Kebakaran Rumah di Kecamatan Tulung Selapan Memakan Korban
KAYUAGUNG RADIO - Kebakaran rumah warga kampung Kelapa Gading Desa Tulung Selapan Kecamatan Tulung Selapan, memakan korban nenek Rifaiyah Binti Umar (80) ini tak bisa diselamatkan dari kobaran api yang membakar rumahnya, Kamis (15/10) pukul 21.30.
Kebakaran tersebut diduga berasal dari arus pendek dari rumah milik korban Turino bin Segenti (50) itu, membuat warga berhamburan dan berteriak minta tolong. Api yang cepat membesar ditiup angin kencang juga menghabiskan rumah milik Bambang bin H Sukiman (48) yang berdempetan. Kemudian warga merobohkan rumah milik Edison untuk membatasi kobaran api.
Tiga unit rumah semi permanen itu, tidak bisa diselamatkan lagi, bahkan seorang nenek-nenek yang dalam keadaan terbaring sakit menjadi korban kebakaran di rumah Turino, karena tak sempat diselamatkan oleh keluarga. Kendati warga, bersusah payah membantu memadamkan api yang telah berkobar dengan alat seadanya. Satu jam kemudian api dapat dijinakan tanpa dibantu pemadan kebakaran.
“Nenek Rifaiyah meninggal di tempat dan kondisi badan sudah hangus terbakar,” kata Lia seraya menyebutkan, asal api belum bisa diketahui apakah dari arus pendek atau kompor, soalnya yang menunggu rumah meninggal.
Masih kata Lia keluarga korban saat itu, kakaknya Turino, dan ayuknya Markia serta dua orang anak Turino saat kejadian sedang melakukan aktifitas sebagai penjual nasi goreng yang tak jauh dari lokasi kebakaran. “Kak Turino dan ayuk Markia serta kedua anaknya sedang berjualan nasi goreng,” tuturnya pada wartawan yang mengharapkan perhatian dari pemerintah agar dapat bantuan dalam pembangunanan rumah baru, walaupun kecil.
Demikian, warga Pantai Timur OKI yang mendengar musibah kebakaran ini, baik dari jarak dekat dan jauh maupun melalui media sosial (Medsos) mendoakan agar almarhumah Rifaiyah Binti Umar (80) diampuni segala dosa dan dilipat gandakan amal ibadahnya.
“Begitu juga keluarga yang ditinggalkan dan rumah yang terbakar diberi kesabaran dan keikhlasan dalam menghadapi cobaan kebakaran ini,” kata HM Sardewi Goni Putra (SGP) didampingi Kandar SE yang tergabung dalam Komunitas Tunggal Serumpun.
Kapolres OKI AKBP M Zulkarnain SIk melalui Kapolsek Tulung Selapan AKP H Dwi Handoko SH mengatakan, kebakaran tersebut disebabkan oleh arus pendek di rumah korban Turino. “Saat itu semua warga sudah tertidur, sehingga baru diketahui saat api sudah membesar. Kencangnya terpaan angin juga membuat kobaran api cepat menyambar seluruh atap dan dinding rumah yang terbuat dari kayu tersebut,” kata AKP Dwi, Jumat (16/10).
Dari musibah tersebut, ada korban jiwa, atas nama Raifiyah lantaran tidak sempat melarikan diri. “Melihat api yang besar penghuni rumah sempat panik, sehingga korban Raifiyah yang terjebak di salah satu kamar tidak sempat diselamatkan. Korban telah kami lakukan visum di Puskesmas Tulung Selapan dan rencananya hari ini (kemarin -red) akan dikebumikan di TPU setempat,” tutur Dwi.
Mengenai kerugian material, untuk saat ini pihaknya belum mengetahui pasti karena keluarga korban kebakaran belum bisa memberikan informasi. “Karena mereka masih berduka atas meninggalnya salah satu anggota keluarganya. Perkiraan kami kerugiannya bisa mencapai puluhan juta,” ungkap Dwi.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial M Amin mengaku, pihaknya turut berduka cita atas meninggalnya korban kebakaran tersebut. Pihaknya juga sudah menyalurkan bantuan berupa sembako dan dapur umum. “Tim yang sudah turun membantu warga yang menjadi korban kebakaran. Mungkin bantuan selanjutnya akan kembali kita himpun dan salurkan kepada para korban,” tukasnya.
Mendengar adanya berita duka ditanah kelahirannya, anggota DPRD OKI H Subhan Ismail yang juga merupakan putra asli Tulung Selapan menyatakan bela sungkawanya kepada korban kebakaran. “Para korban ini merupakan tetangga saya. Bantuan pribadi berupa sembako juga sudah kita salurkan kepada keluarga korban. Kami berhadap pemerintah daerah juga bisa membantu untuk membangunkan tempat tinggal bagi keluarga korban yang ditinggalkan,” harap Subhan.
