Juara 1 Tingkat Sumsel Anak Petani
KAYUAGUNG RADIO - Haris, siswa SMP Negeri 4 Desa Kota Bumi Kecamatan Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) terbaik di Sumatera Selatan (Sumsel), memang rajin di sekolahan dan di rumah.
Untuk mengukir prestasi bagi dirinya memang tidak mudah. Tetapi berbekal belajar dan berdoa tentunya bisa terbukti dengan diraihnya nilai tertinggi di tingkat SMP sederajat se Sumatera Selatan (Sumsel). Anak pasangan Sak Ari (38) dengan Khodijah (28) tadi, ketika awak media, Rabu (10/6) berkunjung ke rumahnya berukuran 4 X 6 meter terbuat dari susunan batu bata yang belum terplester itu, dan beratapkan genteng, Abdul sedang menghidupkan api dari kayu bakar untuk memasak air minum di belakang rumah.
Sak Ari orang tua Abdul sedang duduk dikursi dibawah pondok tak jauh dari rumahnya yang berlantai tanah, demikian Khodijah ibu Abdul sedang menggendong adik kelima dari Abdul. Keluarga Abdul sontak dan kaget saat awak media mengucapkan salam, assalamualikum lalu dijawab dengan salam, walaikum salam. Sak Ari lalu bertanya dengan awak media ada perlu apa? Lalu awak media bertanya mana anak bapak bernama Abdul Haris. Sak Ari menunjukan itu, anaknya yang sedang jongkok berusaha untuk menyalahkan api untuk memasak air.
Saat itu, air mata Sak Ari keluar dengan sendirinya membasahi pipinya, seakan kedatangan wartawan dirinya sudah mengetahui bahwa untuk mengucapkan selamat kepada anaknya yang telah meraih nilai terbaik di tingkat Sumsel. Maaf pak, sudah tahu belum bahwa anaknya mendapat nilai tertinggi di Sumsel, Sak Ari belum menjawab, bahkan air matanya terus mengalir dan matanya memerah.
“Saya sedih pak, anak ini mampu dan berkeinginan kuat untuk belajar. Tetapi lihat saja kondisi saya, bisa makan saja sudah bersyukur,” kata Sak Ari seraya berucap sedangkan hari ini saja, Abdul dari pagi mencetak batu bata, dan kemudian mencari kayu bakar untuk masak. Rencananya hari ini Abdul akan mencari ikan, dan dirinya akan menghadiri acara pengumuman kelulusan Abdul di SMP Negeri 4 Tanjung Lubuk.
Diceritakan Sak Ari, anak pertama dari lima bersaudara ini memang giat belajar, walaupun sambil bekerja mencatak batu bata. Begitu juga kalau dirinya mencari kayu untuk masak. Setelah membantu bekerja, Abdul buka buku walaupun di rumah tidak ada meja belajar. Abdul tak lupa belajar mengaji setelah pulang sekolah. Setelah itu baru ke sawah membantu orang tua.
“Saya nangis ini, bingung untuk persiapan kelengkapan Abdul untuk masuk sekolah,” ujar Sak Ari terus memandang anaknya. Setelah ujian, Abdul ikut tes sekolah di SMK 1 Beringin tapi jauh dari rumah. Dan kini Abdul mendaftar ke SMA Negeri Tanjung Lubuk cukup dengan bersepeda ke sekolah.
Demikian, Abdul Haris ketika ditanya mengenai bagaimana cara belajar yang baik sehingga bisa mendapat peringkat sangat terbaik di Sumsel, Abdul dengan tenang menjawab, untuk belajar hanya cukup konsentrasi dan terus belajar. “Saya aktif ikut les di sekolah, selain itu saya juga belajar di rumah seusai magrib hingga menjelang Isya,” ujar Abdul seraya berucap juga tak lepas dengan berdoa agar selalu diberikan sehata dan ditenangkan dalam mengisi jawaban meskipun itu hanya pilihan ganda.
“Modal saya pertama sehat dan belajar serta doa orang tua yang saya kedepankan pak,” ucap Abdul seraya menangis sedih melihat kenyataan yang diterimahnya dengan kondisi orang tua tidak mampu.
Memang menurutnya, pihak lain tak yakin kalau dirinya akan meraih juara 1 apalagi mendapat nilai tertinggi di tingkat SMP sederajat se Sumsel, karena dirinya di kelas 9.1 belum pernah juara di kelas. Meskipun demikian, itu bukan jadi alasan dirinya untuk tidak bisa mendapatkan nilai terbaik. “Saya bertekat dalam hati saya harus belajar dengan baik agar saya bisa melanjutkan sekolah di SMK, itu niat saya. Walaupun saya akhirnya harus sekolah di SMA,” tandas Abdul seraya merundukan kepalanya.
Kepsek SMP Negeri 4 Tanjung Lubuk, Ahmad Junaidi SPd, didampingi Wali Kelas 9.1 Dini Oktaria mengatakan, prestasi siswa ini, tentunya sangat membanggakan nama Kabupaten OKI dan sekolahan.
Kesuksesan siswa tak lepas kerja keras para guru yang telah memberikan bimbingan belajar terhadap siswa yang tak pernah putus asa dalam memberikan ilmunya. Mengenai siswa yang berprestasi tersebut, menurut Dini tidak terlalu pintar dalam kelas dan pernah meraih 10 besar di kelas.
