Tekan Impor Daging, Bupati OKI galakkan ‘Gertak Birahi’
Kayuagung - Bupati Ogan Komering Ilir mendukung upaya Kementerian pertanian menekan ketergantungan impor daging,dengan menggalakkan program Gertak Birahi.
Gertak Birahi (penyerentakan birahi) ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan sekelompok ternak yang mengalami birahi dalam waktu yang bersamaan sehingga memudahkan dalam proses perkawinan yang dilakukan dengan teknik inseminasi buatan (IB).
“Beberapa waktu lalu kita disibukkan dengan kekurangan pasokan daging hingga harus impor dari luar, ini berarti swasembada daging kita belum siap, oleh karena itu perlu upaya untuk meningkatkanya produktivitas peternakan kita” Ungkap H. Iskandar pada acara gertak birahi sapi, panen pedet dan gudel di Desa Tugu Jaya Kecamatan Lempuing , Selasa, (6/12).
Iskandar menjelaskan,Ogan komering Ilir memiliki potensi tinggi dibidang pertanian dan peternakan baik dari segi lahan maupun pakan. Untuk itu dia juga ingin mengintegrasikan pertanian dan peternakan melalui program tiada tani tanpa ternak. “artinya petani juga harus memiliki hewan ternak agar dapat meningkatkan pendapatan” jelasnya.
Kasubdid Kelembagaan dan Sumber daya kesehatan Kementerian pertanian RI, Drh. Irvansyah Batubara mengatakan, ke depan Kementan akan meningkatkan produktivitas sapi di dalam negeri dengan Gertak Birahi. Hanya saja, lanjut dia, yang perlu diperhatikan dalam program ini adalah kondisi sapi betina.
Dia menuturkan, untuk program ini dibutuhkan impor sapi indukan 30.000 ekor, dan sapi bibit 1.200 ekor. Dengan tingkat keberhasilan 20 persen, diharapkan dalam setahun mendatang bisa diproduksi 1,6 juta ekor sapi. “Dalam 3-4 tahun impor (sapi) bisa diselesaikan (dikurangi),” kata Irvansyah.
Sementara itu, Kepala dinas peternakan Kabupaten OKI, Aris Panani SP, M. Si mengatakan populasi ternak sapi di Kabupaten OKI hingga 2015 sebanyak 26.246 ekor dan kerbau sebanyak 10.337 ekor.
Untuk mewujudkan pembangunan peternakan ke arah yang diharapkan Pemkab OKI menurut dia melalukan upaya distribusi bibit ternak dan mengoptimalkan kawin suntik .
“Kita memiliki Paguyuban Inseminasi buatan atau paguyuban kawin suntik yang beranggotakan 34 inseminator dengan demikian kita berharap populasi sapid an kerbau di OKI dapat meningkat” pungkasnya.
Pada acara ini dilaksanakan panen 150 ekor pedet (anak sapi) dan 25 ekor gudel (anak kerbau) hasil gertak birahi dan kawin suntik tahun 2015. Pedet dan gudel ini berasal dari Kecamatan Lempuing, Lempuing Jaya, Mesuji dan Mesuji raya. Tidak hanya itu peternak yang berhasil memanen hewan peliharaan juga dilombakan serta mendapat hadiah uang jutaan rupiah, hewan merekapun di asuransi oleh kementerian pertanian dengan kuota 1.000 ekor sapi.
Gertak Birahi (penyerentakan birahi) ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan sekelompok ternak yang mengalami birahi dalam waktu yang bersamaan sehingga memudahkan dalam proses perkawinan yang dilakukan dengan teknik inseminasi buatan (IB).
“Beberapa waktu lalu kita disibukkan dengan kekurangan pasokan daging hingga harus impor dari luar, ini berarti swasembada daging kita belum siap, oleh karena itu perlu upaya untuk meningkatkanya produktivitas peternakan kita” Ungkap H. Iskandar pada acara gertak birahi sapi, panen pedet dan gudel di Desa Tugu Jaya Kecamatan Lempuing , Selasa, (6/12).
Iskandar menjelaskan,Ogan komering Ilir memiliki potensi tinggi dibidang pertanian dan peternakan baik dari segi lahan maupun pakan. Untuk itu dia juga ingin mengintegrasikan pertanian dan peternakan melalui program tiada tani tanpa ternak. “artinya petani juga harus memiliki hewan ternak agar dapat meningkatkan pendapatan” jelasnya.
Kasubdid Kelembagaan dan Sumber daya kesehatan Kementerian pertanian RI, Drh. Irvansyah Batubara mengatakan, ke depan Kementan akan meningkatkan produktivitas sapi di dalam negeri dengan Gertak Birahi. Hanya saja, lanjut dia, yang perlu diperhatikan dalam program ini adalah kondisi sapi betina.
Dia menuturkan, untuk program ini dibutuhkan impor sapi indukan 30.000 ekor, dan sapi bibit 1.200 ekor. Dengan tingkat keberhasilan 20 persen, diharapkan dalam setahun mendatang bisa diproduksi 1,6 juta ekor sapi. “Dalam 3-4 tahun impor (sapi) bisa diselesaikan (dikurangi),” kata Irvansyah.
Sementara itu, Kepala dinas peternakan Kabupaten OKI, Aris Panani SP, M. Si mengatakan populasi ternak sapi di Kabupaten OKI hingga 2015 sebanyak 26.246 ekor dan kerbau sebanyak 10.337 ekor.
Untuk mewujudkan pembangunan peternakan ke arah yang diharapkan Pemkab OKI menurut dia melalukan upaya distribusi bibit ternak dan mengoptimalkan kawin suntik .
“Kita memiliki Paguyuban Inseminasi buatan atau paguyuban kawin suntik yang beranggotakan 34 inseminator dengan demikian kita berharap populasi sapid an kerbau di OKI dapat meningkat” pungkasnya.
Pada acara ini dilaksanakan panen 150 ekor pedet (anak sapi) dan 25 ekor gudel (anak kerbau) hasil gertak birahi dan kawin suntik tahun 2015. Pedet dan gudel ini berasal dari Kecamatan Lempuing, Lempuing Jaya, Mesuji dan Mesuji raya. Tidak hanya itu peternak yang berhasil memanen hewan peliharaan juga dilombakan serta mendapat hadiah uang jutaan rupiah, hewan merekapun di asuransi oleh kementerian pertanian dengan kuota 1.000 ekor sapi.