Pemerintah Siapkan Langkah Evakuasi Warga Di Kabupaten OKI Yang Wilayahnya Terkepung Asap
Danrem
044 Gapo, Kolonel Inf. Suko Basuki meminpin rapat koordinasi rencan
kemungkinan evakuasi warga korban asap di 5 Kecamatan di OKI |
KAYUAGUNG RADIO - Pemerintah pusat tengah menyiapkan langkah evakuasi warga yang wilayahnya terkepung asap. Bagaimana kondisi di Ogan Komering Ilir?
"Untuk wilayah kita, khususnya di Ogan Komering Ilir sampai saat ini belum ada kasus kesehatan yang berat di 5 Kecamatan yang paling terpapar asap. Evakuasi dapat dipertimbangkan bila ditemukan kasus kesehatan berat yang dapat diperparah dengan kondisi asap” Ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten OKI, H. M. Lubis, S. Km, M. Kes pada rapat koordinasi persiapan kemungkinan evakuasi warga di lima kecamatan akibat kabut asap di Makodim 0402 OKI, Sabtu. (24/10).
Lubis mengatakan memang ada peningkatan kasus ISPA di OKI selama bulan Oktober, yaitu dari 964 kasus pada minggu I bulan Oktober menjadi 1340 Kasus pada minggu ke 3 bulan Oktober. Namun tambahnya untuk 5 kecamatan tersebut kasus ISPA yang terjadi cenderung sedikit.
“Di Kecamatan Tulung Selapan 3 kasus, Kecamatan Air Sugihan terdapat 7 kasus, di Kecamatan Cengal 10 kasus, di Kecamatan Sungai Menang 14 kasus, di Puskesmas Air Sugihan Jalur 27 ada 25 kasus, di Kecamatan Pangkalanlampam 21 kasus” paparnya.
Namun begitu Lubis mengatakan, bukan kapasitasnya untuk menjawab saat ditanya apakah warga OKI perlu atau tidak dievakuasi akibat dampak bencana kabut asap. "Itu bukan kapasitas saya. Itu nanti penilaian hasil pengecekan atau penelitian lapangan," tandasnya.
Danrem 044 Gapo, Kolonel Inf. Suko Basuki mengatakan rapat dengan jajaran Pemkab. OKI pada hari ini (kemarin) merupakan langkah antisipasi terburuk jika evakuasi warga korban bencana asap di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
"Evakuasi itu persiapan kalau kemungkinan terburuk. Itu persiapan. Kalau ada kemungkinan terburuk, kita sudah siap” ungkapnya saat memimpin rapat.
Menurut dia ada tiga syarat evakuasi, yaitu apabila dalam sepekan ISPU lebih dari 300, jarak pandang kurang dari 50 meter dan kasus ISPA semakin meningkat.
Lima kecamatan yang paling terpapar asap di Kabupaten OKI antara lain Kecamatan Pangkalanlampam, Kecamatan Air Sugihan, Kecamatan Cengal, Sungai Menang dan Tulung Selapan. Jika ada kemungkinan evakuasi maka warga dari 5 kecamatan ini akan tampung di gedung-gedung pemerintah yang ada di Kota Kayuagung
Bupati OKI yang diwakili Asisten II Setda OKI, Ir. Mun’in, MM mengatakan pemerintah daerah siap apabila ada kemungkinan evakuasi warga.
Beberapa gedung di Kayuagung menurutnya siap difungsikan seperti GOR Biduk Kajang yang memiliki kapasitas 2500 orang, gedung kesenian, lapangan futsal sepucuk serta gedung-gedung pemerintahan yang ada.
“Itu kemungkinan terburuk, namun kita siapkan segala daya upaya apabila evakuasi harus dilakukan”ungkap Mun’in.
Sehari sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) melakukan rapat evaluasi penanggulangan Karhutlah di Kantor BPBD Sumsel, Jum’at (23/10) rapat koordinasi tersebut untuk melakukan persiapan jika terjadi evakuasi warga yang terpapar asap.
Deputi Rehabilitasi Rekonstruksi BNPB, Harmensyah mengatakan, jika terjadi evakuasi warga dalam waktu dekat dibutuhkan lokasi yang aman dan nyaman untuk warga mengungsi. Oleh sebab itu perlu dikoordinasikan dengan pemda terkait.
"Kalau mau dievakuasi lokasinya dimana? Apa di gedung, di kantor. Makanya kita koordinasi dengan Pemda" ujarnya.
Namun menurut dia, melalui hasil evaluasi Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) cenderung menurun diangka 191."Jadi jika masih di atasi dengan masker maka kita dorong menggunakan masker," katanya.
Sementara Komandan Sub Satgas Darat Letkol Inf Wahyu HS mengatakan, terjadi pergeseran pasukan tim penangulangan kebakaran satgas darat.
