SMAN 1 Pangkalan Lampam Terapkan Model Finger Massanger
Kayuagung - Perkembangan teknologi saat ini dimanfaatkan dengan baik oleh Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Pangkalan Lampam untuk membuat sebuah sistem absensi siswa berbasis online yakni ‘Finger massanger’. Kepala Sekolah SMAN 1 Pangkalan Lampam Muhammad Hapiz,S.Pd.,M.Si, Kamis (20/10/16) mengatakan absensi model finger massanger merupakan sistem absensi sidik jari yang terkoneksi secara langsung dengan handphone para wali murid melalui pesan singkat atau massanger. “Jadi orang tua siswa bisa tahu, anaknya sudah tiba atau meninggalkan sekolah,” ungkapnya.
Muhammad Hapiz,S.Pd.,M.Si menjelaskan absensi model finger massanger ini untuk mendukung efektifitas kegiatan Belajar Mengajar, salah satu permaslahan yang sering terjadi siswa yang datang terlambat, mencegah siswa untuk bolos dan kekhawatiran dari orang tua sampai tidaknya anak mereka di sekolah serta sekaligus mendukung program Bapak Bupati H Iskandar,SE, “beliau selau berpesan utk keberhasilan di dalam dunia pendidikan peran serta orang tua sangatlah penting”.
Kepala Sekolah SMAN 1 Pangkalan Lampam Muhammad Hapiz,S.Pd.,M.Si menambahkan model finger massanger ini di dukung sepenuhnya oleh Komite Sekolah bahkan Finger ini juga di gunakan oleh Bapak/Ibu Guru sehingga bisa menambah kualitas dan kwantitas pendidikan.
“SMAN 1 Pangkalan Lampam menyediakan 10 buah finger, cara kerjanya yaitu setiap datang dan pulang anak memfinger jarinya dalam hitungan detik secara otomatis sms pemberitahuan bhwa anak tersebut sudah datng dan pulang”’ jelas Muhammad Hapiz,S.Pd.,M.Si.
Muhammad Hapiz,S.Pd.,M.Si mengharapkan kedepan dengan adanya pemanfaatn teknologi IT ini dapat memotivasi siswa-siswi walaupun sekolah di desa bisa memanfaatkan IT secara langsung sehinga dapat berimbas dengan prestasi siswa dan sekolah.
Sementara itu Kabid SMP/ SMA dan SMK Dinas Pendidikan Kabupaten OKI M Iqbal mengatakan, Melihat dari segi sistem, alat tersebut sangat cocok digunakan di lingkungan sekolah. Siswa yang telat, terlambat atau bolos bisa terpantau dari sistem absensi ini,”ujar Kabid SMP/ SMA dan SMK.
Menurut M Iqbal , Program absensi yang diintegrasikan dengan alat finger masanger ini, nantinya akan mengirimkan pesan singkat kepada orangtua beserta nomor handphone guru. Program ini digagas untuk mengawasi keberadaan peserta didik di sekolah.
Muhammad Hapiz,S.Pd.,M.Si menjelaskan absensi model finger massanger ini untuk mendukung efektifitas kegiatan Belajar Mengajar, salah satu permaslahan yang sering terjadi siswa yang datang terlambat, mencegah siswa untuk bolos dan kekhawatiran dari orang tua sampai tidaknya anak mereka di sekolah serta sekaligus mendukung program Bapak Bupati H Iskandar,SE, “beliau selau berpesan utk keberhasilan di dalam dunia pendidikan peran serta orang tua sangatlah penting”.
Kepala Sekolah SMAN 1 Pangkalan Lampam Muhammad Hapiz,S.Pd.,M.Si menambahkan model finger massanger ini di dukung sepenuhnya oleh Komite Sekolah bahkan Finger ini juga di gunakan oleh Bapak/Ibu Guru sehingga bisa menambah kualitas dan kwantitas pendidikan.
“SMAN 1 Pangkalan Lampam menyediakan 10 buah finger, cara kerjanya yaitu setiap datang dan pulang anak memfinger jarinya dalam hitungan detik secara otomatis sms pemberitahuan bhwa anak tersebut sudah datng dan pulang”’ jelas Muhammad Hapiz,S.Pd.,M.Si.
Muhammad Hapiz,S.Pd.,M.Si mengharapkan kedepan dengan adanya pemanfaatn teknologi IT ini dapat memotivasi siswa-siswi walaupun sekolah di desa bisa memanfaatkan IT secara langsung sehinga dapat berimbas dengan prestasi siswa dan sekolah.
Sementara itu Kabid SMP/ SMA dan SMK Dinas Pendidikan Kabupaten OKI M Iqbal mengatakan, Melihat dari segi sistem, alat tersebut sangat cocok digunakan di lingkungan sekolah. Siswa yang telat, terlambat atau bolos bisa terpantau dari sistem absensi ini,”ujar Kabid SMP/ SMA dan SMK.
Menurut M Iqbal , Program absensi yang diintegrasikan dengan alat finger masanger ini, nantinya akan mengirimkan pesan singkat kepada orangtua beserta nomor handphone guru. Program ini digagas untuk mengawasi keberadaan peserta didik di sekolah.