Polsek Pampangan Amankan Begal Motor
KAYUAGUNG RADIO - Pembegal sepeda motor, Anton alias Kulup (18) warga Desa Secondong Kecamatan Pampangan Kabupaten Ogan Komering Ilir, tak berkutik setelah tempat tinggalnya dikeliling polisi yang hendak menangkapnya dalam kasus pembegalan terhadap Rendi (15) yang masih satu desa.
Tersangka diamankan di Mapolsek Pampangan, atas perbuatannya yang telah membegal motor Yamaha Vixion Nomor polisi (Nopol) BG 6881 IM yang dikendarai Rendi seorang pelajar. Saat itu, korban Rendi dari rumah tujuan ke tempat saudaranya, persis di lokasi jalan desa yang sepi, sepeda motor Rendi dihadang tersangka, Rabu (14/10) kemarin pukul 07.00. Saat itu, tersangka keluar dari semak-semak dan menghentikan laju motor rendi.
Aksi nekat tersangka, untuk mendapatkan sepeda motor korban tadi, tersangka nekat memukul korban dengan balok hingga korban terjatuh dan berlumburan darah. Melihat korbannya sudah tak berdaya, tersangka mengangkat sepeda motor dan dibawa kabur ke desa lain.
“Korbannya mengalami luka di kepala bagian belakang, dan dirawat intensif di rumah sakit umum di Palembang,” kata Kapolres OKI AKBP M Zulkarnain SIk melalui Kapolsek Pampangan AKP A Gani, Kamis (15/10).
Setelah paska kejadian itu, warga yang mengetahuinya lalu melaporkan kejadian tersebut kepolisi dan polisi langsung mendatangi lokasi kejadian. Selang 7 jam kemudian, tersangka berhasil ditangkap polisi. “Dari hasil penyelidikan dan pemeriksaan terhadap korban dan warga yang mengetahuinya, akhirnya polisi berhasil menangkap tersangkanya,” kata Gani.
Saat tertangkap polisi, pelaku memang tidak membawa motor curian. Berkat kesigapan dan desakan anggota, akhirnya pukul 19.00 malam, tersangka menunjukkan tempat disembunyikannya motor tersebut yang kini sudah disita dan diamankan di kantor polisi. “Tersangka saat itu tidak mengakui,” ujar Gani seraya berucap setelah ditekan akhirnya tersangka menunjukan tempat disembunyikan motor milik korban Rendi.
Tersangka Anton yang sudah tak mau menanggung resiko lebih berat mengakui, kalau dirinya pelaku pembegalan terhadap Rendi yang masih tetangganya sendiri. “Ya Pak saya pelakunya,” singkat Anton yang tak tahan menahan rasa sakit disekujur tubuhnya.
Anton mengaku, dirinya terpaksa melakukan itu karena terhimpit ekonomi. “Saya habis berpikir untuk mendapatkan dari mana,” akui Anton.
Tersangka diamankan di Mapolsek Pampangan, atas perbuatannya yang telah membegal motor Yamaha Vixion Nomor polisi (Nopol) BG 6881 IM yang dikendarai Rendi seorang pelajar. Saat itu, korban Rendi dari rumah tujuan ke tempat saudaranya, persis di lokasi jalan desa yang sepi, sepeda motor Rendi dihadang tersangka, Rabu (14/10) kemarin pukul 07.00. Saat itu, tersangka keluar dari semak-semak dan menghentikan laju motor rendi.
Aksi nekat tersangka, untuk mendapatkan sepeda motor korban tadi, tersangka nekat memukul korban dengan balok hingga korban terjatuh dan berlumburan darah. Melihat korbannya sudah tak berdaya, tersangka mengangkat sepeda motor dan dibawa kabur ke desa lain.
“Korbannya mengalami luka di kepala bagian belakang, dan dirawat intensif di rumah sakit umum di Palembang,” kata Kapolres OKI AKBP M Zulkarnain SIk melalui Kapolsek Pampangan AKP A Gani, Kamis (15/10).
Setelah paska kejadian itu, warga yang mengetahuinya lalu melaporkan kejadian tersebut kepolisi dan polisi langsung mendatangi lokasi kejadian. Selang 7 jam kemudian, tersangka berhasil ditangkap polisi. “Dari hasil penyelidikan dan pemeriksaan terhadap korban dan warga yang mengetahuinya, akhirnya polisi berhasil menangkap tersangkanya,” kata Gani.
Saat tertangkap polisi, pelaku memang tidak membawa motor curian. Berkat kesigapan dan desakan anggota, akhirnya pukul 19.00 malam, tersangka menunjukkan tempat disembunyikannya motor tersebut yang kini sudah disita dan diamankan di kantor polisi. “Tersangka saat itu tidak mengakui,” ujar Gani seraya berucap setelah ditekan akhirnya tersangka menunjukan tempat disembunyikan motor milik korban Rendi.
Tersangka Anton yang sudah tak mau menanggung resiko lebih berat mengakui, kalau dirinya pelaku pembegalan terhadap Rendi yang masih tetangganya sendiri. “Ya Pak saya pelakunya,” singkat Anton yang tak tahan menahan rasa sakit disekujur tubuhnya.
Anton mengaku, dirinya terpaksa melakukan itu karena terhimpit ekonomi. “Saya habis berpikir untuk mendapatkan dari mana,” akui Anton.