Pendampingan Akan Terus Dilakukan IPSM OKI
Kayuagung -Merupakan tugas dari Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) untuk memberikan pendampingan kepada penyandang disabilitas atau Polio termasuk kepada warga yang membutuhkan agar bantuan dari pemerintah dapat tersalurkan kepada mereka.
Hal ini diungkapkan oleh anggota IPSM OKI, Merry Yusuf didampingi Kades Awal Terusan, Alamsyah Fajeri pada saat mengunjungi penderita disabilitas di Desa Awal Terusan Kecamatan SP Padang, Rabu (19/7/2017).
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pendampingan akan terus dilakukan kepada penyandang disabilitas ini. "Sebenarnya di Desa Awal Terusan ini ada juga penyandang disabilitas berat lainnya, waktu itu ada enam orang tapi dua diantaranya sudah meninggal," jelasnya.
"Kita sudah mengajukan bantuan dan saat ini masih menunggu. Intinya kami akan terus melakukan pendampingan kepada warga yang membutuhkan ini," pungkasnya sembari menambahkan kedua korban yang menderita penyakit polio tersebut selama ini sudah mendapat bantuan dari pemerintah sebesar Rp300 ribu, serta bantuan rumah tidak layak huni.
Menurut keterangan Kasri saat dibincangi wartawan di kediamannya di Desa Awal Terusan Kecamatan Sirah Pulau Padang, bertahun-tahun, dua anaknya Marlina dan Senen yang lumpuh la hanya terbaring. Bahkan untuk meminta makan dan buang airpun hanya dengan memberikan isyarat dengan menangis.
"Kalau lapar biasanya menangis. Kalau mau buang air juga nangis atau agak menjerit," katanya.
Kasri melanjutkan, untuk memenuhi kebutuhan MCK sang anak dirinya ataupun suaminya biasa menggendong sang anak ke sumur. "Wc belum ada jadi buang airnya di "lebak" di belakang rumah. Mau tidak mau harus digendong ke sumur pompa karena rumah panggung," jelasnya.
Kondisi rumah panggung ini lantas agak menyulitkan dua orangtua ini. "Pengennya bangun rumah "depok" (tanpa tiang) jadi tidak sulit lagi. Tapi belum bisa," sambugnya.
Secara bergantian, Masri dan suaminya Hamdi menjelaskan kepada wartawan terkait bagaimana kehidupan mereka.
Diceritakannya, mereka memiliki tiga anak, dan anak pertama sudah meninggal tahun 2006 lalu. "Sakit juga, seperti ini. Yang terakhir, juga sebenarnya hampir tapi alhamdulillah segera teratasi dan saat ini sudah 12 tahun dan masuk SMP," katanya.
Tanggungan pasangan suami istri ini pun bertambah karena harus memenuhi kebutuhan sekolah. "Kemarin, Tantri minta belikan sepatu untuk sekolah tapi karena belum punya uang jadi harus ditunda dulu," paparnya.
Untungnya, keluarga ini adalah penerima KIS dan KIP jadi bisa sedikit terpenuhi. Selain itu, bantuan serta pendampingan dari pemerintah terus diberikan kepada keluarga ini.
"Alhamdulillah sejak 2006 lalu dapat bantuan. Dan dari sana bisa sedikit ditabung hingga akhirnya bisa membeli tanah ini dan bangun rumah, awalnya tinggal di sawah, agak jauh dari desa," paparnya.
Camat SP Padang, Herliansyah Halaluddin SSTP mengatakan, di Kecamatan SP Padang terdapat beberapa warga yang menyandang kebutuhan khusus berat yang salah satunya dua saudara yang baru-baru ini beritanya viral di media sosial.
"Kami dari pemerintah, mulai dari dinas sosial, camat, kades, dinkes dan puskesmas terus melakukan pendampingan. Selalu kami perhatikan, bukan tidak ada perhatian," jelas Herliansyah.
Dirinya juga menjelaskan bahwa dana untuk penyandang disabilitas berat seperti ini terus diberikan oleh pemerintah.
"Namun bantuan dari pemerintah tidak bisa mengcover seluruh kebutuhan mereka. Oleh karena itu, mungkin saja ada dermawan dari luar yang bersedia menyumbangkan kepada keluarga ini," ungkapnya.