ATURAN DI MOTOR DI GP MASIH ABU-ABU
KAYUAGUNG RADIO -Dani Pedrosa Rider Repsol Honda, menyindir aturan di MotoGP
yang menurutnya masih abu-abu. Pedrosa menyinggung terkait hukuman yang
dijatuhkan kepada Valentino Rossi pasca insiden kontroversialnya dengan
Marc Marquez di MotoGP Malaysia akhir pekan lalu. Memang banyak yang
menilai, hukuman Rossi harusnya lebih berat dari sekadar diganjar tiga
poin penalti.
Menurut The Spanish Smurf – julukan Pedrosa, Race Direction
harusnya merevisi buku aturan MotoGP untuk memberi pelajaran kepada para
rider 'nakal' baik di Premier Class, Moto2 dan Moto3, layaknya buku
aturan di ajang Formula 1 (F1).
"Sejak dulu, aturan-aturan ini begitu 'abu-abu', tak hanya MotoGP,
tapi juga di Moto2 dan Moto3. Padahal, kami semua sudah membicarakan hal
ini dengan Rice Direction berkali-kali. Jika hal macam ini (insiden
Rossi dan Marquez) terjadi, maka tak ada yang bisa tahu bagaimana
menilainya. F1 saja tahu siapa yang salah dan benar, karena buku aturan
menentukannya. F1 tanggap soal hal ini dan begitu transparan," celoteh
Pedrosa kepada Speedweek, Minggu (1/11/2015).
Juara kelas 125cc tahun 2003 dan 250cc (2004 dan 2005) ini pun
meyakini pentingnya peraturan tegas diaplikasikan mulai kelas yang lebih
rendah. Ya, dimulai dari Moto3 dan Moto2, sehingga saat naik ke
MotoGP, para rider mampu sadar diri untuk disiplin dan menaati peraturan
yang ada.
"Ya, terutama di Moto3 dan Moto2, di mana kita sering melihat
aksi-aksi bodoh. Para rider tidak disanksi selagi masih muda. Ketika
mereka naik ke kelas yang lebih tinggi, motornya lebih besar dan
berbahaya, masalah yang mereka timbulkan akan sulit diatasi. Menurut
saya, buku aturan MotoGP harusnya lebih tegas!" jelas The Spanish Smurf.
Okezone.com
Okezone.com