1.149 Pasutri Terima Buku Nikah Gratis
Kayuagung -Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir memprogramkan isbat nikah gratis bagi pasangan suami isteri (Pasutri) yang telah sah menikah menurut agama namun belum tercatat oleh negara. Sejak dilaksanakan pada 2015 lalu, program pro rakyat ini telah menyentuh sebanyak 1.149 pasangan suami isteri (Pasutri).
Para peserta isbat nikah gratis ini rata-rata pasangan usia senja dan dari kalangan berekonomi lemah.
Bupati OKI melalui Sekretaris Daerah Kabupaten OKI, H. Husin, S.Pd, MM mengatakan, kegiatan ini dalam rangka memberi layanan administrasi kependudukan kepada masyarakat
"Kegiatan ini sangat membantu kami dalam memberikan layanan administrasi kependudukan, karena buku nikah yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama adalah merupakan bentuk legalitas pernikahan yang diakui oleh pemerintah," ujarnya pada penutupan Isbat Nikah Gratis tahun 2017 di Kantor Bupati OKI, Jum’at (7/12).
Husin mengatakan, kegiatan ini terlaksana atas kerja sama dengan Pengadilan Agama Kayuagung, Disdukcapil. Nikah massal ini dibayar sepenuhnya oleh Pemkab OKI.
Kepala Bagian Kesra Kabupaten OKI, H. Reswandi mengatakan para pasangan yang dijaring selama tiga tahun ini adalah warga yang tidak mampu dan belum tercatat pernikahannya di KUA.
"Usianya bervariatif. Yang paling muda berusia 30 tahun dan yang paling tua sekitar 60 tahun. Ada yang perjaka dengan perawan, perjaka-janda, duda-perawan, dan duda-janda," katanya.
Reswandi menyebutkan, di antara mereka ada yang sudah nikah siri selama 10-30 tahun. Bahkan, rata-rata sudah memiliki anak dan cucu.
Berbagai alasan melatarbelakangi para pasangan tersebut melakukan nikah siri seperti permasalahan ekonomi dan kurangnya pengetahuan administrasi kependudukan. Untuk itu menurut Reswandi, pihak melakukan jemput bola ke desa-desa mensosialisasikan dan mengajak masyarakat untuk mendaftarkan diri ke program isbat nikah gratis.
Melihat antusias warga yang mendaftar tambahnya, di tahun-tahun mendatang kegiatan ini akan terus dilakukan.
" Malah yang mendaftar cukup banyak, tapi kami batasi sesuai yang syarat administrasinya lengkap. Kami upayakan kegiatan ini akan menjadi rutinitas," ucapnya.