Perjalanan Luar Angkasa Black Star
Kayuagung - Luar angkasa adalah tempat yang sunyi tanpa suara dan mencekam. Bahkan udara yang kita hirup sehari-hari juga tiada. Di sana, satu kesalahan kecil pun dapat berakibat fatal. Pada sisi lain, luar angkasa juga menawarkan eksplorasi tanpa batas, suatu kesempatan untuk menemukan keindahan yang belum pernah kita bayangkan sebelumnya, menemukan dunia baru. Hal ini yang berusaha dirangkum Black Star dalam album ke-2 mereka, sesuai dengan judulnya "Luar Angkasa".
Album ini sendiri berisi 10 trek yang merupakan perjalanan panjang band ini dalam merefleksikan kegundahan serta warna-warni kehidupan sejak dirilisnya album perdana self-titled pada tahun 2009. Dengan formasi Emir (vokal), Aloel (gitar), Jamie (gitar), Q-nos (bass) dan Roby (drum), mereka masih meneruskan benang merah memainkan sound khas selama ini mereka mainkan. Singel awal 'Luar Angkasa' yang bertempo cepat diawali petikan-petikan gitar menjadi original soundtrack komik "Rixa" karya Haryadhi terbitan Kosmik Network, dan telah diputar di radio-radio di seluruh Indonesia. "Jugun Ianfu" menjadi nomor pembuka di album ini mengisahkan lembaran hitam dalam sejarah bangsa Indonesia. Kesedihan yang teramat sangat diwakili oleh kocokan gitar yang mengahru-biru namun megah serta komposisi yang kelam. Selain itu ada nomor manis, 'Romantisme Digital', seakan menjadi penghantar untuk memadu cinta di ruang hampa, mematahkan batas waktu.
Dalam penulisan lagu, Black Star menggunakan baik Bahasa Indonesia maupun Inggris, sesuai dengan nada dan mood lagu itu sendiri. Mereka pun tidak mau membatasi diri dalam menuangkan pikiran ke dalam lirik lagu. "Biar aja orang mau komen apa," tutur Emir, sang vokalis.
"Luar Angkasa" telah tersedia mulai tanggal 14 Februari 2016 dalam format CD oleh Demajors Independent Music Industry, dan dapat diperoleh di toko-toko CD di seluruh Indonesia. Satu album lagi yang memperkaya perbendaharaan musik Indonesia!
Album ini sendiri berisi 10 trek yang merupakan perjalanan panjang band ini dalam merefleksikan kegundahan serta warna-warni kehidupan sejak dirilisnya album perdana self-titled pada tahun 2009. Dengan formasi Emir (vokal), Aloel (gitar), Jamie (gitar), Q-nos (bass) dan Roby (drum), mereka masih meneruskan benang merah memainkan sound khas selama ini mereka mainkan. Singel awal 'Luar Angkasa' yang bertempo cepat diawali petikan-petikan gitar menjadi original soundtrack komik "Rixa" karya Haryadhi terbitan Kosmik Network, dan telah diputar di radio-radio di seluruh Indonesia. "Jugun Ianfu" menjadi nomor pembuka di album ini mengisahkan lembaran hitam dalam sejarah bangsa Indonesia. Kesedihan yang teramat sangat diwakili oleh kocokan gitar yang mengahru-biru namun megah serta komposisi yang kelam. Selain itu ada nomor manis, 'Romantisme Digital', seakan menjadi penghantar untuk memadu cinta di ruang hampa, mematahkan batas waktu.
Dalam penulisan lagu, Black Star menggunakan baik Bahasa Indonesia maupun Inggris, sesuai dengan nada dan mood lagu itu sendiri. Mereka pun tidak mau membatasi diri dalam menuangkan pikiran ke dalam lirik lagu. "Biar aja orang mau komen apa," tutur Emir, sang vokalis.
"Luar Angkasa" telah tersedia mulai tanggal 14 Februari 2016 dalam format CD oleh Demajors Independent Music Industry, dan dapat diperoleh di toko-toko CD di seluruh Indonesia. Satu album lagi yang memperkaya perbendaharaan musik Indonesia!