Kawanan Dobrak Pintu Gondol 12 Suku Emas dan Uang Rp 30 Juta
Kayuagung - Kawanan pelaku dobrak pintu kembali menjalankan aksinya di wilayah Ogan Komering Ilir (OKI). Kali ini korbannya seorang pedagang di Pasar Tugumulyo, Kecamatan Lempuing OKI bernama Mistya (37), warga Kampung I Desa Tugumulyo, aksi perampokan terjadi, Jumat (27/11) dini hari.
Para pelaku yang diketahui korbannya menggunakan topeng menyekap Mistya dan suaminya Mutolip (42). Pelaku juga mengikat anak korban. Setelah mendapatkan barang berharga yang diberitahui oleh korban, pelaku leluasa membawa 12 suku emas serta uang tunai Rp 30 juta dari hasil penjualan barang dagangan.
Korban Mutolip didampingi istrinya Mistya kepada wartawan mengatakan, aksi perampokan tersebut terjadi di saat korban dan keluarganya tertidur lelap. “Mereka (pelaku -red) mendobrak pintu kaca di bagian samping, lalu mengambil kunci dan membukanya. Tiga orang masuk ke dalam rumah membawa senjata api (senpi) dan mengikat saya, istri dan anak,” kata Mutolip.
Setelah mengikat tangan dengan tali, kata Mutolip, mulut kami juga disumpal dengan kain. Setelah itu mereka mengobrak-abrik seisi rumah dan berhasil menemukan 12 suku emas dan uang Rp 30 juta.
Menurutnya, uang yang dibawa kabur pelaku merupakan uang hasil dagang istrinya di Pasar Tugumulyo. “Sehari-hari istri saya berjualan di Pasar Tugumulyo, uang itu hasil berdagang. Ada juga sebagian uang arisan ibu-ibu di lingkungan desa ini. Ya mudah-mudahan pelaku bisa segera ditangkap, agar masyarakat tidak lagi ketakutan dengan ancaman perampokan lagi,” tutur Mutolip yang telah melaporkan kejadian perampokan ke Polsek Lempuing.
Mendapat laporan tersebut, jajaran Polsek Lempuing dan Polres OKI, lalu mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) mengamankan barang bukti (BB) yang diduga ditinggalkan pelaku berupa tali, sandal, bekas rokok dan golok. Saat ini, polisi masih mengejar kelima orang pelaku, yang diduga merupakan para pemain lama.
Kapolres OKI AKBP M Zulkarnain SIk melalui Kapolsek Lempuing AKP Robinson mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dari korban perampokan dan telah melakukan olah TKP. “Saat melakukan olah TKP di kediaman korban, kita menemukan sejumlah barang bukti berupa senjata tajam berupa golok, sandal, bekas rokok yang diduga milik pelaku dan tali untuk mengikat para korban,” ungkap Kapolsek.
Dikatakannya, menurut keterangan korban, pelaku berjumlah 5 orang yang membawa senjata api dan sajam jenis golok. “Pelaku memecahkan kaca pintu di bagian samping. Mengambil kunci dan membuka pintu. 3 orang pelaku masuk ke dalam rumah dan 2 orang lainnya berjaga-jaga diluar. Kita telah mengidentifikasi para pelaku dan mudah-mudahan bisa kita tangkap secepatnya,” tegasnya seraya mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Polres OKI untuk mengungkap kasus perampokan tersebut.
Kasat Reskim, AKP Dikri Olfandi SIk mengaku, pihaknya telah menurunkan 2 tim Buser untuk mengejar para pelaku perampokan tersebut. “Kita akan backup Polsek Lempuing dan kita telah mengidentifikasi para pelaku. Kawanan perampok ini merupakan pemain lama dan ada orang di sekitar rumah korban yang menjadi dalang atas aksi perampokan tersebut,” tandasnya. (dob)
Para pelaku yang diketahui korbannya menggunakan topeng menyekap Mistya dan suaminya Mutolip (42). Pelaku juga mengikat anak korban. Setelah mendapatkan barang berharga yang diberitahui oleh korban, pelaku leluasa membawa 12 suku emas serta uang tunai Rp 30 juta dari hasil penjualan barang dagangan.
Korban Mutolip didampingi istrinya Mistya kepada wartawan mengatakan, aksi perampokan tersebut terjadi di saat korban dan keluarganya tertidur lelap. “Mereka (pelaku -red) mendobrak pintu kaca di bagian samping, lalu mengambil kunci dan membukanya. Tiga orang masuk ke dalam rumah membawa senjata api (senpi) dan mengikat saya, istri dan anak,” kata Mutolip.
Setelah mengikat tangan dengan tali, kata Mutolip, mulut kami juga disumpal dengan kain. Setelah itu mereka mengobrak-abrik seisi rumah dan berhasil menemukan 12 suku emas dan uang Rp 30 juta.
Menurutnya, uang yang dibawa kabur pelaku merupakan uang hasil dagang istrinya di Pasar Tugumulyo. “Sehari-hari istri saya berjualan di Pasar Tugumulyo, uang itu hasil berdagang. Ada juga sebagian uang arisan ibu-ibu di lingkungan desa ini. Ya mudah-mudahan pelaku bisa segera ditangkap, agar masyarakat tidak lagi ketakutan dengan ancaman perampokan lagi,” tutur Mutolip yang telah melaporkan kejadian perampokan ke Polsek Lempuing.
Mendapat laporan tersebut, jajaran Polsek Lempuing dan Polres OKI, lalu mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) mengamankan barang bukti (BB) yang diduga ditinggalkan pelaku berupa tali, sandal, bekas rokok dan golok. Saat ini, polisi masih mengejar kelima orang pelaku, yang diduga merupakan para pemain lama.
Kapolres OKI AKBP M Zulkarnain SIk melalui Kapolsek Lempuing AKP Robinson mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dari korban perampokan dan telah melakukan olah TKP. “Saat melakukan olah TKP di kediaman korban, kita menemukan sejumlah barang bukti berupa senjata tajam berupa golok, sandal, bekas rokok yang diduga milik pelaku dan tali untuk mengikat para korban,” ungkap Kapolsek.
Dikatakannya, menurut keterangan korban, pelaku berjumlah 5 orang yang membawa senjata api dan sajam jenis golok. “Pelaku memecahkan kaca pintu di bagian samping. Mengambil kunci dan membuka pintu. 3 orang pelaku masuk ke dalam rumah dan 2 orang lainnya berjaga-jaga diluar. Kita telah mengidentifikasi para pelaku dan mudah-mudahan bisa kita tangkap secepatnya,” tegasnya seraya mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Polres OKI untuk mengungkap kasus perampokan tersebut.
Kasat Reskim, AKP Dikri Olfandi SIk mengaku, pihaknya telah menurunkan 2 tim Buser untuk mengejar para pelaku perampokan tersebut. “Kita akan backup Polsek Lempuing dan kita telah mengidentifikasi para pelaku. Kawanan perampok ini merupakan pemain lama dan ada orang di sekitar rumah korban yang menjadi dalang atas aksi perampokan tersebut,” tandasnya. (dob)