Waspadai Demam Berdarah Dengue
KAYUAGUNG RADIO - Demam berdarah (DB) adalah penyakit
demam akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran
darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes
aegypti atau Aedes albopictus. Penyakit demam berdarah ditemukan di
daerah tropis dan subtropis di berbagai belahan dunia, terutama di musim
hujan yang lembap.
“Waspadai penyakit Demam Berdarah,
terutama saat musim penghujan dan pancaroba,” ujar dr. T.Mirda Zulaicha,
M,Ked(ped), SpA dari RSUD Kayuagung saat memberikan materi pada Talk
Show mengenai bahaya Demam Berdarah di Kayuagung Radio di Acara Dokter
Kita Menuju OKI Sehat, hari Senin (12/01).
Dr. T.Mirda Zulaicha menuturkan bahwa
Indonesia yang terletak didaerah yang beriklim tropis dan merupakan
habitat serta tempat yang nyaman untuk nyamuk berkembang biak, terutama
saat musim penghujan tiba. Karena nyamuk hidupnya ditempat yang
tergenang air, maka perilaku hidup sehat dari masyarakat terhadap
lingkungan sekitarnya sangatlah diperlukan sebagai salah satu pencegahan
terhadap perkembangbiakan nyamuk tersebut. Salah satu pencegahannya
yaitu dengan cara 3M dengan menyeluruh yaitu menguras air yang tergenang
seperti bak mandi, menutup bak-bak air serta mengubur barang bekas yang
dapat dijadikan sarang nyamuk. “Namun percuma saja bila rumah kita
bersih, tetapi lingkungan sekitar kita masih kotor dan menjadi habitat
nyamuk khususnya nyamuk Aedes Aegypti. Maka kita juga berpotensi terkena
penyakit Demam Berdarah juga,” tutur dr. Mirda.
Ciri-ciri seseorang yang menderita Demam
Berdarah mempunyai gejala klinis adalah demam tinggi pada si penderita,
dengan ciri khas seperti pelana kuda, yaitu demam tinggi pada hari
pertama sampai ketiga, setelah itu demam akan menurun, namun suhu tubuh
akan kembali naik. Jika digambarkan dalam grafis seperti pelana kuda.
Apabila penderita memasuki fase kritis akan mengalami gejala pendarahan,
mual, muntah dan timbulnya ruam-ruam dalam tubuh. “Langkah pertama kita
apabila menemui saudara kita yang terkena Demam Berdarah adalah
memberikan air minum sebanyak-banyaknya karena trombosit menurun dan
juga penderita mengalami kekurangan cairan tubuhnya,”.
Nyamuk Aedes Aegypti juga hidup ditempat
yang tergenang air kotor seperti selokan, ”Tidak hanya berhabitat di
tempat yang tergenang air bersih, jadi kita sekarang dituntut lebih
waspada,”tutur dr. Mirda. ”Dan yang paling penting pencegahan dengan
perilaku hidup bersih, pemberian makanan bergizi, memperbaiki kesehatan
lingkungan dapat menurunkan faktor resiko penyakit ini,” tambahnya.