Rumah Literasi dan IWO OKI Edukasi Pelajar Keterampilan Literasi Digital
Saat pembukaan acara Bupati OKI melalui Asisten bidang Pembangunan
Ekonomi, Drs. H. Zulkarnain, MM mengatakan media digital adalah sumber belajar
dan pengetahuan yang sangat lengkap untuk itu
digital skill adalah kompetensi utama di abad 21 ini.
"Kaum muda harus siap menghadapi era modernisasi yang
penuh dengan kompetisi dan perkembangan teknologi informasi dengan memperkuat
literasi", kata Zulkarnain.
Zulkarnain mengatakan terdapat rumus 4M untuk melatih
kemampuan literasi digital yaitu mengakses, menerima, menganalisis, dan
mengevaluasi informasi dengan efektif. Dengan begitu akan bisa lebih cakap
digital.
"Seminar Literasi Digital ini dapat melatih masyarakat
khususnya para pelajar lebih cerdas dan bijak dalam berliterasi digital",
terang dia.
Sementara itu, Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten
Ogan Komering Ilir, Darfian Mahar Jaya Suprana mengatakan migrasi masal di
ruang digital ini harus diisi dengan konten positif yang mendidik dengan cara
yang kreatif.
"Literasi Digital bukan hanya menjadi tanggung jawab
pemerintah saja tetapi semua pihak dapat terlibat untuk menjadi agen digital
termasuk jurnalis", kata Darfian.
Darfian menjelaskan guna memperkuat mutu dan kualitas para
jurnalis di OKI Ikatan Wartawan Online (IWO) OKI dengan dukungan berbagai pihak
melaksanakan uji kompetensi wartawan sejak tahun 2018 dan dilanjutkan pada
tahun ini.
"Hal ini untuk memastikan para jurnalis di OKI mampu
menghasilkan karya-karya berkualitas yang dapat dipertanggungjawabkan terutama
dalam menghadapi arus disrupsi digital," ujarnya.
Sementara Ketua Umum Ikatan Wartawan Online (IWO), Jodhi
Yudono, mengatakan memiliki ketrampilan literasi menjadi modal untuk membuka dunia,
dan berinteraksi sosial.
"Ruang digital dapat menguntungkan sekaligus mampu jadi
boomerang saat kita sebagai user tidak memiliki literasi yang memadai. Maka
dari itu, sebagai user kita memiliki otoritas penuh, gunakan sesuai kebutuhan
dengan cerdas," terang dia.
Lebih lanjut ungkap Jhodi ada beberapa kelompok rentan yang
harus diberi pemahaman tentang literasi digital.
"Antara lain anak-anak, perempuan, disabilitas, dan
lansia karenanya perlu kegiatan
kesetaraan digital inklusif seperti ini" tutup dia.
Tidak ada komentar
Posting Komentar