Petani Gagal Panen Terbantu Asuransi
Kayuagung - Lantaran musim hujan yang cukup panjang tahun ini membuat beberapa petani gagal panen maupun gabah menjadi basah. Akibatnya beberapa petani rugi karena tak panen dan harga gabah yang basah menjadi turun.
Seperti yang terjadi pada petani di Desa Karang Agung. Diungkapkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Syarifuddin bahwa untuk penamaan Ip200 tahun ini ada 100 ha yang digarap petani. "Dari 100 ha itu ada yang gagal panen dan ada yang gabah basah," ucapnya.
Seperti yang terjadi pada petani di Desa Karang Agung. Diungkapkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Syarifuddin bahwa untuk penamaan Ip200 tahun ini ada 100 ha yang digarap petani. "Dari 100 ha itu ada yang gagal panen dan ada yang gabah basah," ucapnya.
Namun ada 25 ha lahan telah di asuransikan para petani. Sehingga mereka mendapatkan subsidi dari pemerintah.Tambahnya, bahwa petani diharapkan dapat mengikuti program asuransi dari pusat tersebut. Dengan menjaminkan resiko gagal panennya kepada pihak asuransi, maka akan mendapat jaminan Rp 6juta per ha. Selain itu untuk premi juga sudah disubsidi oleh pemerintah.
Karena premi yang seharusnya dibayar Rp180ribu hanya membayar Rp36ribu. "Premi ini disubsidi pemerintah sebesar 80% dan petani diharuskan membayar 20% atau sebesar Rp 36.000 perhektar dengan nilai jaminan sebesat Rp. 6 jt rupiah perhektar,," ungkapnya saat penyerahan jaminan secara simbolis dilakukan oleh kepala dinas Ketahanan didampingi babinsa setempat kepada kelompok tani yang ikut asuransi.
Seraya menambahkan proses asuransi ini dilakukan oleh ketua kelompok didamping PPl dan babinsa. Sambungnya untuk gabah kering yang kadar airnya tinggi atau kadar air 26 sd 30% juga disubsidi pemerintah. Sehingga harga pembeliannya Rp.3.700 ditingkat penggilingan."Ada subsidi dari pemerintah hingga bulan juli mendatang. Sehingga gabah yang kadar airnya cukup tinggi itu dibeli dengan harga yang tidak terlalu rendah,"tukasnya.