Advokasi dan Sosialisasi Indonesia Bebas Polio 2020
Kayuagung - Kementrian Kesehatan Pusat mealui Dinas Kesehat OKI mengadakan Advokasi dan Sosialisasi Indonesia bebas polio 2020 oleh komite ahli eradikasi polio di Kabupaten Ogan Komering Ilir, di ruang Bende Seguguk I Kantor Bupati OKI, Selasa (05/04/16).
Advokasi dan Sosialisasi yang dibuka oleh Bupati OKI yang diwakili oleh Asisten Bidang Administrasi Sekda OKI Novi Herlambang SE MSi, dan dihadiri Ketua Tim Eradikasi Polio Dari Kemnetrian Kesehatan Prof DR Rudi Ismail, Sp.A(K) , Sekretaris Dinas Kesehatan OKI Iwan Setiawan, Perwakilan Dinas Kesehatan Propinsi Sumsel, SKPD, dan Pimpinan Puskesmas Se Kabupaten OKI.
Advokasi dan Sosialisasi yang dibuka oleh Bupati OKI yang diwakili oleh Asisten Bidang Administrasi Sekda OKI Novi Herlambang SE MSi, dan dihadiri Ketua Tim Eradikasi Polio Dari Kemnetrian Kesehatan Prof DR Rudi Ismail, Sp.A(K) , Sekretaris Dinas Kesehatan OKI Iwan Setiawan, Perwakilan Dinas Kesehatan Propinsi Sumsel, SKPD, dan Pimpinan Puskesmas Se Kabupaten OKI.
Ketua Tim Eradikasi Polio Dari Kemnetrian Kesehatan Prof
DR Rudi Ismail, Sp.A(K) menjelaskan, bahwa Polio merupakan salah satu
penyakit menular yang di sebabkan oleh virus yang menyerang system saraf
sehingga penderita menderita kelumpuhan.
“Indonesia sendiri telah berhasil menerima sertifikasi bebas pilio dari WHO pada bulan maret 2014 karena itu di tahun 2016 ini akan banyak kegiatan sebagai dari bagian eradikasi pilio”, terang Prof DR Rudi Ismail, Sp.A(K).
“Indonesia sendiri telah berhasil menerima sertifikasi bebas pilio dari WHO pada bulan maret 2014 karena itu di tahun 2016 ini akan banyak kegiatan sebagai dari bagian eradikasi pilio”, terang Prof DR Rudi Ismail, Sp.A(K).
Dalam sambutannya Bupati OKI yang diwakili Asisten Bidang Administrasi Sekda OKI Novi Herlambang SE MSi mengatakan, Pekan imunisasi Nasioanl tahun 2016 di kabupaten Ogan Komering Ilir melibatkan 1.516 petugas dan kader dengan membentuk 759 pos Pin Polio di 327 desa di 18 Kecamatan, dimana terdapat 5 Puskesmas di daerah perairan yaitu Puskesmas Air Sugihan jalur 25, Puskesmas Air Sugihan jalur 27, Puskesmas Tulung Selapan, Puskesmas Cengal dan Puskesmas Sungai Menang.
Lebih lanjut Novi Herlambang SE MSi mengatakan, Pada saat pin polio yang lalu dilakukan juga kegiatan surveilans AFP secara aktiv mencari kasus polio di kelompok umur 15 tahun dalam kurun waktu tertentu guna mencari kemungkinan adanya virus polio yang berkembang di masyarakat.
Jajaran Dinas Kesehatan yang dalam hal ini Dinas Kesehatan OKI beserta Puksesmas, Rumah Sakit Umum, kemudian juga melaksanakan penggantian trivalent Vaksin Polio Oral (tOPV) menjadi bivalent Vaksin Polio Oral (bOPV) pada tahun 04 april 2015. Untuk pelaksaan Introduksi Vaksin Polio Suntik atau Inactivated Polio Vaccine (IPC) ke dalam imunisasi rutin mulai bulan Juli 2016.
Novi Herlambang mengharapkan semoga kegiatan yang dilakukan dalam mempertahankan sertifikasi, Indonesia bebas polio akan tercapai sehingga Indonesia beserta dunia dapat mencapai eradikasi polio di tahun 2020.
Upaya pencegahan pemberantasan penyakit polio telah dilakukan melalui gerakan imunisasi polio di Puskemas, Pustu, Puskesdes, dan Posyandu pada tanggal 15 maret 2016 yang lalu, dan telah dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia. Pekan imunisasi nasional polio dengan sasaran yang telah ditetapkan pemerintah pusat data dan informasi kementrian kesehatan sebesar 82.141 dan yang mendapat imunisasi sebesar 80.616 anak dengan cakupan 98,2 persen hal ini sudah melebihi target kementrian kesehatan yaitu sebesar 95%. Sehingga patut disukuri bahwa dalam pelaksanaan pekan imunisasi imunisasi nasional PIN Polio tahun 2016 berlangsung dengan sukses.
Lebih lanjut Novi Herlambang SE MSi mengatakan, Pada saat pin polio yang lalu dilakukan juga kegiatan surveilans AFP secara aktiv mencari kasus polio di kelompok umur 15 tahun dalam kurun waktu tertentu guna mencari kemungkinan adanya virus polio yang berkembang di masyarakat.
Jajaran Dinas Kesehatan yang dalam hal ini Dinas Kesehatan OKI beserta Puksesmas, Rumah Sakit Umum, kemudian juga melaksanakan penggantian trivalent Vaksin Polio Oral (tOPV) menjadi bivalent Vaksin Polio Oral (bOPV) pada tahun 04 april 2015. Untuk pelaksaan Introduksi Vaksin Polio Suntik atau Inactivated Polio Vaccine (IPC) ke dalam imunisasi rutin mulai bulan Juli 2016.
Novi Herlambang mengharapkan semoga kegiatan yang dilakukan dalam mempertahankan sertifikasi, Indonesia bebas polio akan tercapai sehingga Indonesia beserta dunia dapat mencapai eradikasi polio di tahun 2020.
Upaya pencegahan pemberantasan penyakit polio telah dilakukan melalui gerakan imunisasi polio di Puskemas, Pustu, Puskesdes, dan Posyandu pada tanggal 15 maret 2016 yang lalu, dan telah dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia. Pekan imunisasi nasional polio dengan sasaran yang telah ditetapkan pemerintah pusat data dan informasi kementrian kesehatan sebesar 82.141 dan yang mendapat imunisasi sebesar 80.616 anak dengan cakupan 98,2 persen hal ini sudah melebihi target kementrian kesehatan yaitu sebesar 95%. Sehingga patut disukuri bahwa dalam pelaksanaan pekan imunisasi imunisasi nasional PIN Polio tahun 2016 berlangsung dengan sukses.