan hasil yang menggembirakan. Indeks Pembangunan Statistik (IPS) Kabupaten OKI menunjukkan peningkatan signifikan, naik dari kategori cukup dengan skor 1,79 pada 2023 menjadi kategori baik dengan skor 2,6 pada 2024. Hal ini menjadi pencapaian yang berarti mengingat IPS Kabupaten OKI hanya berada di angka 1,71 pada tahun 2022.

Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan, Alexsander, SP, M.Si., menyampaikan apresiasi atas kenaikan IPS ini dan menekankan pentingnya evaluasi statistik sektoral dalam memantau kinerja statistik daerah. “Evaluasi ini membantu kita untuk mengidentifikasi langkah-langkah perbaikan yang perlu diambil. Kolaborasi dengan Forum Satu Data, BPS sebagai pembina, Diskominfo sebagai wali data, Bappeda sebagai sekretariat, dan OPD sebagai produsen data menunjukkan komitmen kita mewujudkan OKI Satu Data,” ujar Alex.

Ke depan, Alex berharap semua pihak tetap memperkuat koordinasi dan kolaborasi untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan statistik sektoral yang berdampak positif bagi reformasi birokrasi OKI serta peningkatan Indeks SPBE.

Kepala Bidang Pengelolaan Data dan Statistik Diskominfo OKI, Indra Jaya Saleh, turut menyampaikan bahwa Diskominfo akan terus mengedepankan koordinasi antar-OPD untuk pengumpulan data yang terintegrasi melalui portal Satu Data OKI. “Data dari produsen akan disesuaikan dengan standar Satu Data Indonesia, untuk memastikan kualitas data statistik sektoral OKI dapat terus meningkat,” kata Indra.

BPS Kabupaten OKI juga memberikan sejumlah rekomendasi untuk mendukung peningkatan IPS di masa mendatang. Ketua Tim Pengelola Data BPS OKI, Zahid Muttaqin, menyarankan agar Pemerintah Kabupaten OKI memperkuat domain kelembagaan melalui penyediaan dokumen Analisis Jabatan (Anjab), Analisis Beban Kerja (ABK), serta pemenuhan SDM bidang statistik dan manajemen data.

Selain itu, BPS OKI merekomendasikan pentingnya sosialisasi dan literasi data statistik kepada pengguna. “Walidata juga perlu mengkoordinasikan pemberitahuan rancangan kegiatan statistik dari produsen data ke BPS untuk memperoleh rekomendasi statistik,” pungkas Zahid.

Dengan pencapaian ini, Kabupaten OKI menunjukkan komitmen kuat dalam memperbaiki tata kelola statistik, yang diharapkan akan terus meningkat demi mendukung pembangunan daerah yang berkelanjutan.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.