SIngle Perdana Nathania Juliam "Turn Back Time"
Kayuagung - Dengan petikan gitarnya yang ringan dan tempo yang relatif cukup cepat, “Turn Back Time” mungkin tidak terdengar seperti lagu sedih lainnya yang cenderung lebih mellow. Namun di balik keringanan dan feel yang segar dari single pertama karya Nathania Jualim ini terdapat sebuah cerita penuh penyesalan dan angan-angan.
Lirik yang disuguhkan dalam lagu ini menggambarkan rasa rindu seseorang terhadap orang yang pernah menjadi bagian yang penting dalam hidupnya. Kata-kata yang dituturkan bagaikan sebuah refleksi dan kontemplasi mendalam atas kenangan yang sudah dipendam di dalam hati—sebuah hubungan di masa lalu. Walaupun sudah berusaha move on, masih terdapat rasa rindu dan harapan untuk kembali bersama yang sarat dalam tiap kata. Dalam hati orang ini pun ia tahu bahwa jika waktu dapat diputar kembali, maka si dialah yang akan ia cari. Dari cerita inilah lahir lagu “Turn Back Time”.
Perlu juga dicatat bagaimana permainan gitar dalam lagu ini memainkan peran yang dominan dengan sering muncul, sama seperti si dia yang selalu muncul dalam pikiran. Hal ini dikarenakan image yang dibawa oleh pendatang baru ini memang sebagai seorang gitaris yang bernyanyi dan bukan sebagai seorang penyanyi yang bermain gitar. Memang sebuah approach yang menarik yang tentunya akan menjadi sebuah angin segar bagi dunia musik Indonesia.
Selain permainan gitar yang diutamakan, pemilihan bahasa juga merupakan sebuah poin yang berbeda dari kebanyakan lagu pemusik Indonesia. Alasan dibalik pemilihan bahasa Inggris ini adalah keinginan supaya lagu ini dapat meraih lingkup pasar yang lebih luas. Tidak terbatas di Indonesia saja, namun lebih universal sehingga lebih banyak orang yang dapat menikmati lagu ini.
“Turn Back Time” karya Nathania Jualim diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi semua penggemar musik dan memajukan musik Indonesia dengan permainan gitarnya yang impresif dan cerita yang melatarbelakangi lagu ini.
Lirik yang disuguhkan dalam lagu ini menggambarkan rasa rindu seseorang terhadap orang yang pernah menjadi bagian yang penting dalam hidupnya. Kata-kata yang dituturkan bagaikan sebuah refleksi dan kontemplasi mendalam atas kenangan yang sudah dipendam di dalam hati—sebuah hubungan di masa lalu. Walaupun sudah berusaha move on, masih terdapat rasa rindu dan harapan untuk kembali bersama yang sarat dalam tiap kata. Dalam hati orang ini pun ia tahu bahwa jika waktu dapat diputar kembali, maka si dialah yang akan ia cari. Dari cerita inilah lahir lagu “Turn Back Time”.
Perlu juga dicatat bagaimana permainan gitar dalam lagu ini memainkan peran yang dominan dengan sering muncul, sama seperti si dia yang selalu muncul dalam pikiran. Hal ini dikarenakan image yang dibawa oleh pendatang baru ini memang sebagai seorang gitaris yang bernyanyi dan bukan sebagai seorang penyanyi yang bermain gitar. Memang sebuah approach yang menarik yang tentunya akan menjadi sebuah angin segar bagi dunia musik Indonesia.
Selain permainan gitar yang diutamakan, pemilihan bahasa juga merupakan sebuah poin yang berbeda dari kebanyakan lagu pemusik Indonesia. Alasan dibalik pemilihan bahasa Inggris ini adalah keinginan supaya lagu ini dapat meraih lingkup pasar yang lebih luas. Tidak terbatas di Indonesia saja, namun lebih universal sehingga lebih banyak orang yang dapat menikmati lagu ini.
“Turn Back Time” karya Nathania Jualim diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi semua penggemar musik dan memajukan musik Indonesia dengan permainan gitarnya yang impresif dan cerita yang melatarbelakangi lagu ini.