Camat Jejawi Raih Penghargaan Pangdam II Sriwijaya
Kayuagung - Camat Jejawi Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Arie Mulawarman SSTP MSi meraih predikat penghargaan dari Pangdam II/Sriwijaya sebagai pleton pendamping terbaik dalam pelaksanaan pleton beranting Yudha Pramuka Jaya Kodam II/Sriwijaya tahun 2015.
Penghargaan tersebut diserahkan melalui Dandim 0402/OKI-OI Letkol Kav Dwi Irbaya Sandra SSos pada saat upacara di Makodim 0402/OKI-OI, Senin (4/1/2016). Camat Jejawi meraih Pleton Pendamping Non Militer Kecamatan Jejawi OKI yang terdiri dari siswa dan siswi SMA Negeri Jejawi dan SMK Jejawi menjadi Pleton Pendamping Non Militer Terbaik dalam pelaksanaan Pleton Beranting Yudha Wastu Pramuka Jaya Kodam II/Sriwijaya tahun 2015 lalu.
Dijelaskan Letkol Kav Dwi Irbaya Sandra, pleton beranting Yudha Wastu Pramuka Jaya merupakan salah satu catatan peristiwa penting yang menjadi tonggak sejarah infanteri adalah peristiwa saat menghadapi agresi militer Belanda II tanggal 19 Desember 1948 lalu.
Dimana pada saat itu, Panglima Besar Jenderal Sudirman memgeluarkan perintah kilat No. 1/pb/d/1948 yang ditujukan kepada angkatan perang Republik Indonesia (RI) untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu, perintah siasat no.1/1948 tanggal 12 Juni 1948, untuk melawan musuh dengan melaksanakan perang rakyat semesta.
Masih kata Dandim, dimana saat itu pasukan-pasukan yang hijrah melaksanakan aksi wingate (infiltrasi) dengan caralong mars kembali ke wilayah masing-masing dan membentuk wehrkreise (kantong-kantong kekuatan) sebagai titik-titik kuat pertempuran gerilya. Bentuk dan siasat pertempuran yang digunakan tersebut merupakan taktik dan strategi prajurit infanteri untuk melanjutkan perjuangan dalam rangka mempertahankan kemerdekaan.
“Pleton Yudha Wastu Pramuka Jaya merupaan catatan penting bagi sejarah Infanteri,” tutur Letkol Dwi.
Dalam hal ini, Pleton Beranting Yudha Wastu Pramuka Jaya Kodam II/Sriwijaya tahun 2015 yang diikuti oleh seluruh perwakilan Batalyon Infanteri dan didampingi oleh Satuan Bantuan Tempur jajaran Kodam II/Sriwijaya dimulai pada tanggal 16 Desember 2015, sebagai titik start di lapangan bola Desa Suryadi Kecamatan Mesuji Kabupaten OKI, yang melewati Kabupaten Ogan Ilir (OI), Kabupaten Banyu Asin dan berakhir pada tanggal 19 Desember 2015 di lapangan Jasdam II/Sriwijaya KM 9 Palembang.
“Setelah berbagai catatan akhirnya dari tiga kabupaten yang dilalui dan dinyatakan mendapat penghargaan sebagai pleton pendamping non militer terbaik adalah Camat Jejawi,” ujar Dandim 0402/OKI-OI seraya berucap camat dan para pasukan pramuka dari Jejawi memang layak mendapat penghargaan tersebut dari Kodam II/Sriwijaya.
Camat Jejawi OKI Arie Mulawarman SSTP MSi merasa bangga dengan apa yang telah diberikan kepada dirinya. Mengenai disiplin dalam berpramuka sudah menjadi latihannya dalam sehari-hari waktunya sebagai pelajar saat masih duduk dibangku pendidikan. Maka itu, dirinya tidak kaget dan terkejut menghadapi rintangan dan tantangan sebagai pleton pendamping dalam pelaksanaan pleton beranting Yudha Pramuka Jaya Kodam II/Sriwijaya tahun 2015.
