Petani OKI Bisa Menghasilkan Cabai dan Bawang Merah Berkualitas
KAYUAGUNG RADIO - Bank
Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dan Pemerintah Daerah
(Pemda) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menandatangani nota
kesepakatan tentang pengembangan ekonomi dan peningkatan daya saing
daerah terkait perluasan tanaman cabai dan bawang merah, Selasa
(23/6/2015) di ruang Bende Seguguk I.
Pimpinan
Direktur Kantor Perwakilan BI Provinsi Sumsel Hamid Ponco Wibowo
mengatakan, dengan kerja sama antara Bank Indonesia Provinsi Sumatera
Selatan ini dengan Pemerintah Daerah, paling tidak Bank Indonesua bisa
membantu para petani yang ada di Pemda OKI. Kerja sama ini untuk
pengembangan ekonomi dan peningkatan daya saing daerah terkait perluasan
tanaman cabai dan bawang merah.
“Harapan
kita semua, petani bisa menghasilkan cabai berkualitas tinggi dan mampu
menyaingi daerah lain,” kata Direktur BI Hamid Ponco Wibowo seraya
berucap pihaknya akan memberikan alat bantu petani seperti hand traktor,
cultivator, dan pompa air agar lebih mudah menggarap lahan pertanian.
Wabup
OKI HM Rifai SE menjelaskan, Pemerintah Daerah sangat berterimakasih
atas kerjasama yang ditelah terlaksana pada hari ini. Apalagi Pimpinan
Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumsel adalah
seniornya ketika sama-sama menggali ilmu di Kota Yogyakarta. “Secara
tidak sengaja ketemu disini, ternyata Direktur Bank BI Sumsel senior
saya,” ucap Rifai yang merasa bangga bertemu dengan senior di masah
sekolah dulu.
“Dari
18 kecamatan baru 4 kecamatan lokasi pengembangan tanaman sayuran.
“Tahun depan bisa menambah beberapa kecamatan untuk turut mengembangkan
lahan sayuran. Didukung dengan alat berat yang dibantu oleh pemerintah
secara gratis,” ujarnya.
Sementara
itu, Kadin Pertanian H Syarifudin SP MSi mengatakan, tujuan kegiatan
pengembangan kawasan sayuran dan tanaman obat adalah untuk memadukan
serangkaian program dan kegiatan pertanian menjadi satu kesatuan yang
utuh baik dalam perspektif sistem maupun kewilayahan. Sehingga dapat
mendorong peningkatan daya saing komoditas, wilayah serta pada
gilirannya kesejahteraan petani sebagai pelaku usaha, melalui penerapan
Good Agriculture Practices (GAP), Good Handling Practices (GHP), dan
Standard Operasional Prosedure (SOP).
“Untuk
sasaran yang ingin dicapai yaitu, terlaksananya pengembangan kawasan
tanaman sayuran melalui perluasan areal dan perbaikan mutu perngelolaan
lahan usaha di sentra produksi,” ujar Syarifudin.
Disebutkan
Syarifudin, dari 18 kecamatan baru 4 kecamatan yang diuji coba untuk
mengembangkan tanaman seperti, Kecamatan Pedamaran, Kecamatan Lempuing,
Kecamatan Lempuing Jaya, dan Kecamatan Sungai Menang. Luas lahan di 4
kecamatan tadi berkisar 60 hektar untuk menanam tanaman sayuran, cabai
dan bawang merah.