Banjir Bukan Jadi Hambatan Untuk Siswa Belajar
Sekretaris Dinas Pendidikan OKI H Husin SPdi didampingi guru SD Negeri 2 Tanjung Alai SP Padang OKI Udin SPd melakukan pemantauan sekolahan yang digenangi banjir. |
Kayuagung - Meskipun ruangan kelas banjir yang disebabkan hujan deras dan naiknya air sawah lebak, dinas pendidikan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) tetap mengintruksikan kepihak sekolah tetap belajar. Lantaran anak sekolah mendekati masa ujian nasional (UN).
Seperti halnya yang terjadi di Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Desa Tanjung Alai Kecamatan SP Padang OKI, seluruh ruangan belajar terendam air hujan. Sehingga pihak wali murid berharap kepada dinas pendidikan agar bisa meliburkan sekolah, sebelum air pasang surut. Permintaan wali murid tadi, belum diizinkan pihak pendidikan karena, para siswa baik itu ditingkat SD dan SMP mendekati masih UN.
“Sekolahan yang tergenang air hujan, sudah dipantau dan memang kondisinya bangunan sekolah dibangun didataran rendah. Sehingga air sawah lebak yang tergenang naik karena diguyur hujan deras,” kata Kepala Diknas Pendidikan Drs H Zulkarnain melalui Sekretaris H Husni Spdi panjang lebar, Selasa (12/4).
Sekretaris bersama rombongan menjajaki kedalaman air di halaman sekolah. Dilihat dari genangan air pihak sekolahan masih bisa melaksanakan aktifitas belajar mengajar, sebab air pasang surut dan memang sudah menjadi pengalaman setiap tahun dipastikan tergenang.
“Anak sekolah sementara ini masih tetap belajar, walaupun kelas mereka banjir,” ujar Husni, dirinya yakin dalam waktu dekat air akan turun kalau tidak turun hujan.
Dinas pendidikan menyampaikan maaf kepada wali murid yang telah mengajukan libur bagi siswa yang kelasnya kebanjiran. “Sekolah tetap seperti biasa, kalau memang sekolahan masih juga banjir, bisa dialihkan ke rumah warga untuk tetap belajar,” tutur Husni seraya menyebutkan dalam waktu dekat ini, anak-anak akan mengikuti ujian nasional.
Untuk itu, harap Husni pihak sekolah harus bersama-sama warga dan wali murid bergotong royong membersihkan selokan dan membuat saluran pembuangan air agar cepat turun. “Saya harapkan pihak sekolah bersama warga dan wali murid bersatu untuk menanggulangi kebanjiran ini,” harap Husni yang telah mendata sekolahan yang terkana banjir dan akan diupayakan pembangunan saluran air sekeliling sekolahan.
Terpisah, wali murid Wiryatini berterimakasih dengan kebijakan pemerintah yang cepat merespon keadaan SD Negeri 2 Tanjung Alai. Kami mengharapkan adanya peningkatan halaman sekolah dan juga bangunan saluran pembuangan air agar tidak naik ke sekolahan.
“Ini menjadi perhatian pemerintah untuk memajukan pendidikan dan jangan sampai hanya sekedar memantau dan mendata saja tidak ada solusinya,” harap Wiryatini karena banjir ini sudah diketahui oleh pihak dinas sudah menjadi pengalaman setiap tahun tetapi tidak ada solusi dan pembangunannya hingga sekarang. (dob)
Seperti halnya yang terjadi di Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Desa Tanjung Alai Kecamatan SP Padang OKI, seluruh ruangan belajar terendam air hujan. Sehingga pihak wali murid berharap kepada dinas pendidikan agar bisa meliburkan sekolah, sebelum air pasang surut. Permintaan wali murid tadi, belum diizinkan pihak pendidikan karena, para siswa baik itu ditingkat SD dan SMP mendekati masih UN.
“Sekolahan yang tergenang air hujan, sudah dipantau dan memang kondisinya bangunan sekolah dibangun didataran rendah. Sehingga air sawah lebak yang tergenang naik karena diguyur hujan deras,” kata Kepala Diknas Pendidikan Drs H Zulkarnain melalui Sekretaris H Husni Spdi panjang lebar, Selasa (12/4).
Sekretaris bersama rombongan menjajaki kedalaman air di halaman sekolah. Dilihat dari genangan air pihak sekolahan masih bisa melaksanakan aktifitas belajar mengajar, sebab air pasang surut dan memang sudah menjadi pengalaman setiap tahun dipastikan tergenang.
“Anak sekolah sementara ini masih tetap belajar, walaupun kelas mereka banjir,” ujar Husni, dirinya yakin dalam waktu dekat air akan turun kalau tidak turun hujan.
Dinas pendidikan menyampaikan maaf kepada wali murid yang telah mengajukan libur bagi siswa yang kelasnya kebanjiran. “Sekolah tetap seperti biasa, kalau memang sekolahan masih juga banjir, bisa dialihkan ke rumah warga untuk tetap belajar,” tutur Husni seraya menyebutkan dalam waktu dekat ini, anak-anak akan mengikuti ujian nasional.
Untuk itu, harap Husni pihak sekolah harus bersama-sama warga dan wali murid bergotong royong membersihkan selokan dan membuat saluran pembuangan air agar cepat turun. “Saya harapkan pihak sekolah bersama warga dan wali murid bersatu untuk menanggulangi kebanjiran ini,” harap Husni yang telah mendata sekolahan yang terkana banjir dan akan diupayakan pembangunan saluran air sekeliling sekolahan.
Terpisah, wali murid Wiryatini berterimakasih dengan kebijakan pemerintah yang cepat merespon keadaan SD Negeri 2 Tanjung Alai. Kami mengharapkan adanya peningkatan halaman sekolah dan juga bangunan saluran pembuangan air agar tidak naik ke sekolahan.
“Ini menjadi perhatian pemerintah untuk memajukan pendidikan dan jangan sampai hanya sekedar memantau dan mendata saja tidak ada solusinya,” harap Wiryatini karena banjir ini sudah diketahui oleh pihak dinas sudah menjadi pengalaman setiap tahun tetapi tidak ada solusi dan pembangunannya hingga sekarang. (dob)