Pemerintah Kabupaten OKI Siaga Tampung Korban Asap
Kadispora OKI Drs M Dahlan MSi |
Kepala Dispora Drs M Dahlan MSi, mengkoordinator untuk menyiapkan posko evakuasi untuk korban kabut asap yang sangat membahayakan, Rabu (28/10). Beberapa ruangan khusus disiapkan kepada ibu hamil (Bumil) dan ibu menyusui. Ada ruangan luas untuk para ibu-ibu dan anak yang beralaskan matras karet dan dilengkapi kelengkapan bantal untuk berbaring disana.
Bupati OKI H Iskandar SE setelah melaksanakan upacara sumpah pemuda, meninjau tempat evakuasi di lingkungan Pemerintah Daerah (Pemda) yang disiagakan pelayanan kesehatan di Klinik Pemda secara stanbay.
“Persiapan untuk menampung warga korban kabut asap sudah siap. Tinggal melakukan evakuasi sesuai dengan kreteria penilaian yang dianggap bahaya asap yang menerpa warga itu sendiri,” kata Iskandar yang menyebutkan selain pelayanan di Pemda juga dilakukan di Gor Perahu Kajang dan rumah sakit serta di setiap Puskesmas yang ada di OKI siap melayani korban asap.
Dinas Sosial OKI menyiapkan dapur masak |
“Walaupun belum ada masyarakat di wilayah Pantai Timur yang diprediksi lokasi asap. Hingga kini belum ada orang yang dievakuasi di posko kabut asap,” kata Kadin Kesehatan HM Lubis MKes seraya menyebutkan pelayanan kesehatan di ruang khusus ber AC dan bebas asap.
Perawat dan dokter disiagakan di posko kabut asap. “Pelayanan kesehatan ini gratis dan bagi warga yang terjangkit penyangkit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan indeks standart percemaran udara (ISPU) silahkan datang ke posko pelayanan,” ujar Lubis panjang lebar. Sejauh ini, pasien yang meminta pengobatan masih standar, sekedar mengecek tensi darah dan ispa.
Pihak Dispora telah berbagai macam usaha melakukan persiapan mulai dari mempersihan, ruangan istrirahat, tempat mandi cuci kakus, dan tempat bermain bagi anak-anak juga disediakan. “Untuk menampung warga korban asap di Gor Perahu Kajang ini sudah siap,” ujar Dahlan seraya menyebutkan setiap ruangan ber AC, bebas dari asap.
Rumah sakit umum daerah Kayuagung juga dijadikan rumah singgah, tapi sayang persiapan rumah sakit belum dikatakan siap, karena disana hanya ada tulisan rumah singgah penanggulangan bencana asap. Tetapi persiapan dilantai 2 belum ada. Di ruangan aula yang biasa dijadikan tempat rapat dan pertemuan itu, masih terkunci rapat dan tidak ada satupun persiapan untuk penampungan, evakuasi warga akibat asap.
“Ya, inilah pak persiapannya, baru ada spanduk saja dan persiapan lain belum. Mungkin untuk pelayanannya dijadikan satu dengan Unit Gawat Darurat (UGD),” ujar pegawai rumah sakit yang tampak tak semangat, karena belum menerima tunjangan pelayanan dan medis selama 6 bulan. (dob)