Menurut dia, pada hari Kamis lalu, pasukan darat tidak melakukan pemadaman. Akibat tidak ditemukan perluasan api di sekitar lokasi kebakaran. Kondisi ini berbading lurus dengan turunnya angka ISPU. "Kita hari ini (Kamis) tidak padamkan api. Karena memang tidak ditemukan api," katanya.
"Untuk wilayah kita, khususnya di Ogan Komering Ilir sampai saat ini belum ada kasus kesehatan yang berat di 5 Kecamatan yang paling terpapar asap. Evakuasi dapat dipertimbangkan bila ditemukan kasus kesehatan berat yang dapat diperparah dengan kondisi asap” Ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten OKI, H. M. Lubis, S. Km, M. Kes pada rapat koordinasi persiapan kemungkinan evakuasi warga di lima kecamatan akibat kabut asap di Makodim 0402 OKI, Sabtu. (24/10).
Lubis mengatakan memang ada peningkatan kasus ISPA di OKI selama bulan Oktober, yaitu dari 964 kasus pada minggu I bulan Oktober menjadi 1340 Kasus pada minggu ke 3 bulan Oktober. Namun tambahnya untuk 5 kecamatan tersebut kasus ISPA yang terjadi cenderung sedikit.
“Di Kecamatan Tulung Selapan 3 kasus, Kecamatan Air Sugihan terdapat 7 kasus, di Kecamatan Cengal 10 kasus, di Kecamatan Sungai Menang 14 kasus, di Puskesmas Air Sugihan Jalur 27 ada 25 kasus, di Kecamatan Pangkalanlampam 21 kasus” paparnya.
Namun begitu Lubis mengatakan, bukan kapasitasnya untuk menjawab saat ditanya apakah warga OKI perlu atau tidak dievakuasi akibat dampak bencana kabut asap. "Itu bukan kapasitas saya. Itu nanti penilaian hasil pengecekan atau penelitian lapangan," tandasnya.
Danrem 044 Gapo, Kolonel Inf. Suko Basuki mengatakan rapat dengan jajaran Pemkab. OKI pada hari ini (kemarin) merupakan langkah antisipasi terburuk jika evakuasi warga korban bencana asap di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
"Evakuasi itu persiapan kalau kemungkinan terburuk. Itu persiapan. Kalau ada kemungkinan terburuk, kita sudah siap” ungkapnya saat memimpin rapat.
Menurut dia ada tiga syarat evakuasi, yaitu apabila dalam sepekan ISPU lebih dari 300, jarak pandang kurang dari 50 meter dan kasus ISPA semakin meningkat.
Lima kecamatan yang paling terpapar asap di Kabupaten OKI antara lain Kecamatan Pangkalanlampam, Kecamatan Air Sugihan, Kecamatan Cengal, Sungai Menang dan Tulung Selapan. Jika ada kemungkinan evakuasi maka warga dari 5 kecamatan ini akan tampung di gedung-gedung pemerintah yang ada di Kota Kayuagung
Bupati OKI yang diwakili Asisten II Setda OKI, Ir. Mun’in, MM mengatakan pemerintah daerah siap apabila ada kemungkinan evakuasi warga.
Beberapa gedung di Kayuagung menurutnya siap difungsikan seperti GOR Biduk Kajang yang memiliki kapasitas 2500 orang, gedung kesenian, lapangan futsal sepucuk serta gedung-gedung pemerintahan yang ada.
“Itu kemungkinan terburuk, namun kita siapkan segala daya upaya apabila evakuasi harus dilakukan”ungkap Mun’in.
Sehari sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) melakukan rapat evaluasi penanggulangan Karhutlah di Kantor BPBD Sumsel, Jum’at (23/10) rapat koordinasi tersebut untuk melakukan persiapan jika terjadi evakuasi warga yang terpapar asap.
Deputi Rehabilitasi Rekonstruksi BNPB, Harmensyah mengatakan, jika terjadi evakuasi warga dalam waktu dekat dibutuhkan lokasi yang aman dan nyaman untuk warga mengungsi. Oleh sebab itu perlu dikoordinasikan dengan pemda terkait.
"Kalau mau dievakuasi lokasinya dimana? Apa di gedung, di kantor. Makanya kita koordinasi dengan Pemda" ujarnya.
Namun menurut dia, melalui hasil evaluasi Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) cenderung menurun diangka 191."Jadi jika masih di atasi dengan masker maka kita dorong menggunakan masker," katanya.
Sementara Komandan Sub Satgas Darat Letkol Inf Wahyu HS mengatakan, terjadi pergeseran pasukan tim penangulangan kebakaran satgas darat.
Menurut dia, pada hari Kamis lalu, pasukan darat tidak melakukan pemadaman. Akibat tidak ditemukan perluasan api di sekitar lokasi kebakaran. Kondisi ini berbading lurus dengan turunnya angka ISPU. "Kita hari ini (Kamis) tidak padamkan api. Karena memang tidak ditemukan api," katanya.