Sejak Tahun 2006, Penderita Disabilitas di Desa Awal Terusan Telah Menerima Bantuan
Kayuagung -Berdasarkan data dari Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan (Sumsel), dan data dilapangan dari pendampingan yang telah dilakukan Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Kabupaten OKI, penderita disabilitas yakni Marlina (29) dan Senen (21), warga Desa Awal Terusan Kecamatan SP Padang yang telah mengalami cacat sejak lahir ini telah mendapatkan bantuan dari pemerintah sejak tahun 2006 lalu. Hal tersebut diungkapkan oleh Kadinsos Kabupaten OKI, Ifna Nurlela, Kamis (20/7/2017) ketika dikonfirmasi di Kayuagung.
Lebih lanjut dikatakannya, kedua anak dari pasangan Hamdi dan Kasri ini juga sejak tiga tahun lalu mendapatkan bantuan tambahan melalui Kartu Indoneaia Sehat (KIS) maupun Kartu Indonesia Pintar (KIP).
"Kita kembali memastikannya, dan setelah kita di cek dari data, yang bersangkutan telah mendapatkan tunjangan Penyandang disabilitas berat setiap bulannya sebesar Rp300ribu, KIS, KIP dan beberapa kali diberikan bantuan lainya," bebernya sembari mengatakan kemarin, pihaknya juga telah menyempatkan berkunjung ke rumah penyandang cacat tersebut untuk memberikan bantuan berupa paket sembako dan pakaian anak-anak.
Selanjutnya, Kata Ifna lagi, Petugas kita mengambil data Kartu Keluarga (KK) mereka untuk diusulkan dalam Program Keluarga Harapan (PKH) agar secara berkala mendapat bantuan Non Tunai guna meningkatkan kesejahteraannya.
Sebelumnya, HM Lubis, SKM, MKes selaku Kepala Dinas Kesehatan kabupaten OKI juga mengatakan bahwa hal tersebut sebenarnya telah lama dan terus menjadi perhatian Pemerintah Daerah dan bukan dibiarkan.
"Desa Awal Terusan merupakan bagian dari Desa di wilayah kerja Puskesmas Awal Terusan. Desa awal Terusan dikelilingi oleh perairan dan sawah karena sebagian besar masyarakat di Desa Awal Terusan banyak bekerja sebagai Petani. Salah satunya adalah Pak Hamdi dan Ibu Kasri," kata Lubis.
Dijelaskan Lubis, Pak Hamdi (55) adalah seorang ayah yang bekerja sebagai buruh tani bersama dengan istrinya yang bernama Kasri (54 Tahun). Beliau memiliki 4 orang anak yaitu 3 Putri dan 1 putra, Dimana 3 dari 4 orang anak Pak hamdi ini ada yang menderita penyakit lumpuh layu sejak dari lahir yaitu 2 orang Putri dan 1 Orang Putranya.
"1 dari 2 Putri Pak Hamdi yang menderita lumpuh layu yaitu anak pertamanya telah meninggal dunia diusia 10 Tahun. Jadi tinggal 2 orang anak yang menderita lumpuh layu yaitu bernama Marlina (29) dan Senen (21)," jelas Lubis
Pada mulanya, Masih Kata Lubis, Pak Hamdi dan Istrinya tinggal di Desa Pematang Buluran, dimana rumah mereka berada didaerah persawahan yang jauh dari masyarakat sekitar sehingga sulit untuk mengakses sarana dan prasarana yang ada mengingat jalan yang berlumpur.
"Anak Pak Hamdi juga pernah menerima perawatan di Rumah Sakit selama 3 minggu di RSUD Kayuagung, setelah menerima pemeriksaan dan perawatan pasien tidak ada perubahan sehingga dirujuk pulang oleh pihak RS," ujar Lubis.
Kendati begitu, Lanjut Lubis, Setelah dirujuk pulang pihak Puskesmas Awal Terusan terus melakukan pemantauan terhadap pasien. Pasien juga pernah menerima bantuan per bulan dari pemerintahan pusat selama 8 Tahun dan setelah itu juga menerima bantuan dari Dinas Sosial Kabupaten OKI lalu Kemudian Pak Hamdi pindah ke Desa Awal Terusan.
"Artinya bukan lepas dari perhatian pemerintah tetapi memang kondisi kedua anak itu telah mengalami kelumpuhan layu sejak lahir, jadi saat ini ketimbang saling menyalahkan lebih baik mari kita sama - sama mencari solusi bagaimana caranya agar dapat membantu untuk meringankan beban kehidupan mereka," pungkas Lubis.