Tetapi Abdul Haris, siswa berprestasi ini termasuk siswa yang aktif dalam segala hal. “Dia rajin dan dalam tanya jawab belajar mengajar aktif juga,” kata Dini Oktaria Wali kelas 9.1.
Untuk mengukir prestasi bagi dirinya memang tidak mudah. Tetapi berbekal belajar dan berdoa tentunya bisa terbukti dengan diraihnya nilai tertinggi di tingkat SMP sederajat se Sumatera Selatan (Sumsel). Anak pasangan Sak Ari (38) dengan Khodijah (28) tadi, ketika awak media, Rabu (10/6) berkunjung ke rumahnya berukuran 4 X 6 meter terbuat dari susunan batu bata yang belum terplester itu, dan beratapkan genteng, Abdul sedang menghidupkan api dari kayu bakar untuk memasak air minum di belakang rumah.
Sak Ari orang tua Abdul sedang duduk dikursi dibawah pondok tak jauh dari rumahnya yang berlantai tanah, demikian Khodijah ibu Abdul sedang menggendong adik kelima dari Abdul. Keluarga Abdul sontak dan kaget saat awak media mengucapkan salam, assalamualikum lalu dijawab dengan salam, walaikum salam. Sak Ari lalu bertanya dengan awak media ada perlu apa? Lalu awak media bertanya mana anak bapak bernama Abdul Haris. Sak Ari menunjukan itu, anaknya yang sedang jongkok berusaha untuk menyalahkan api untuk memasak air.
Saat itu, air mata Sak Ari keluar dengan sendirinya membasahi pipinya, seakan kedatangan wartawan dirinya sudah mengetahui bahwa untuk mengucapkan selamat kepada anaknya yang telah meraih nilai terbaik di tingkat Sumsel. Maaf pak, sudah tahu belum bahwa anaknya mendapat nilai tertinggi di Sumsel, Sak Ari belum menjawab, bahkan air matanya terus mengalir dan matanya memerah.
“Saya sedih pak, anak ini mampu dan berkeinginan kuat untuk belajar. Tetapi lihat saja kondisi saya, bisa makan saja sudah bersyukur,” kata Sak Ari seraya berucap sedangkan hari ini saja, Abdul dari pagi mencetak batu bata, dan kemudian mencari kayu bakar untuk masak. Rencananya hari ini Abdul akan mencari ikan, dan dirinya akan menghadiri acara pengumuman kelulusan Abdul di SMP Negeri 4 Tanjung Lubuk.
Diceritakan Sak Ari, anak pertama dari lima bersaudara ini memang giat belajar, walaupun sambil bekerja mencatak batu bata. Begitu juga kalau dirinya mencari kayu untuk masak. Setelah membantu bekerja, Abdul buka buku walaupun di rumah tidak ada meja belajar. Abdul tak lupa belajar mengaji setelah pulang sekolah. Setelah itu baru ke sawah membantu orang tua.
“Saya nangis ini, bingung untuk persiapan kelengkapan Abdul untuk masuk sekolah,” ujar Sak Ari terus memandang anaknya. Setelah ujian, Abdul ikut tes sekolah di SMK 1 Beringin tapi jauh dari rumah. Dan kini Abdul mendaftar ke SMA Negeri Tanjung Lubuk cukup dengan bersepeda ke sekolah.
Demikian, Abdul Haris ketika ditanya mengenai bagaimana cara belajar yang baik sehingga bisa mendapat peringkat sangat terbaik di Sumsel, Abdul dengan tenang menjawab, untuk belajar hanya cukup konsentrasi dan terus belajar. “Saya aktif ikut les di sekolah, selain itu saya juga belajar di rumah seusai magrib hingga menjelang Isya,” ujar Abdul seraya berucap juga tak lepas dengan berdoa agar selalu diberikan sehata dan ditenangkan dalam mengisi jawaban meskipun itu hanya pilihan ganda.
“Modal saya pertama sehat dan belajar serta doa orang tua yang saya kedepankan pak,” ucap Abdul seraya menangis sedih melihat kenyataan yang diterimahnya dengan kondisi orang tua tidak mampu.
Memang menurutnya, pihak lain tak yakin kalau dirinya akan meraih juara 1 apalagi mendapat nilai tertinggi di tingkat SMP sederajat se Sumsel, karena dirinya di kelas 9.1 belum pernah juara di kelas. Meskipun demikian, itu bukan jadi alasan dirinya untuk tidak bisa mendapatkan nilai terbaik. “Saya bertekat dalam hati saya harus belajar dengan baik agar saya bisa melanjutkan sekolah di SMK, itu niat saya. Walaupun saya akhirnya harus sekolah di SMA,” tandas Abdul seraya merundukan kepalanya.
Kepsek SMP Negeri 4 Tanjung Lubuk, Ahmad Junaidi SPd, didampingi Wali Kelas 9.1 Dini Oktaria mengatakan, prestasi siswa ini, tentunya sangat membanggakan nama Kabupaten OKI dan sekolahan.
Kesuksesan siswa tak lepas kerja keras para guru yang telah memberikan bimbingan belajar terhadap siswa yang tak pernah putus asa dalam memberikan ilmunya. Mengenai siswa yang berprestasi tersebut, menurut Dini tidak terlalu pintar dalam kelas dan pernah meraih 10 besar di kelas.
Tetapi Abdul Haris, siswa berprestasi ini termasuk siswa yang aktif dalam segala hal. “Dia rajin dan dalam tanya jawab belajar mengajar aktif juga,” kata Dini Oktaria Wali kelas 9.1.