Dermaga Internasional Tanjung Tapa. Dari OKI Menuju Dunia
Kayuagung - PT
OKI Pulp & Paper membangun terminal khusus internasional (Tersus) untuk
kebutuhan ekspor produk olahan bubur kertas ke beberapa negara di Dunia.
Dermaga Modern tersebut terletak di Tanjung Tapa, Desa Simpang Tiga Jaya
Kecamatan Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumsel.
Pelabuhan
Tanjung Tapa merupakan kawasan terintegrasi dari kawasan Hutan Tanaman Industri
(HTI) seluas 650 Hektare kawasan industri pabrik pengolahan bubur kertas yang
dikelola Sinar Mas Group.
Jarak
pabrik utama di Sungai Baung OKI menuju pelabuhan hanya berkisar 63 Km atau 1,5
jam perjalan darat.
Terminal
pelabuhan internasional khusus dengan teknologi konstruksi terbaru itu dibangun
dengan ukuran platform panjang 450 meter dan lebar 50 meter. Laut sekitar dermaga
cukup dalam hingga mampu menampung kapal-kapal besar dan sekali sandar bisa
menampung 3 kapal ukuran 75 knot.
Untuk
menuju dermaga utama dibangun jembatan penghubung(trestle)
yang membentang sepanjang 3.150 meter diatas hutan mangrove. Tidak
hanyak pelabuhan internasional, dermaga itu juga terintegrasi dengan kawasan
pergudangan yang berdiri diatas lahan seluas 60 Hektare.
Publik
Afair PT OKI Pulp & Paper Gadang Harto Hartawan mengatakan terkait
perizinan, perusahaan tersebut sudah mengantongi semua perizinan, baik dari
pusat maupun daerah.
"Perizinan
lengkap semua. Kami dapat pinjam pakai kawasan (mangrove) hanya selebar jalan,
dengan panjang 20 meter. Itu kami bangun langsung di atas mangrove. Pohon bakau
di hutan lindung pun tidak kena. Intinya, sudah ada keberpihakan semua,”
tegasnya.
Dikatakan
Gadang, dermaga laut yang dibangun masuk kategori terminal khusus (tersus).
Keperluannya untuk mendukung industri pulp and paper, seperti bahan baku,
ekspor, dan eksplorasi khusus PT OKI Pulp and Papers sebagai pabrik kertas
terbesar di Asia Tenggara.
"Pertama
kali dermaga laut internasional ada di sini Sumsel. Tujuan (pembangunan dermaga
laut) bisa merealisasikan hilirisasi industri pulp. Lebih banyak ke industri
tisu. Bisa utuk melakukan ekspansi. Kami mengandalkan dermaga ini,” imbuhnya.
Pembangunan
Terminal khusus ini ungkap dia memakan waktu 18 bulan masa kontruksi dan telah
mendapat izin operasi dari Kementrian Perhubungan pada awal Juli 2020.
"Jadi
sudah operasional kita tunggu alat berat bongkar muat crane yang kini sedang
diinstalasi di Boom Baru.” ungkapnya.
Gadang
menambahkan, pembangunan dermaga laut itu menghabiskan dana mencapai US 200
juta atau senilai Rp 2,91 triliun.
"Investasi
besar untuk sebuah pelabuhan khusus, Makanya untuk kepentingan hilirisasi. Jadi
produk tisu bisa berjalan lancar sampai keluar melalui kapal pakai kontainer,”
jelasnya.
Bupati
Ogan Komering Ilir, H. Iskandar, SE optimis daerahnya mampu menyumbang
penerimaan yang besar bagi negara seiring telah operasionalnya terminal khusus
(tersus) OKI Pulp and Paper di Tanjung Tapa Ogan Komering Ilir.
"Tentu
dengan operasionalnya pelabuhan ini kita optimis mampu meningkatkan PDRB Sumsel
dan penerimaan negara dari sektor industri kertas" Ungkap Iskandar saat
menghadiri undangan PT OKI Pulp & Paper dalam rangka meninjau operasional
dermaga samudra Tanjung Tapa PT OKI Pulp, Senin, (20/7).
Iskandar
mengpresiasi atas investasi, besar yang ditanamkan Sinar Mas Group di Bumi
Bende Seguguk. Dia berharap buah pembangunan itu dapat dirasakan masyarakat
masyarakat Sumsel dan OKI khususnya.
"Kita
bangga ada industri sebesar ini di Sumsel, harapannya dapat mendongkrak PDRB
yang muaranya untuk kesejahteraan masyarakat" Ungkap dia.
Tidak ada komentar
Posting Komentar