Bersama Duta Cinta Titiek Puspa Luncurkan single ‘Aku Bangga Jadi Anak Indonesia’
KAYUAGUNG RADIO - Sepanjang perjalanannya sebagai composer atau seniman, sejatinya Titiek Puspa tak jauh dari
dunia anak-anak. Selain mencipta sejumlah single pop berlirik cinta, jari jemari
Titiek Puspa, juga menorehkan melodi dan lirik tembang anak.
Masih
ingat dengan tembang ‘Menabung’,
yang dibawakan penyanyi cilik Saskia &
Geofanny dan ngetop di tahun 1990-an? Tembang lawas itu diciptakan Titiek
Puspa di tahun 1970-an dan pernah dipopulerkan
oleh Santi Sardi. Titiek Puspa ikut bernyanyi bersama Saskia & Geofanny,
dan melejitkan kembali tembang anak itu.
Kini,
Titiek Puspa kembali ingin mengulang sukses memberikan lagu khas bagi anak-anak
Indonesia. Perempuan kelahiranTanjung, Tabalong, Kalimantan Selatan, 1 November
1937 ini, mengasuh Duta Cinta, grup vokal yang terdiri dari para remaja putra
dan putri bersuara emas berusia 13-16 tahun, dan meluncurkan tembang ‘Aku Bangga Jadi Anak Indonesia’.
Bersama
Duta Cinta, di bulan Agustus 2015 ini, Titiek Puspa meluncurkan single ‘Aku Bangga Jadi Anak Indonesia’. Lagu ini
sesuai judulnya memang diperuntukkan bagi anak-anak. Tak
heran, langkah Titiek Puspa menjadi wujud, bahwa dia memang tak bisa jauh dari
dunia anak-anak dan selalu memperhatikan kebutuhan generasi muda dalam konteks musik.
Penggagas Operet Papiko di era tahun 1972 – 1988 ini jeli memilih tembang jagoan ‘Aku Bangga Jadi Anak Indonesia’, di
dalam album Duta Cinta. Lirik lagu ini
inspiratif dan memberikan semangat generasi muda untuk cinta pada bangsanya. Melodinya
dibuat riang dengan medium beat,
yang bisa memberikan stimulus kegembiraan, yaitu atmosfer suasana khas dunia anak-anak
dan remaja. Dan, istimewanya aransemen musik lagu ini digarap ala pop-rock dangdut.
Diketahui
musik dangdut sudah menjadi ikon dan identik dengan Indonesia. Di manca negara,
musik genre ini sudah terkenal. ‘Aku Bangga Jadi Anak Indonesia’ juga memiliki keunikan
secara komposisi.
Di
bagian interlude diimbuhkan bunyi rampak
gendang, istrumen khas musik tradisional tanah Pasundan, bunyi-bunyian itu meningkahi
suara rap, gaya bermusik mutahir yang disenangi anak-anak di dunia.
Menggarap
lagu anak yang inspiratif dan mudah dicerna liriknya, menjadi langkah cerdas Titiek Puspa. “Saya ingin
lagu anak Indonesia bisa di dengar. Mereka harus membawakan lagu-lagu yang
pantas atau sesuai dengan dunia mereka. Dan, ada pesan nilai-nilai positif selain
menghibur,” papar Titiek Puspa.
Terbentuknya
Duta Cinta, diakui Titiek Puspa berawal dari keprihatinan dirinya pada kondisi dunia anak-anak saat ini, yang minim lagu untuk anak-anak. “Anak-anak sekarang
lebih senang membawakan lagu-lagu cinta buat dewasa,” katanya.
Sejak
tahun 2014, Titiek Puspa rajin mengumpulkan anak-anak yang di dalam audisinya bukan
hanya memiliki suara merdu, tapi juga keragaman etnis yang menjadi pertimbangan.
“Mereka lintas ras, budaya dan agama. Ada
10 anak-anak atau remaja yang sudah saya anggap seperti putu atau cucu saya hehehe,”
tandasnya tentang Duta Cinta yang baru saja sukses tampil di acara Hello
Indonesia, di Trafalgar Square, London, Inggris, Minggu, 7 Juni 2015 lalu.