Uni Eropa Siap Bantu Penanganan Kebakaran Hutan Dan Lahan Di Kabupaten OKI
Kayuagung - Uni Eropa siap membantu penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan di Ogan Komering Ilir. Hal ini diungkapkan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunai Darussalam Vincent Guerent saat melakukan kunjungan ke Kabupaten Ogan Komering Ilir.
"Kami berharap Indonesia bisa berperan besar dalam memerangi perubahan iklim dan cuaca saat ini, dan Indonesia memiliki posisi strategis dalam perubahan iklim dunia” tutur Vincent. Rabu, (16/12) di Kayuagung.
Indonesia menurutnya merupakan salah satu negara yang menjadi paru-paru dunia sekaligus penyumbang emisi, Indonesia pun diharapkan untuk bisa memerangi perubahan iklim yang tengah terjadi.
Dia pun mengatakan jika Uni Eropa siap memberikan bantuan dalam menangani kebakaran hutan dan lahan.
Vincent menambahkan, jika Uni Eropa merupakan donatur terbesar dalam upaya memerangi perubahan iklim dunia. Selama 20 tahun terakhir, mereka pun telah mengeluarkan dana 50 juta Euro atau sekitar Rp 765 miliar yang disebarkan ke setiap negara yang membutuhkan.
Kabupaten OKI merupakan salah satu wilayah yang mengalami kebakaran pada tahun ini. Tidak kurang dari 3.161. Ha lahan terbakar di wilayah ini.
Sekretaris daerah Kabupaten OKI, H. Husin, S. Pd, MM mengatakan permasalahan yang dihadapi untuk menangani Karhutla pada tahun ini sangat komplek, antara lain geomorfik Kabupaten OKI yang sebagian besar adalah lahan gambut.
“75 persen wilayah kita gambut semua. Gambut kita bisa mencapai kedalaman 7-8 meter, jadi kalau dipadamkan diluar api tetap menjalar di dalam” ungkapnya.
Gejala Elnino pada tahun ini menurutnya juga menjadi faktor banyaknya lahan terbakar di OKI. Selain itu dari segi peralatan dan pendanaan pemerintah daerah masih minim. “Untuk itu kami sangat berharap bantuan pihak luar” ungkap Husin.
"Kami berharap Indonesia bisa berperan besar dalam memerangi perubahan iklim dan cuaca saat ini, dan Indonesia memiliki posisi strategis dalam perubahan iklim dunia” tutur Vincent. Rabu, (16/12) di Kayuagung.
Indonesia menurutnya merupakan salah satu negara yang menjadi paru-paru dunia sekaligus penyumbang emisi, Indonesia pun diharapkan untuk bisa memerangi perubahan iklim yang tengah terjadi.
Dia pun mengatakan jika Uni Eropa siap memberikan bantuan dalam menangani kebakaran hutan dan lahan.
Vincent menambahkan, jika Uni Eropa merupakan donatur terbesar dalam upaya memerangi perubahan iklim dunia. Selama 20 tahun terakhir, mereka pun telah mengeluarkan dana 50 juta Euro atau sekitar Rp 765 miliar yang disebarkan ke setiap negara yang membutuhkan.
Kabupaten OKI merupakan salah satu wilayah yang mengalami kebakaran pada tahun ini. Tidak kurang dari 3.161. Ha lahan terbakar di wilayah ini.
Sekretaris daerah Kabupaten OKI, H. Husin, S. Pd, MM mengatakan permasalahan yang dihadapi untuk menangani Karhutla pada tahun ini sangat komplek, antara lain geomorfik Kabupaten OKI yang sebagian besar adalah lahan gambut.
“75 persen wilayah kita gambut semua. Gambut kita bisa mencapai kedalaman 7-8 meter, jadi kalau dipadamkan diluar api tetap menjalar di dalam” ungkapnya.
Gejala Elnino pada tahun ini menurutnya juga menjadi faktor banyaknya lahan terbakar di OKI. Selain itu dari segi peralatan dan pendanaan pemerintah daerah masih minim. “Untuk itu kami sangat berharap bantuan pihak luar” ungkap Husin.