Bupati OKI & Manager OKI Pulp Hadiri Wisuda Santri
Kayuagung - Pondok Pesantren (PP) Tauhidil Muchlisin di Desa Sukapulih Kecamatan Pedamaran Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) kembali mencetak alumni puluhan penghafal ayat Alquran dan generasi muda yang islami.
Proses wisuda tahfidzul Quran siswa/i MTs Satu Atap angkatan VIII dan siswa/i MA angkatan V itu dilaksanakan di halaman PP Tauhidil Muchlisin di Desa Sukapulih, Selasa (4/7) siang. Pondok pesantren ini juga menggelar tasyakuran khitanan 2 santrinya.
Mereka yakni Muhammad Yusuf Alfian dan Muhammad Zaim, keduanya merupakan putra pimpinan PP Tauhidil Muchlisin KH Abah Yuristian Al Palimbani AHM SH. Selain orangtua santri, ratusan warga dan sejumlah ustadz/ustadzah serta Bupati OKI H Iskandar SE juga menghadiri acara tersebut.
Bupati didampingi sejumlah pejabat di jajaran Pemkab OKI seperti Asisten Sekda Drs H Antonius Leonardo MSi dan Azhar SE, Kadin PU dan Penataan Ruang Ir HM Hafiz MM, Kadin Ketahanan Pangan, Tanaman dan Holtikultura Syarifudin SP MSi, Kadin Pendidikan H Masherdata Musa'i SH MSi, Kadin Perkebunan dan Peternakan Aris Panani SP MSi.
Tamu istimewa lainnya yang juga hadir yakni Manager PT OKI Pulp and Paper Mills H Gadang Harto Hartawan. Mewakili perusahaan, dirinya menyerahkan bantuan CSR berupa 500 Alquran dan 250 juz Amma, juga hadir anggota DPRD OKI dari PDIP dan NasDem, Ketua Forppes Sumsel, Kasdim OKI, Kapolsek, camat dan seluruh Kades di Pedamaran.
Abah Yuristian menceritakan, PP yang dipimpinnya kini telah berusia 11 tahun, semula PP itu beratap daun ilalang dan berdinding bambu. Pihaknya telah mendukung program pemerintah dalam mencerdaskan anak bangsa. Rincinya, santri yang diwisuda merupakan penghafal Alquran 30 juz, 10 juz, 6 juz, 5 juz, 4 juz dan 3 juz.
Bupati OKI mengatakan, Ponpes harus menjadi benteng pertahanan untuk mengembangkan aqidah, tumbuh menjadi insan yang berkualitas. "Perjalanan hidup pasti akan menghadapi pahit dan manis. Saat dapat manis jangan mudah untuk menelan karena bisa saja menjadi penyakit,"jelasnya.
"Jika dapat yang pahit jangan mudah dimuntahkan atau dibuang karena bisa saja menjadi obat. Pahit dan manis harus jadi pembelajaran hidup, jalin ukhuwah Islamiah,"pesannya.
Perwakilan Kementerian Agama OKI menambahkan, wisuda santri kemarin diharapkan menjadi amal jariyah bagi pimpinan PP karena telah menciptakan generasi yang islami dan Qurani. "Semga ini diikuti Ponpes lain agar tidak berhenti berjuang mengantarkan generasi muda yang islami qurani,"pintanya.
Proses wisuda tahfidzul Quran siswa/i MTs Satu Atap angkatan VIII dan siswa/i MA angkatan V itu dilaksanakan di halaman PP Tauhidil Muchlisin di Desa Sukapulih, Selasa (4/7) siang. Pondok pesantren ini juga menggelar tasyakuran khitanan 2 santrinya.
Mereka yakni Muhammad Yusuf Alfian dan Muhammad Zaim, keduanya merupakan putra pimpinan PP Tauhidil Muchlisin KH Abah Yuristian Al Palimbani AHM SH. Selain orangtua santri, ratusan warga dan sejumlah ustadz/ustadzah serta Bupati OKI H Iskandar SE juga menghadiri acara tersebut.
Bupati didampingi sejumlah pejabat di jajaran Pemkab OKI seperti Asisten Sekda Drs H Antonius Leonardo MSi dan Azhar SE, Kadin PU dan Penataan Ruang Ir HM Hafiz MM, Kadin Ketahanan Pangan, Tanaman dan Holtikultura Syarifudin SP MSi, Kadin Pendidikan H Masherdata Musa'i SH MSi, Kadin Perkebunan dan Peternakan Aris Panani SP MSi.
Tamu istimewa lainnya yang juga hadir yakni Manager PT OKI Pulp and Paper Mills H Gadang Harto Hartawan. Mewakili perusahaan, dirinya menyerahkan bantuan CSR berupa 500 Alquran dan 250 juz Amma, juga hadir anggota DPRD OKI dari PDIP dan NasDem, Ketua Forppes Sumsel, Kasdim OKI, Kapolsek, camat dan seluruh Kades di Pedamaran.
Abah Yuristian menceritakan, PP yang dipimpinnya kini telah berusia 11 tahun, semula PP itu beratap daun ilalang dan berdinding bambu. Pihaknya telah mendukung program pemerintah dalam mencerdaskan anak bangsa. Rincinya, santri yang diwisuda merupakan penghafal Alquran 30 juz, 10 juz, 6 juz, 5 juz, 4 juz dan 3 juz.
Bupati OKI mengatakan, Ponpes harus menjadi benteng pertahanan untuk mengembangkan aqidah, tumbuh menjadi insan yang berkualitas. "Perjalanan hidup pasti akan menghadapi pahit dan manis. Saat dapat manis jangan mudah untuk menelan karena bisa saja menjadi penyakit,"jelasnya.
"Jika dapat yang pahit jangan mudah dimuntahkan atau dibuang karena bisa saja menjadi obat. Pahit dan manis harus jadi pembelajaran hidup, jalin ukhuwah Islamiah,"pesannya.
Perwakilan Kementerian Agama OKI menambahkan, wisuda santri kemarin diharapkan menjadi amal jariyah bagi pimpinan PP karena telah menciptakan generasi yang islami dan Qurani. "Semga ini diikuti Ponpes lain agar tidak berhenti berjuang mengantarkan generasi muda yang islami qurani,"pintanya.