Dubes Uni Eropa Tinjau Sekolah di OKI
Kayuagung - Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Vincent Guerrend mengunjungi beberapa sekolah di Kabupaten Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan, Rabu (16/12). Kunjungannya ini untuk melihat realisasi bantuan negara donor pada sektor pendidikan.
Ia bersama rombongan mengamati langsung penerapan standar pelayanan minimum pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Subulussalam dan Sekolah Dasar Negeri 2 Kayuagung dan SMP Subulussalam ibukota Kabupaten OKI.
"Saya mewakili negara-negara di Eropa yang tergabung dalam Uni Eropa ingin melihat langsung bagaimana dana bantuan diserap di Indonesia. Kami ingin melihat hasil kerja keras guru-guru dalam meningkatkan kualitasnya," kata Vincent di sela-sela kunjungannya.
Kabupaten OKI terpilih sebagai proyek percontohan di Indonesia dari 108 kabupaten yang terpilih dengan mendapatkan dana bantuan masing-masing sebesar Rp1,5 miliar. Uni Eropa menargetkan pemberian bantuan sebesar 3,7 juta uero.
Ia bersama rombongan mengamati langsung penerapan standar pelayanan minimum pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Subulussalam dan Sekolah Dasar Negeri 2 Kayuagung dan SMP Subulussalam ibukota Kabupaten OKI.
"Saya mewakili negara-negara di Eropa yang tergabung dalam Uni Eropa ingin melihat langsung bagaimana dana bantuan diserap di Indonesia. Kami ingin melihat hasil kerja keras guru-guru dalam meningkatkan kualitasnya," kata Vincent di sela-sela kunjungannya.
Kabupaten OKI terpilih sebagai proyek percontohan di Indonesia dari 108 kabupaten yang terpilih dengan mendapatkan dana bantuan masing-masing sebesar Rp1,5 miliar. Uni Eropa menargetkan pemberian bantuan sebesar 3,7 juta uero.
Sekretaris Daerah Kabupaten OKI, Husin mengatakan untuk program bantuan tersebut kabupatennya telah merealisasikan sebesar Rp1,375 miliar untuk menjalankan lima program, di antaranya pelatihan peningkatan kapasitas guru dan manajemen sekolah . “Kita mampu mampu realisasikan bantuan ini hingga 80 persen, kita berharap bantuan seperti ini terus berlanjut di Kabupaten OKI” pungkasnya.
Sebanyak 28 negara yang tergabung dalam Uni Eropa sepakat bekerja sama membangun perdamaian dan stabilitas di seluruh dunia. Khusus di Indonesia, kerja sama ini sudah terjalin sejak 40 tahun lalu dan di bidang pendidikan telah terlaksana selama 15 tahun terakhir. Terkini, Uni Eropa ingin turut membantu Indonesia dari sisi pelestarian dan pemulihan lingkungan.
"Perubahaan iklim akan semakin terasa pada tahun mendatang, untuk itu semua pihak harus bekerja sama untuk mengeliminir melalui pengelolaan hutan berkelanjutan terutama di lahan gambut," kata dia.
Untuk itu, pada kunjungan ini, Vincent juga melihat secara langsung lahan gambut di Sepucuk yang mengalami kebakaran hebat di tahun ini.
Sebanyak 28 negara yang tergabung dalam Uni Eropa sepakat bekerja sama membangun perdamaian dan stabilitas di seluruh dunia. Khusus di Indonesia, kerja sama ini sudah terjalin sejak 40 tahun lalu dan di bidang pendidikan telah terlaksana selama 15 tahun terakhir. Terkini, Uni Eropa ingin turut membantu Indonesia dari sisi pelestarian dan pemulihan lingkungan.
"Perubahaan iklim akan semakin terasa pada tahun mendatang, untuk itu semua pihak harus bekerja sama untuk mengeliminir melalui pengelolaan hutan berkelanjutan terutama di lahan gambut," kata dia.
Untuk itu, pada kunjungan ini, Vincent juga melihat secara langsung lahan gambut di Sepucuk yang mengalami kebakaran hebat di tahun ini.