“Alhamdulillah jiwa ke pramukaan di tubuh saya masih ada dan tak pernah punah, karena jiwa pramukalah yang membuah saya selalu sabar dan tekun dalam berkarya serta bertugas,” singkat Arie seraya berucap selalu siap untuk diprintah dan diprintah. (dob)
Penghargaan tersebut diserahkan melalui Dandim 0402/OKI-OI Letkol Kav Dwi Irbaya Sandra SSos pada saat upacara di Makodim 0402/OKI-OI, Senin (4/1/2016). Camat Jejawi meraih Pleton Pendamping Non Militer Kecamatan Jejawi OKI yang terdiri dari siswa dan siswi SMA Negeri Jejawi dan SMK Jejawi menjadi Pleton Pendamping Non Militer Terbaik dalam pelaksanaan Pleton Beranting Yudha Wastu Pramuka Jaya Kodam II/Sriwijaya tahun 2015 lalu.
Dijelaskan Letkol Kav Dwi Irbaya Sandra, pleton beranting Yudha Wastu Pramuka Jaya merupakan salah satu catatan peristiwa penting yang menjadi tonggak sejarah infanteri adalah peristiwa saat menghadapi agresi militer Belanda II tanggal 19 Desember 1948 lalu.
Dimana pada saat itu, Panglima Besar Jenderal Sudirman memgeluarkan perintah kilat No. 1/pb/d/1948 yang ditujukan kepada angkatan perang Republik Indonesia (RI) untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu, perintah siasat no.1/1948 tanggal 12 Juni 1948, untuk melawan musuh dengan melaksanakan perang rakyat semesta.
Masih kata Dandim, dimana saat itu pasukan-pasukan yang hijrah melaksanakan aksi wingate (infiltrasi) dengan caralong mars kembali ke wilayah masing-masing dan membentuk wehrkreise (kantong-kantong kekuatan) sebagai titik-titik kuat pertempuran gerilya. Bentuk dan siasat pertempuran yang digunakan tersebut merupakan taktik dan strategi prajurit infanteri untuk melanjutkan perjuangan dalam rangka mempertahankan kemerdekaan.
“Pleton Yudha Wastu Pramuka Jaya merupaan catatan penting bagi sejarah Infanteri,” tutur Letkol Dwi.
Dalam hal ini, Pleton Beranting Yudha Wastu Pramuka Jaya Kodam II/Sriwijaya tahun 2015 yang diikuti oleh seluruh perwakilan Batalyon Infanteri dan didampingi oleh Satuan Bantuan Tempur jajaran Kodam II/Sriwijaya dimulai pada tanggal 16 Desember 2015, sebagai titik start di lapangan bola Desa Suryadi Kecamatan Mesuji Kabupaten OKI, yang melewati Kabupaten Ogan Ilir (OI), Kabupaten Banyu Asin dan berakhir pada tanggal 19 Desember 2015 di lapangan Jasdam II/Sriwijaya KM 9 Palembang.
“Setelah berbagai catatan akhirnya dari tiga kabupaten yang dilalui dan dinyatakan mendapat penghargaan sebagai pleton pendamping non militer terbaik adalah Camat Jejawi,” ujar Dandim 0402/OKI-OI seraya berucap camat dan para pasukan pramuka dari Jejawi memang layak mendapat penghargaan tersebut dari Kodam II/Sriwijaya.
Camat Jejawi OKI Arie Mulawarman SSTP MSi merasa bangga dengan apa yang telah diberikan kepada dirinya. Mengenai disiplin dalam berpramuka sudah menjadi latihannya dalam sehari-hari waktunya sebagai pelajar saat masih duduk dibangku pendidikan. Maka itu, dirinya tidak kaget dan terkejut menghadapi rintangan dan tantangan sebagai pleton pendamping dalam pelaksanaan pleton beranting Yudha Pramuka Jaya Kodam II/Sriwijaya tahun 2015.
“Alhamdulillah jiwa ke pramukaan di tubuh saya masih ada dan tak pernah punah, karena jiwa pramukalah yang membuah saya selalu sabar dan tekun dalam berkarya serta bertugas,” singkat Arie seraya berucap selalu siap untuk diprintah dan diprintah. (dob)