Program Komunitas Kotaku Kabupaten OKI Tahun 2016
Kayuagung -Bertempat di ruang Aula BAPPEDA Kabupaten Ogan Komering Ilir, Rabu (14/09/16) Korkot Kota 5 Kab OKI, Badan Pendapatan Daerah (BAPPEDA) berkolaborasi dengan SKPD, LKM, dan terutama Masyarkat, melaksanakan kegiatan Lokakarya Sosialiasi dan Strategi Komunikasi Program “KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU)” Kecamatan Kota Kayuagung. Acara tersebut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( BAPPEDA) Makruf, CM SIP. MM, Korkot Kota 5, M Rovie Kuswana, SKPD atau yang mewakili, LKM atau mewakili, dan Media.
Program Kotaku dilaksanakan sebagai upaya untuk membangun platform kolaborasi dalam upaya pencegahan dan peningkatan kualitas pemukiman kumuh. Diharapkan dengan terbangunnya kolaborasi maka akan terjadi keterpaduan antar sektor untuk bersama-sama bergerak mencapai sasaran pembangunan kawasan pemukiman khususnya terwujudnya kota tanpa kumuh pada tahun 2019 nanti, dengan menempatkan Pemerintah Daerah sebagai “nahkoda” masyarakat sebagai pelaku utama pembangunan dan Pemerintah Pusat sebagai pendamping Pemerintah Daerah.
Kementerian PU dan Perumahan Rakyat mencanangkan program “Prakarsa Permukiman 100-0-100”, yaitu program pengembangan pemukiman berkelanjutan, dengan mencapai 100% akses air minum, mengurangi kawasan kumuh hingga 0%, dan 100% akses sanitasi untuk masyarakat Indonesia pada akhir tahun 2019.
Dalam sambutannya Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( BAPPEDA) OKI Makruf, CM SIP. MM menyampaikan” Sosialisasi kotaku ini mempunyai latarbelakang sehingga muncul program ini, program ini karena di Indonesia khususnya di Kab OKI, sudah mulai padat penduduk, aktivitasnya sudah mulai tinggi, baik di kota maupun di ibukota kecamatan, tercatat ada tujuh kecamatan di OKI yang sudah relatip kumuh. Kumuh ini sendiri di pacuh oleh pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi, sehingga aktivitas-aktivitasnya warga di pemukiman cukup tinggi, tetapi sarana untuk mengatasi keteraturan atau tidak ketaraturan itu, belum seluruhnya tesentuh. Baik dari pemerintah sebagai penggerak utama dan tingkat kesadaran masyarakat ini terbilang sangat penting.”
“Tujuh kecamatan itu meliputi kecamatan tulung selapan, SP Padang, Kayuagung, Jejawi, Pampangan dan termasuk di kota kayuagung sendiri, sehingga tercatat ada 153 hektar pemukiman kumuh.”Tegasnya
Sambunya “Untuk tahun ini di OKI kita hanya dapat dua lokasi, satu di Kelurahan Cinta Raja, dan Mangun Jaya, yang luasnya lebih kurang 7 hektar, dari jumlah 7 kecamatan tersebut 153 hektar dan dari 153 hektar baru 7 hektar kita bangun, jadi menurut persentase lebih kurang 0,45% yang kita bangun.”
Sementara itu Korkot Kota 5 Kab OKI M Rovie Kuswana mengatakan “Diawali dengan kelembagaan LKM ini yang akan menjadi motor kegiatan sosialisasi kemudian mereka membentuk suatu kelompok yang namanya TIPT (Tim Inti Pelaksana) yang sifatnya akan menjadi media sosialisasi di tingkat masyarakat, karena yang akan melakukan penanganan pemukiman ini adalah masyarakat rumah dan ini lebih berkaitan dengan pola piker, kebiasaan, prilaku masyarakat, karena sebaik apapun perkebangan yang dilakukan pemerintah jika tidak ada dukungan dari masyarakat itu ini semua tidak akan berhasil.”
Lebih lanjut ia mengatakan “Program yang akan direncakan kedepan, karena ini baru tahap bawah melalui sosialisasi, kemudian pembentukan tim ditingkatan kelurahan, desa menjadi TITP, kemudian juga ada LKM nya, setelah ini kemudian aka nada kegiatan pemukiman rencana apa saja yang akan dibangun oleh masyarakat, apa saja kebutuhan masyarakat dan seperti apa untuk kedepannya terkait dengan aturan-aturan yang akan disepakati oleh masyarakat itu sendiri untuk menjaga likungannya masing-masing ataupun membenahi lingkungan masing-masing."