"Zapin Melayu" Lesti
Kayuagung - Terpilih sebagai wakil Indonesia di Dangdut Academy Asia (D’Academy Asia) Indosiar merupakan pencapaian luar biasa bagi Lesti.D’Academy Asia merupakan ajang pencarian bakat penyanyi dangdut tingkat Asia yang diikuti oleh 4 negara di antaranya Indonesia, Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam. Walaupun sebagai juara runner up, pedangdut muda ini sudah memberikan kemampuan terbaiknya sekaligus mengharumkan nama Indonesia.
Lesti atau Lesti Andryani, memulai langkahnya sebagai pemenang ajang kontes dandut D’Academy Indosiar tahun 2014. Setelah kemenangannya, Lesti merilis single perdananya yang berjudul "Kejora" ciptaan Nur Bayan pada tahun 2014, yang mana lagu ini juga merupakan lagu kemenangannya di malam Grand Final D’Academy saat itu. Di tahun 2015, Lesti kembali merilis single keduanya yang berjudul “Pokoke Joged” yang menjadi soundtrack serial drama "Kuch Kuch Dangdut" yang pernah tayangkan di Indosiar dan merupakan salah satu single yang terdapat di album Dangdut Academy 2.
Sebagai juara 2 D'Academy Asia, Lesti pun mendapat kesempatan untuk membawakan salah satu lagu karya cipta dari Pak Ngah, komposer dan arranger asal Malaysia yang berjudul “Zapin Melayu”. Lagu yang dipilih sebagai single terbaru Lesti ini bercerita tentang keindahan tari zapin. “Di lagu ini, aku pertama kalinya masuk dalam genre melayu dan punya single melayu. Lagu ini kan tidak bercerita yang sedih-sedih gitu. Musiknya rancak, upbeat dengan nuansa melayu tapi tetap ada unsur dangdutnya”, ujar Lesti tentang single terbarunya.
Zapin adalah tarian rakyat rumpun melayu. Kata zapin berasal dari bahasa arab yaitu ‘Zafin’ yang memiliki arti gerak kaki cepat yang mengikuti rentak pukulan gendang. Tari ini merupakan satu dari beberapa jenis tarian Melayu yang masih eksis sampai sekarang dan umumnya dijumpai di daerah Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan dan Bengkulu.
Nama Pak Ngah sendiri dalam blantika musik melayu sudah tak asing lagi, apalagi wajahnya belakangan sudah sangat dikenal sebagai salah satu juri Dangdut Academy Asia. Lagu-lagu ciptaannya pun sudah dikenal baik di Indonesia maupun di Asia seperti Laksmana Raja Di Laut yang dipopulerkan oleh Iyeth Bustami, Cindai dan Nirmala yang dipopulerkan oleh Siti Nurhalisa. Pak Ngah juga merupakan komposer serta kreator dalam drama musikal Upin Ipin yang diadaptasi dari kartun asal Malaysia yang terkenal tersebut.
“Ada rasa bangga dan senang, selama rekaman Pak Ngah langsung yang mengarahkan vokalku. Apalagi beliau orang yang sangat baik, ramah dan tidak pelit ilmu. Walaupun saat rekaman ada sedikit improvisasi dengan cengkok dangdut, kata Pak Ngah juga enggak apa-apa. Jadi zapin-dut gitu!”, jelas Lesti.
Pengalaman Lesti rupanya tak hanya di dunia menyanyi. Lesti juga telah banyak membintangi sinetron dan FTV seperti Merpati Tak Pernah Galau (FTV 2014), Senandung Cinta Kejora (FTV 2014), Anak Tukang Sapu Jadi Dokter (FTV 2014), Kejora 2 Mencari Bintang (FTV 2015), sinetron “Siti Bling Bling Mengejar Cinta Pertama”, sinetron “Munajat Cinta Gadis Desa”, sinetron “ Jakarta Love Story”, sinetron “Bastian Steel Bukan Cowok Biasa” dan sinetron "Kuch Kuch Dangdut". Bukan hanya itu, Lesty pun mendapat penghargaan untuk Lagu Dangdut Paling Ngetop SCTV Music Award untuk lagu Kejora yang berlangsung pada bulan Mei 2015 lalu dan Penyanyi Pendatang baru Wanita Terpopuler Indonesian Dangdut Awards (IDA) 2015 yang digelar Indosiar pada 28 Oktober 2015 lalu.
Prestasi yang diraih Lesti, tentunya semakin membawa Lesti kedalam jajaran penyanyi dangdut wanita yang cukup diperhitungkan di dunia musik dangdut Indonesia. “Lesti itu mempunyai tehnik vokal yang luar biasa. Dia punya kemampuan menyanyi dalam banyak genre. Saya yakin Lesti dapat menyumbang banyak karya untuk musik Indonesia, khususnya dangdut”, ucap Pak Ngah tentang Lesti.