Raih Untung Lewat Program Kesatria, Terbukti Petani OKI berhasil Panen Padi Gogo di Lahan Sawit
Kayuagung - Kabar baik datang dari Petani Ogan Komering Ilir (OKI), melalui Program Kesatria, Gapoktan Harapan Mukti Desa Gedung Rejo Kecamatan Mesuji Raya Kab OKI Sumatera Selatan, berhasil melakukan panen padi gogo di perkebunan sawit, Rabu (26/6).
Panen ini hasil dari inisiasi penanaman yang dilakukan Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Heru Tri Widarto, pada bulan Maret lalu.
Ketua gabungan kelompok tani (gapoktan), Pujono sangat berterimakasih kepada Kementerian Pertanian khususnya Ditjen Perkebunan, Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan, Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Ogan Komering Ilir dan semua pihak yang terlibat.
"Dengan adanya panen perdana ini kami berharap bisa menjadi percontohan untuk kelompok tani lain agar mau menanam padi gogo di sela tanaman kelapa sawit," ujar Pujono.
Pujono juga berharap agar pemerintah terus mendukung kegiatan ini terutama untuk pengairan pada musim kemarau dan memberikan sosialisasi bagaimana cara pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)."
Selain Pujono, hadir saat pemanenan, Karsa salah satu anggota gapoktan mengungkapkan sangat puas dengan hasil panen yang diterima, masa tanam hingga panen dapat diminimalisir berkat pupuk cair hasil inovasinya. Melihat hasil panen yang memuaskan, para petani juga siap untuk melanjutkan program ini dan menyanggupi penanaman yang ke dua ditahun ini.
"Panen padi di sela tanaman kelapa sawit ini sangat menguntungkan bagi petani, hasil panen ini sangat membantu perekonomian petani sehingga bisa mendapatkan penghasilan lebih selagi menunggu tanaman sawit menghasilkan," ujar Karsa
Senada dengan Karsa, Kepala Balai Penyuluhan Pertanian, Dabuk Putih ibuk Rusnaini mengatakan sangat berharap hasil padi gogo ini bisa dipasarkan lebih luas, agar petani semakin semangat untuk menanam pagi gogo dan bisa mewujudkan swasembada pangan nasional.
Menanggapi hal ini, Camat Mesuji Raya, Edy Wimarhum mengatakan panen kali ini seluas 4 ha dan mampu menghasilkan 10 ton padi . Melihat hasil yang sangat memuaskan ini, Desa Gedung Rejo menyediakan perluasan lahan seluas 25 ha yang bisa ditanami padi gogo, dimana lokasi tersebut terdapat embung sehingga bisa dilakukan pompanisasi dan pipanisasi serta sarana penampungan air.
Pada kesempatan berbeda, Heru berpendapat, panen ini dapat terlaksana dengan sukses berkat kolaborasi dan peran aktif dari semua pihak yang terlibat.
"Alhamdulillah berkat sinergi kita semua, panen melalui program Kesatria ini dapat berhasil tercapai dengan baik. Kementerian Pertanian mengapresiasi semua upaya dan kerja keras para petani, Dinas Provinsi maupun Dinas Kabupaten Sumatera Selatan dan Desa Gedung Rejo, Kecamatan Mesuji Raya, Kabupaten OKI, serta pihak terkait lainnya, yang telah bersama-sama mendorong pelaksanaan Program Kesatria hingga berhasil panen ini," ujarnya.
Heru berharap dengan adanya panen ini dapat memotivasi atau menginspirasi kelompok tani lain agar turut serta ikut menanam padi gogo dilahan perkebunannya, serta bersama saling berkomitmen dalam gerakan tanam padi ini, agar semakin memperkuat kedaulatan pangan.
Menurut Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Andi Nur Alam Syah, program kesatria ini salah satu langkah solutif yang strategis dalam menjawab tantangan dampak perubahan iklim dan antisipasi ketersediaan pangan nasional, karena bisa mengoptimalkan integrasi perkebunan sawit dengan padi gogo. Karena penanaman padi gogo dapat dilakukan selama menunggu tanaman sawit menghasilkan atau masa peremajaan sawit maupun dilahan perkebunan lainnya, sekaligus dapat menambah penghasilan pekebun tentunya. Perkebunan punya potensi luar biasa dan harus dimaksimalkan.
Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, yang menugaskan seluruh jajaran Kementan gencarkan program Perluasan Areal Tanam atau PAT melalui pompanisasi dan mengoptimalkan tanam padi gogo di beberapa wilayah sentra pertanian termasuk di lahan perkebunan.
Tidak ada komentar
Posting Komentar