OKI Jadi Kawasan Pengembangan Jagung Berbasis Korporasi Petani
Lahan seluas 1.000 hektar dengan pengerjaan tahap awal
seluas 400 hektar tersebut merupakan lahan tumpang sari replanting kelapa sawit
yang ditanami jagung. Usaha ini di dukung oleh Bank Sumsel Babel selaku
penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan PT Simco Anugerah selaku penyerap jagung
hasil produksi petani. Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas jagung dari
hulu (produksi) hingga hilir (pemasaran).
Direktur Utama Bank Sumsel Babel, Ahcmad Syamsudin
mengatakan prinsip sistem corporate farming plus (CFS) jagung yang dilaksanakan
di OKI ini merupakan upaya Bank Sumsel Babel untuk mendukung program Sumsel
Mandiri Pangan (SMP) melalui penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) kepada
petani.
“Konteks pelaksanaan program ini artinya tidak
sendiri-sendiri. Ada korporasi petani, pemerintah, dunia usaha di hulunya dan
off taker di hilir agar Program seperti ini berkelanjutan dan memberi efek
domino terhadap perekonomian masyarakat petani” ujar Syamsudin.
Sementara Gubernur Sumsel Herman Deru berharap pilot project
Corporate Farming ini hendaknya bisa dirasakan manfaatnya oleh petani. Petani
bisa belajar mengenal pertanian modern dan memperlakukan lahan mereka dengan
baik dengan pola cocok tanam yang benar sehingga memberikan hasil optimal.
"Corporate farming ini diharapkan bisa di jadikan
rujukan pengolahan lahan yan benar, pola budi daya yang benar, dan proses
pasca-produksi yang benar, sehingga petani lain bisa menduplikasi dalam skala
lebih kecil." Ujar Gubernur Deru.
Deru juga mengapreasi Bank Sumsel Babel yang telah flexibel
memberikan kredit kepada petani. Deru juga mengingatkan pentingnya menjaga
standar harga jagung petani.
“Terimakasih kepada BSB yang berikan kemudahan kredit kepada
petani. Penting juga terkait harga jual,
Ketika harga jatuh bagaimana bisa bisa dijaga agar petani makmur,
apabila naik dijaga dengan harga pasaran, lalu ketika petani kesulitan tentang
benih pupuk kita membantu suport kebutuhan petani, termasuk jaminan
opkup/menampung hasil panen jagung dari petani,”Ungkap Gubernur Deru.
Gubernur Deru juga mendorong literasi keuangan bagi para
petani agar tidak menjadi buruh di tanah sendiri.
“Yang diubah itu mindset menjadi petani entrepreneur bukan
buruh ditanah sendiri” Untuk itu ujar Deru sangat dibutuhkan bimbingan dari
para penyuluh pertanian untuk membuka mindset para petani Sumsel.
Sementara Bupati OKI, Iskandar mengungkapkan komitmen
pemerintah Kabupaten OKI dalam mendukung program Sumsel Mandiri Pangan.
“Pak Gubernur, OKI sepenuhnya mendukung program Sumsel
Mandiri Pangan, misalnya dari produktivitas pertanian (padi) tahun 2021 lalu
kami sumbang 900 ribu ton Gabah Kering Giling (Gkg) hingga Sumsel masuk 5 besar Lumbung Pangan
Nasional” Ungkap Iskandar.
Melalui potensi sebesar 129 ribu hektar lahan baku sawah OKI
menurut Iskandar akan menjadi lumbung pangan Sumatera Selatan.
“Kita intensifkan upaya intensifikasi, ekstensifikasi bahkan
kita sudah deversifikasi pertanian ke jagung dengan potensi 10.000 Hektar”
jelas Iskandar.
Tidak ada komentar
Posting Komentar