OKI Terima Penghargaan Terbaik Pertama Penurunan Stunting se Sumsel
Hasil Survei Status Gizi (SSGI) yang diumumkan Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) itu menempatkan Kabupaten
OKI sebagai daerah paling sukses menurunkan angka prevelensi status stunting di
Sumatera Selatan. Atas upayanya Pemkab OKI menyabet dua penghargaan sekaligus
dari Kepala BKKBN RI dan Gubernur Sumsel yang diserahkan pada acara Rakerda/Forum
Koordinasi Program Bangga Kencana dan Program Penurunan Kasus Stunting Provinsi
Sumsel Tahun 2023 di Hotel Novotel Palembang, Rabu (15/2/23)
"Kita patut berbangga dengan capaian ini, keberhasilan
Kabupaten OKI menurunkan angka stunting sebanyak 17,1 % dalam kurun waktu 1
tahun menempatkan kita sebagai daerah yang paling signifikan dalam menurunkan
angka stunting di Sumsel. Hal ini berkat kerja keras kita semua" Ujar
Bupati OKI melalui Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Cholid Hamdan, SE.
Ditempat yang sama Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten OKI H. M. Lubis, S.KM., M.Kes mengatakan
penurunan signifikan angka stunting di OKI berkat upaya kolabaratif berbagai
sektor.
"Penanganan stunting dari hulu ke hilir, secara
konvergensi atau lintas sektoral" Ujar Lubis
Lubis menerangkan keseriusan Pemkab OKI dalam menyelesaikan
persoalan stunting dimulai dengan dibentuknya Tim Percepatan Penurunan Stunting
(TPPS) Tingkat Kabupaten dan Kecamatan serta Desa/Kelurahan oleh Bupati OKI.
Infrastruktur dan lembaga yang ada, lanjutnya, digerakkan
untuk memudahkan menyelesaikan persoalan stunting. Dari lingkungan mulai dari
air bersih, jamban keluarga, sanitasi, rumah yang sehat, kecukupan gizi ibu
hamil dan balita melalui kerja terintegrasi dan terkonsolidasi.
Lubis menyebut Pemkab OKI juga mengerahkan sebanyak 1.806 orang Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang bertugas mendampingi 4.200 Rukun Tetangga (RT) tersebar di 327 desa di wilayah OKI.
"Mereka ini mendampingi keluarga yang dikategorikan
mengalami stunting hingga rentan stunting agar ada perubahan perilaku agar
hidup lebih sehat dan memperhatikan tumbuh kembang anak di 1.000 hari pertama
kehidupan" jelas Lubis.
Kiat sukses lainnya penurunan stunting di OKI berkat
pendampingan mulai dari hulu. Berkolaborasi dengan Kementrian Agama, Pemkab OKI
menggagas program program "Cegah Stunting dan Tingkatan Kualitas Keluarga
dengan Terencana" atau (Canting Kencana).
"Canting Kencana" itu pendampingan para calon
pengantin. 3 bulan sebelum menikah, calon pengantin harus diperiksa
kesehatannya dengan petugas kesehatan kalau anemia/kurang darah dan KEK (kurang
gizi Kronis) diimbau untuk menunda kehamilan dulu demi kesehatan ibu dan bayi sampai
gizi tercukupi" terang Lubis.
Tidak ada komentar
Posting Komentar