Kebakaran tersebut diduga berasal dari arus pendek dari rumah milik korban Turino bin Segenti (50) itu, membuat warga berhamburan dan berteriak minta tolong. Api yang cepat membesar ditiup angin kencang juga menghabiskan rumah milik Bambang bin H Sukiman (48) yang berdempetan. Kemudian warga merobohkan rumah milik Edison untuk membatasi kobaran api.
Tiga unit rumah semi permanen itu, tidak bisa diselamatkan lagi, bahkan seorang nenek-nenek yang dalam keadaan terbaring sakit menjadi korban kebakaran di rumah Turino, karena tak sempat diselamatkan oleh keluarga. Kendati warga, bersusah payah membantu memadamkan api yang telah berkobar dengan alat seadanya. Satu jam kemudian api dapat dijinakan tanpa dibantu pemadan kebakaran.
“Nenek Rifaiyah meninggal di tempat dan kondisi badan sudah hangus terbakar,” kata Lia seraya menyebutkan, asal api belum bisa diketahui apakah dari arus pendek atau kompor, soalnya yang menunggu rumah meninggal.
Masih kata Lia keluarga korban saat itu, kakaknya Turino, dan ayuknya Markia serta dua orang anak Turino saat kejadian sedang melakukan aktifitas sebagai penjual nasi goreng yang tak jauh dari lokasi kebakaran. “Kak Turino dan ayuk Markia serta kedua anaknya sedang berjualan nasi goreng,” tuturnya pada wartawan yang mengharapkan perhatian dari pemerintah agar dapat bantuan dalam pembangunanan rumah baru, walaupun kecil.
Demikian, warga Pantai Timur OKI yang mendengar musibah kebakaran ini, baik dari jarak dekat dan jauh maupun melalui media sosial (Medsos) mendoakan agar almarhumah Rifaiyah Binti Umar (80) diampuni segala dosa dan dilipat gandakan amal ibadahnya.
“Begitu juga keluarga yang ditinggalkan dan rumah yang terbakar diberi kesabaran dan keikhlasan dalam menghadapi cobaan kebakaran ini,” kata HM Sardewi Goni Putra (SGP) didampingi Kandar SE yang tergabung dalam Komunitas Tunggal Serumpun.
Kapolres OKI AKBP M Zulkarnain SIk melalui Kapolsek Tulung Selapan AKP H Dwi Handoko SH mengatakan, kebakaran tersebut disebabkan oleh arus pendek di rumah korban Turino. “Saat itu semua warga sudah tertidur, sehingga baru diketahui saat api sudah membesar. Kencangnya terpaan angin juga membuat kobaran api cepat menyambar seluruh atap dan dinding rumah yang terbuat dari kayu tersebut,” kata AKP Dwi, Jumat (16/10).
Dari musibah tersebut, ada korban jiwa, atas nama Raifiyah lantaran tidak sempat melarikan diri. “Melihat api yang besar penghuni rumah sempat panik, sehingga korban Raifiyah yang terjebak di salah satu kamar tidak sempat diselamatkan. Korban telah kami lakukan visum di Puskesmas Tulung Selapan dan rencananya hari ini (kemarin -red) akan dikebumikan di TPU setempat,” tutur Dwi.
Mengenai kerugian material, untuk saat ini pihaknya belum mengetahui pasti karena keluarga korban kebakaran belum bisa memberikan informasi. “Karena mereka masih berduka atas meninggalnya salah satu anggota keluarganya. Perkiraan kami kerugiannya bisa mencapai puluhan juta,” ungkap Dwi.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial M Amin mengaku, pihaknya turut berduka cita atas meninggalnya korban kebakaran tersebut. Pihaknya juga sudah menyalurkan bantuan berupa sembako dan dapur umum. “Tim yang sudah turun membantu warga yang menjadi korban kebakaran. Mungkin bantuan selanjutnya akan kembali kita himpun dan salurkan kepada para korban,” tukasnya.
Mendengar adanya berita duka ditanah kelahirannya, anggota DPRD OKI H Subhan Ismail yang juga merupakan putra asli Tulung Selapan menyatakan bela sungkawanya kepada korban kebakaran. “Para korban ini merupakan tetangga saya. Bantuan pribadi berupa sembako juga sudah kita salurkan kepada keluarga korban. Kami berhadap pemerintah daerah juga bisa membantu untuk membangunkan tempat tinggal bagi keluarga korban yang ditinggalkan,” harap Subhan.