Nataru, OKI Tutup Taman Kota, Hotel dan Restoran Boleh Buka Asal Taat Prokes
Sejumlah pengetatan akan dilakukan jajaran Forkopimda OKI
seperti melarang perayaan tahun baru dengan konvoi kendaraan, pesta kembang api
maupun kegiatan menimbulkan kerumunan lainnya namun memberi kelonggaran
terhadap kegiatan ekonomi dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
“Tentu sama seperti tahun sebelumnya Bapak Bupati menghimbau
masyarakat untuk tetap dirumah memperbanyak berdoa, Tahun ini kita pertegas
lagi dengan menutup sementara ruang-ruang publik seperti taman kota dengan
tetap mempertimbangkan pemulihan ekonomi” Ujar Bupati OKI, melalui Asisten I
Setda OKI, H. Antonius Leonardo para rapat persiapan jelang Nataru 2021 di
Kayuagung, Rabu, (22/12).
Kelonggaran yang dimaksud jelas Anton tidak disertai dengan
aktivitas yang mengundang keramaian, semisal menggelar even hiburan.
"Aktivitas perniagaan jangan sampai terhenti karena
ekonomi masyarakat sekarang menjadi tulang punggung namun jangan sampai
mengundang keramaian apalagi menggelar even hiburan” jelas Anton.
Kebijakan ini terang Anton selanjutnya akan dituangkan dalam
Surat Edaran (SE) Bupati OKI.
Keluar Masuk OKI
Wajib Gunakan Peduli Lindungi
Pemda bersama jajaran Forkopimda juga bakal melakukan
pengetatan di pintu masuk Ogan Komering Ilir dengan mendirikan pos pantau.
Rencananya ada tiga pos pantau yang didirikan antara lain
pintu tol Kayuagung, Simpang Talang Pangeran dan Pematang Panggang Mesuji.
Untuk memantau pelintas Pemkab OKI berencana mentracing pelintas dengan
aplikasi peduli lindungi.
“Kita daftarkan untuk dapat QR Code Peduli Lindungi jadi
pelintas akan ditracing cakupan vaksinasinya serta Riwayat perjalanan” Ungkap
Kepala Bidang Operasional Dishub OKI, Ardiles Siahaan.
Terhadap pelintas yang belum divaksin atau terdapat kasus
positif Covid-19, Pemkab juga menyiagakan petugas vaksinator pada posko-posko
tersebut dan rujukan ke ODP Center bagi pelaku perjalanan yang dinyatakan
positif Covid-19.
3 Bulan Bor Kosong,
Vaksinasi Capai 64 Persen
Bed Occupation Rate (BOR) di RSUD Kayuagung dalam 3 bulan
terakhir tidak pernah dipakai. Beberapa kamar yang disiagakan untuk vasien
Covid-19 pun difungsikan untuk pasien umum.
“Dari Oktober memang tidak ada pasien Covid-19 di RSUD
Kayuagung, kita berharap seterusnya demikian,” ujar Hj. Lubnya perwakilan RSUD
Kayuagung.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten OKI, melalui Kasi
Surveilance Drg. Arifin mengatakan cakupan vaksinasi keroyokan di Kabupaten OKI
perhari ini mencapai 64 persen. Pihaknya optimis target minimal 70 persen hingga
akhir tahun bisa tercapai.
“Untuk capaian vaksinasi hari ini diangka 64 persen. Bersama Forkopimda kita optimis capai target 70 persen dalam beberapa hari ke depan” tutupnya.
Tidak ada komentar
Posting Komentar