Desa Tangguh Bencana Jadi Andalan OKI Hadapi Ancaman Karhutlah
"Pola kerja dengan sistem keroyokan jadi prioritas,
dimana perusahaan diwajibkan untuk menetapkan desa binaannya, setidaknya 13
Destana (Desa Tangguh Bencana) yang dapat menjadi objek binaan", ujar
Kepala BPBD OKI, Listiadi Martin pada hybrid meeting yang digelar pada Kamis
(24/06) di Ruang Bende Seguguk OKI.
Tak sendiri, Pemerintah OKI tahun ini mendapat dukungan
penuh dari UNEP (United Nations Environment Program) Lembaga PBB yang bertanggungjawab pada
perbaikan tata kelola lingkungan secara internasional.
"Untuk mencapai target konsesi bebas dari api dan asap,
harus diterapkan sistem pencegahan kebakaran hutan secara terintegrasi
(Integrated Fire Management) dengan berkolaborasi bersama perusahan yang
menjadi klaster leader", ungkap Fajar Tripradana perwakilan Project
Manager SIAP-Kemitraan.
Fajar menambahkan kegiatan IFM terbagi dalam empat strategi
yaitu pencegahan, persiapan, deteksi dini dan respons cepat.
Sementara itu Bupati Ogan Komering Ilir, H. Iskandar, SE
melalui Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Drs.H. Antonius
Leonardo, M.Si, mengatakan prioritas kegiatan pencegahan dengan penguatan
kapasitas manajemen klaster merupakan upaya kolaborasi dari berbagai pihak.
"Konsolidasi ini dapat memperkuat kapasitas lintas
sektor untuk lebih berfokus pada pencegahan daripada penangulangan terjadi
kebakaran hutan dan lahan melalui pendakatan klaster", ungkap Anton.
Tahapan selanjutnya UNEP dan Pemkab OKI akan melakukan
pemerataan sumber daya Klaster. Program dengan tajuk Strengthening Indonesian
Capacity for Anticipatory Peat Fire Management (SIAP-IFM)
Ini diharapkan dapat mewujudkan Ogan Komering Ilir Bebas Asap 2021.
Tidak ada komentar
Posting Komentar