OKI Bersiap Menuju 50 Kota Cerdas di Indonesia
"Program Smart City (baca: Kota cerdas) ini dimulai
sejak tahun 2017 dengan total Kabupaten dan Kota yang menjadi Smart City
sebanyak 141 dan ditambah 50 lagi di tahun 2022 ini, sehingga totalnya kini ada
191 Smart City", ujar Dr.Harya Widiputra Pendamping Program Menuju Smart
City, Kemenkominfo RI. Pada rakor virtual Selasa (15/02).
Harya mengatakan untuk implementasi Smart City diperlukan
penyusunan masterplan atau rencana induk yang harus memperhatikan beberapa
dimensi Smart City diantaranya : Smart Living; Smart Economy; Smart People;
Smart Governance; Smart Mobility dan Smart Environment.
"Dengan masterplan Smart City maka kinerja dapat diukur
dengan komprehensif dan bisa menghasilkan Masterplan Smart City yang bermanfaat
untuk masyarakat dan birokrasi pemerintahan di masing-masing wilayah",
imbuhnya.
Bukan Soal Belanja Teknologi Mahal
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten OKI,
Alexsander Bastomi, SP., M.Si mengatakan pengembangan kota cerdas tidak
semata-mata terkait belanja teknologi berbiaya besar. Hal itu bisa disiasati
dengan konsep terbuka dan melibatkan banyak pihak untuk membantu pendanaan dan
sumber daya manusia.
“Smart City bukan soal euphoria e-government yang
mendahulukan belanja teknologi melainkan konsep master plan yang tepat” Ujar
Alex.
Transformasi digital ungkap dia tidak hanya menyasar level
individu atau kelompok saja tetapi masyarakat secara keseluruhan. Maka untuk
mewujudkan Smart City atau Kota Cerdas ini, teknologi itu hanya sebagai alat,
tetapi mindset, soliditas kerjasama adalah kunci utamanya.
" Dengan terpilihnya Kabupaten Ogan Komering Ilir sebagai Kota Cerdas ini akan mendorong kemudahan penyelenggaraan layanan publik, serta meningkatkan inovasi dalam berbagai program pemerintah daerah", kata Alex.
Tidak ada komentar
Posting Komentar