H Iskandar SE : Canangkan Program Tiada Tani Tanpa Ternak
Tekan Impor Daging, Bupati OKI Galakkan "Gertak Birahi" |
Kayuagung - Untuk pertama kali di Kabupaten Ogan Komering Ilir bahkan di Sumatera Selatan, Bupati OKI H.Iskandar SE melakukan panen Pedet ( Anakan Sapi ) yang dilaksanakan di Des Tugu Jaya Kecamata Lempuing Kabupaten Ogan Komering Ilir pada kelompok Tani Ternak Rabu 6 desember 2016..
Kedatangan Bupati OKI dan rombongan disambut antusias oleh warga masyarakat dengan acara pembukaan yang dilakukan oleh pesilat dan tari.
Tampak hadir dalam acara tersebut Kepala Balai Inseminasi Buatan Daerah Provinsi Sumatera Selatan, Pejabat dari Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sumatera Selatan , Kepala Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Provinsi Sumatera Selatan, Unsur FKPD Kabupaten OKI, para Kepala SKPD, Camat dan Unsur Tripika Kecamatan Lempuing, para Kades dan Tokoh Agama serta Tokoh Masyarakat.
Kegiatan panen pedet ( anakan sapi ) kelompok tani ternak tersebut merupakan hasil Inseminasi buatan ( IB ) yang dilakukan oleh jajaran Dinas Peternakan Kabupaten OKI beserta imstansi terkait bertujuan percepatan peningkatan populasi ternak sapi menuju ketahanan pangan hewani.
Bupati OKI H.Iskandar.SE dalam sambutannya menyatakan “Rasa bangganya terhadap kelompok tani ternak atas keberhasilan serta kerja keras yang dilakukan bersama dengan anggotanya sehingga menuai keberhasilan, Kerja sama, kerja keras, keseriusan, serta sinergitas semua pihak terkait sampai kepada para petugas lapangan dan petani merupakan kunci sukses pelaksanaan program , ini akan menjadi contoh pada peternak-peternak yang lainnya di Kabupaten OKI, bahwa dengan pola berternak berkelompok yang disatukan dalam satu wadah akan membawa keberhasilan serta memudahkan dalam pengawasan, pembinaan, pelayanan kesehatan, kawin suntik dan pemantauan oleh petugas peternakan.”
Lebih Lanjut H Iskandar SE menyampaikan “Ogan komering Ilir memiliki potensi tinggi dibidang pertanian dan peternakan baik dari segi lahan maupun pakan. Untuk itu dia juga ingin mengintegrasikan pertanian dan peternakan melalui program tiada tani tanpa ternak. “artinya petani juga harus memiliki hewan ternak agar dapat meningkatkan pendapatan.”
Tekan Impor Daging, Bupati OKI Galakkan "Gertak Birahi" |
Iskandar.SE juga berharap “Kedepan kepada Kepala Dinas Peternakan Kabupaten beserta jajaranya agar pola-pola tersebut dapat diterapkan di daerah lain, sehingga Kabupaten OKI nantinya bukan hanya menjadi lumbung padi Sumatera Selatan tetapi juga menjadi lumbung ternak serta produksi daging Sumatera Selatan.”
Dikesempatan tersebut juga Bupati memberikan penghargaan serta hadiah kepada para petugas Inseminator terbaik, diantaranya terbaik I kepada. Penerima Bantuan Perlengkapan IB Kepada Tribudi Setiono, SP berupa Tas, Sepatu, dan Werpak, Rudi, Tata Kelola Air Kepada Ahmad Kelompok Sidomulyo Mesuji Raya, Cooper Kepada Sutikno Eka Makmur Mesuji Raya, Polis Asuransi Ternak Sapi Kepada Suwardiyanta (OKI), (MUBA), (BANYUASIN), Insiminator Teladan Tingkat Provinsi Kepada Aceng Wahyudi (OKI) Juara I, Kasri (MUBA) Juara II, Nopi (BANYUASIN) Juara III.
Sementara itu Kepala Dinas Peternakan Kabupaten OKI Aris Panani dalam laporanya “Bahwa kawasan pengembangan sapi di Kabupaten OKI meliputi Kecamatan Lempuing Jaya, Lempuing dan Mesuji.”
Lebih lanjut Aris panani mengatakan “Populasi ternak sapi di Kabupaten OKI hingga 2015 sebanyak 26.246 ekor dan kerbau sebanyak 10.337 ekor. Untuk mewujudkan pembangunan peternakan ke arah yang diharapkan Pemkab OKI menurut dia melalukan upaya distribusi bibit ternak dan mengoptimalkan kawin suntik .”
Aris juga menerangakan “Kita memiliki Paguyuban Inseminasi buatan atau paguyuban kawin suntik yang beranggotakan 34 inseminator dengan demikian kita berharap populasi sapid an kerbau di OKI dapat meningkat.”
Tekan Impor Daging, Bupati OKI Galakkan "Gertak Birahi" |
Kasubdid Kelembagaan dan Sumber daya kesehatan Kementerian pertanian RI, Drh. Irvansyah Batubara mengatakan “Ke depan Kementan akan meningkatkan produktivitas sapi di dalam negeri dengan Gertak Birahi. Hanya saja, lanjut dia, yang perlu diperhatikan dalam program ini adalah kondisi sapi betina. “
Dia melanjutkan “Untuk program ini dibutuhkan impor sapi indukan 30.000 ekor, dan sapi bibit 1.200 ekor. Dengan tingkat keberhasilan 20 persen, diharapkan dalam setahun mendatang bisa diproduksi 1,6 juta ekor sapi. “Dalam 3-4 tahun impor (sapi) bisa diselesaikan (dikurangi).”
Pada acara ini dilaksanakan panen 150 ekor pedet (anak sapi) dan 25 ekor gudel (anak kerbau) hasil gertak birahi dan kawin suntik tahun 2015. Pedet dan gudel ini berasal dari Kecamatan Lempuing, Lempuing Jaya, Mesuji dan Mesuji raya. Tidak hanya itu peternak yang berhasil memanen hewan peliharaan juga dilombakan serta mendapat hadiah uang jutaan rupiah, hewan merekapun di asuransi oleh kementerian pertanian dengan kuota 1.000 ekor sapi.