Dinas Pertanian OKI Targetkan 851.511 ton Gabah Kering
Kayuagung - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Syarifudin mengatakan, target produksi padi dapat tercapai melalui hasil panen padi reguler sebesar 597.624 ton, ditambah hasil dari budidaya padi non hibrida dengan jajar legowo sebanyak 15.278 ton dan hasil dari kegiatan lain sebanyak 238.609 ton.
Untuk itu, kedepan Dinas Pertanian Kabupaten OKI menargetkan, mampu memproduksi padi sebanyak 851.511 ton Gabah Kering (GK) dari luas panen 186.326 hekter dan luas tanam 195.106 hektar.
“Kami yakin target 851.511 ton itu bisa tercapai. Apalagi kita mendapat kuota cetak sawah baru sebanyak 10.000 hektar,” katanya Syarifudin.
Dijelaskan, produksi padi di OKI didukung oleh lahan pertanian seluas 120.480 hektar sawah lebak, irigasi seluas 650 hektar, sawah tadah hujan seluas 36.411 hektar, Folder 5.175 hektar dan sawah pasang surut 20.641 hektar.
“Setiap tahun, kita targetkan lahan pertanian di OKI terus bertambah. Kita terus upayakan, tidak ada lagi alih fungsi lahan,” katanya lagi.
Dilanjutkan, di tahun 2015, Kabupaten OKI mampu memproduksi padi sebanyak 639.545 ton dari luas panen 139.839 hektar.
“Dari hasil produksi padi itu, Kabupaten OKI telah mampu meningkatkan produksi sebanyak 12 persen. Kemudian Kabupaten OKI masuk dalam 10 besar Nasional dan peringkat 2 di Sumsel, sebagai daerah produksi padi terbesar,” ungkapnya.
Beberapa kendala masih menjadi masalah dalam upaya meningkatkan produksi padi di OKI. Yakni, sebagian besar pertanian di OKI masih tergantung dengan alam, terutama sawah lebak dan pasang surut.
“Bencana banjir, kekeringan yang sulit diprediksi para petani. Ditambah serangan hama, masih cukup tinggi. Seperti hama tikus, ulat grayak dan kepinding tanah. Kendala lainnya, budaya petani yang masih belum mau melakukan Ip 200, terutama pada lahan lebak dan pasang surut,” tutupnya.
Untuk itu, kedepan Dinas Pertanian Kabupaten OKI menargetkan, mampu memproduksi padi sebanyak 851.511 ton Gabah Kering (GK) dari luas panen 186.326 hekter dan luas tanam 195.106 hektar.
“Kami yakin target 851.511 ton itu bisa tercapai. Apalagi kita mendapat kuota cetak sawah baru sebanyak 10.000 hektar,” katanya Syarifudin.
Dijelaskan, produksi padi di OKI didukung oleh lahan pertanian seluas 120.480 hektar sawah lebak, irigasi seluas 650 hektar, sawah tadah hujan seluas 36.411 hektar, Folder 5.175 hektar dan sawah pasang surut 20.641 hektar.
“Setiap tahun, kita targetkan lahan pertanian di OKI terus bertambah. Kita terus upayakan, tidak ada lagi alih fungsi lahan,” katanya lagi.
Dilanjutkan, di tahun 2015, Kabupaten OKI mampu memproduksi padi sebanyak 639.545 ton dari luas panen 139.839 hektar.
“Dari hasil produksi padi itu, Kabupaten OKI telah mampu meningkatkan produksi sebanyak 12 persen. Kemudian Kabupaten OKI masuk dalam 10 besar Nasional dan peringkat 2 di Sumsel, sebagai daerah produksi padi terbesar,” ungkapnya.
Beberapa kendala masih menjadi masalah dalam upaya meningkatkan produksi padi di OKI. Yakni, sebagian besar pertanian di OKI masih tergantung dengan alam, terutama sawah lebak dan pasang surut.
“Bencana banjir, kekeringan yang sulit diprediksi para petani. Ditambah serangan hama, masih cukup tinggi. Seperti hama tikus, ulat grayak dan kepinding tanah. Kendala lainnya, budaya petani yang masih belum mau melakukan Ip 200, terutama pada lahan lebak dan pasang surut,” tutupnya.