BNK Dukung Program Pemerintah Dengan Wujudkan Gerakan Desa Anti Narkoba
Kepala BNK Sudiyanto Djakfar SSos MSi |
Kayuagung - Guna mendukung program Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) untuk memerangi narkotika dan obat-obatan berbahaya (Narkoba) di lingkungan pedesaan. Badan Narkotika Kabupaten (BNK) akan Wujudkan pengurus gerakan desa anti narkoba.
Kepala BNK Sudiyanto Djakfar SSos MSi didampingi Kepala Bidang Penegakan Hukum Arie Iskandar SH MH mengatakan, semangat pemerintah untuk menekan pengguna maupun pemakai narkoba mulai dari pelosok desa hingga ke kota terus digalakan. Apalagi membawa visi dan misi mewujudkan OKI bebas Narkoba 2019.
Bukti keseriusan BNK, dengan menggelar razia dan melakukan test urine kepada seluruh lapisan masyarakat seperti anak sekolah, pejabat pemerintah dan sampai ke pemerintah desa. Tidak hanya itu, kepala sekolah, dan perwakilan rakyat DPRD OKI juga menjalani pemeriksaan test urine. Dan alhamdulillah belum ditemukan pejabat yang mengkonsumsi narkoba dalam tes urin tersebut.
Demikian, untuk menekan peredaran dan pemakain narkoba di tingkat kecamatan dan desa, BNK akan menghidupkan kembali dan membentuk pengurus gerakan desa anti narkoba yang belum terbentuk. “Pemerintah tidak main-main dengan narkoba, dengan dihidupkan kembali dan dibentuk pengurus gerakan anti narkoba. Saya yakin, pencandu narkoba maupun pengedarkan akan mematikan mesin dengan sendirinya,” kata Sudiyanto pada wartawan, Rabu (30/12).
Masih kata Sudiyanto, di Tahun 2016 yang tinggal hitungan hari ini, BNK Kabupaten akan bekerja sama dengan Satuan Narkoba Polres OKI dalam melakukan razia dan penindakan terhadap secara hukum kepada mereka yang positif memakai narkoba apalagi sampai menjadi pengedar.
“Jadi tahun depan, 2016 ini, BNK akan bekerjasama Satnarkoba untuk melakukan razia bagi pengguna dan pemakai serta pengedar narkoba,” ujat Sudiyanto seraya berucap generasi muda merupakan generasi penerus yang memiliki peran penting bagi agama, bangsa, dan negara. Oleh karena itu, generasi muda mesti bersikap dan berperilaku baik yang dapat memajukan diri sendiri yang lebih baik.
Diutarakan Arie, peredaran narkoba makin memprihatinkan, wilayah Bumi Bende Seguguk yang luas dengan sungai kini sudah rawan terhadap peredaran narkoba. Mengenai korbannya, Arie menyebutkan, tidak tanggung-tanggung dari mulai orang dewasa, remaja hingga anak yang tersebar di kota dan desa.
Dengan adanya pengurus gerakan desa anti narkoba, Arie yakin akan membuat tiarap para pengedar maupun memakai narkoba. “Pengurus desa anti narkoba bisa memberikan informasi langsung ke BNK maupun ke Satnarkoba secara diam-diam nantinya. Dan akan ditindaklanjuti secepatnya,” ujar Arie.
Pemuda Pengaman Pembangunan (P3) OKI Welly Tegalega SH menyambut baik, dengan gerakan desa anti narkoba. “Kalau memang ini terbentuk dengan baik, saya yakin desa akan bebas dari narkoba,” tutur Welly.
Welly menyebutkan, kegiatan dan program seperti ini harus didukung oleh peran serta pemuda, baik itu dari Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) di kecamatan dan desa harus ikut serta dalam mengawasi dan melindungi remaja jangan sampai menyetuh dan mencicipi berbagai jenis narkoba. “Mudah-mudahan di mulai dari desa hingga kota OKI, terbebas dari penyalahgunaan narkoba,” tandas Welly. (dob)
Kepala BNK Sudiyanto Djakfar SSos MSi didampingi Kepala Bidang Penegakan Hukum Arie Iskandar SH MH mengatakan, semangat pemerintah untuk menekan pengguna maupun pemakai narkoba mulai dari pelosok desa hingga ke kota terus digalakan. Apalagi membawa visi dan misi mewujudkan OKI bebas Narkoba 2019.
Bukti keseriusan BNK, dengan menggelar razia dan melakukan test urine kepada seluruh lapisan masyarakat seperti anak sekolah, pejabat pemerintah dan sampai ke pemerintah desa. Tidak hanya itu, kepala sekolah, dan perwakilan rakyat DPRD OKI juga menjalani pemeriksaan test urine. Dan alhamdulillah belum ditemukan pejabat yang mengkonsumsi narkoba dalam tes urin tersebut.
Demikian, untuk menekan peredaran dan pemakain narkoba di tingkat kecamatan dan desa, BNK akan menghidupkan kembali dan membentuk pengurus gerakan desa anti narkoba yang belum terbentuk. “Pemerintah tidak main-main dengan narkoba, dengan dihidupkan kembali dan dibentuk pengurus gerakan anti narkoba. Saya yakin, pencandu narkoba maupun pengedarkan akan mematikan mesin dengan sendirinya,” kata Sudiyanto pada wartawan, Rabu (30/12).
Masih kata Sudiyanto, di Tahun 2016 yang tinggal hitungan hari ini, BNK Kabupaten akan bekerja sama dengan Satuan Narkoba Polres OKI dalam melakukan razia dan penindakan terhadap secara hukum kepada mereka yang positif memakai narkoba apalagi sampai menjadi pengedar.
“Jadi tahun depan, 2016 ini, BNK akan bekerjasama Satnarkoba untuk melakukan razia bagi pengguna dan pemakai serta pengedar narkoba,” ujat Sudiyanto seraya berucap generasi muda merupakan generasi penerus yang memiliki peran penting bagi agama, bangsa, dan negara. Oleh karena itu, generasi muda mesti bersikap dan berperilaku baik yang dapat memajukan diri sendiri yang lebih baik.
Diutarakan Arie, peredaran narkoba makin memprihatinkan, wilayah Bumi Bende Seguguk yang luas dengan sungai kini sudah rawan terhadap peredaran narkoba. Mengenai korbannya, Arie menyebutkan, tidak tanggung-tanggung dari mulai orang dewasa, remaja hingga anak yang tersebar di kota dan desa.
Dengan adanya pengurus gerakan desa anti narkoba, Arie yakin akan membuat tiarap para pengedar maupun memakai narkoba. “Pengurus desa anti narkoba bisa memberikan informasi langsung ke BNK maupun ke Satnarkoba secara diam-diam nantinya. Dan akan ditindaklanjuti secepatnya,” ujar Arie.
Pemuda Pengaman Pembangunan (P3) OKI Welly Tegalega SH menyambut baik, dengan gerakan desa anti narkoba. “Kalau memang ini terbentuk dengan baik, saya yakin desa akan bebas dari narkoba,” tutur Welly.
Welly menyebutkan, kegiatan dan program seperti ini harus didukung oleh peran serta pemuda, baik itu dari Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) di kecamatan dan desa harus ikut serta dalam mengawasi dan melindungi remaja jangan sampai menyetuh dan mencicipi berbagai jenis narkoba. “Mudah-mudahan di mulai dari desa hingga kota OKI, terbebas dari penyalahgunaan narkoba,” tandas Welly. (dob)