Bahaya Nya Jika KEseringan Mandi AIr Hangat Bagi Ibu Hamil
Kayuagung - OBMM Meskipun berendam atau mandi dengan air
hangat adalah salah satu cara favorit untuk membersihkan diri sekaligus
relaksasi, namun kebiasaan berendam di bath tub saat sedang hamil ternyata dapat mempengaruhi perkembangan serta pertumbuhan bayi yang dikandungnya.
Tidak hanya frekuensi mandi dengan air
hangat, durasi setiap berendam pun mempengaruhi kesehatan janin. Selain
itu, kualitas dan suhu air juga dapat menimbulkan beberapa risiko bagi
janin.
Apa yang terjadi jika ibu sering berendam di bath tub saat hamil, lebih dari 15 menit?
Sebuah penelitian telah menemukan bahwa
kebiasaan berendam ibu hamil dapat meningkatkan risiko anak mengalami
cacat, entah itu cacat pada organ dalam tubuh, cacat mental, atau cacat
fisik.
Penelitian ini membagi dua kelompok ibu
hamil dengan kebiasaan berendam yang berbeda, yaitu kelompok ibu hamil
yang memiliki kebiasaan berendam kurang dari 15 menit, dan kelompok
dengan kebiasaan berendam lebih dari 15 menit.
Dari penelitian tersebut diketahui bahwa kelompok yang berendam lebih dari 15 menit lebih banyak melahirkan anak mengalami gastroschisis
atau cacat lahir di mana organ dalam tubuh seperti usus, lambung, hati
berada di luar tubuh dan tidak memiliki lapisan dinding perut dan pusar.
Diketahui bahwa dari 13 kelahiran yang
ada, terdapat 6 anak yang mengalami cacat fisik. Selain itu, pada
penelitian ini, risiko gastroschisis juga dipengaruhi oleh usia dan
jenis ras ibu.
Pada penelitian tersebut, tidak hanya ditemukan gastroschisis pada
anak akibat kebiasaan berendam ibu, namun juga ada peningkatan risiko
melahirkan anak yang mengalami bibir sumbing, cacat bawaan dimana tulang
belakang anak tak sempurna atau spina bifida, anak tidak memiliki
langit-langit pada mulut, dan anenchepaly.
Kenapa berendam di bath tub bisa mempengaruhi bayi dalam kandungan?
Penjelasan sementara untuk menjawab
hubungan ini adalah hipertermia yang terjadi pada ibu akibat kebiasaan
berendam yang dimilikinya. Selain itu, kecacatan bayi akibat kebiasaan
berendam pada ibu hamil dapat dikaitkan dengan sumber air, suhu,
kualitas, kebersihan air yang digunakan oleh ibu.
Penelitian lain juga menyatakan bahwa
disinfektan yang digunakan pada air, seperti klorin, dapat meningkatkan
risiko kecacatan fisik pada bayi. Selain klorin, disinfektan nitrat yang
digunakan pada air untuk berendam dan bisa terhirup saat ibu bernapas,
berpeluang untuk mengakibatkan kecacatan mental pada bayi.
Berikut cara berendam yang aman selama hamil?
- Perhatikan suhu air, lebih baik suhu air tidak lebih dari 37 derajat celcius
- Sediakan keset handuk di sekitar kamar mandi obmm untuk menghindari terpeleset.
- Jika ingin berendam dalam bath tub maka batasi pemakaian sabun untuk campuran air berendam . Terlalu banyak menggunakan sabun mandi dapat berbahaya bagi kesehatan vagina obmm, dan dapat meningkatkan risiko vagina terkena infeksi serta iritasi.
- Sebagai tambahannya, obmm bisa menambahkan sedikit cuka dan garam ke dalam air rendaman, hal ini dapat mengurangi busa yang ditimbulkan dari sabun yang dipakai.
- Kemudian, batasi berendam hanya dua kali dalam satu bulan dan jangan terlalu lama berendam di dalam air untuk menghindari infeksi dan iritasi.
Sumber : Google.com