Wali "Ada Gajah Dibalik Batu"
KAYUAGUNG RADIO - “Ada Gajah Dibalik Batu” menjadi
nomor kedua WALI setelah first single “Jamin Rasaku” (Mei 2014). Single ini masih diambil dari album ke-6
WALI, yakni “Doa’in Ya Penonton.” Hanya
saja, jika dibandingkan dengan lagu-lagu WALI yang lain, “Ada Gajah Dibalik
Batu” sedikit berbeda. Menurut WALI, di lagu inilah mereka menyentuh unsur
musik dangdut koplo. Single ini dirilis bertepatan dengan 15 WALI berkarier (31 Oktober 1999 – 31 Oktober 2015).
“Dangdut itu khas Indonesia, kami bangga itu. Jadi kalau nyanyi dangdut
kami nggak malu,” kata Apoy, gitaris yang menciptakan semua lagu-lagu WALI.
Single “Ada Gajah Dibalik Batu” berkisah tentang percintaan dengan
balutan lirik-lirik yang jenaka.
“Ada yang lagi deketin aku
Aku pura-pura nggak tahu
Tiap hari nanyain aku
Udah makan, udah mandi, udah tidur
Udah udah udah udah, nanya melulu
Ada gajah di balik batu
Batunya hilang gajahnya datang
Aku tahu maksud dirimu
Diam-diam suka padaku…”
Aku pura-pura nggak tahu
Tiap hari nanyain aku
Udah makan, udah mandi, udah tidur
Udah udah udah udah, nanya melulu
Ada gajah di balik batu
Batunya hilang gajahnya datang
Aku tahu maksud dirimu
Diam-diam suka padaku…”
Lewat single ini WALI
membuktikan kemampuan mereka dalam menghasilkan lagu dengan aneka tema. Selain
tema religi, WALI pun tak kalah fasih
menafsirkan gaya percintaan yang jenaka. Sementara, pembuatan video klip lagu ini melibatkan
personil WALI yang ikut berakting tanpa
memainkan alat musik sama sekali.
Setidaknya ada 2 lagu dalam album ini yang
disajikan WALI dengan gaya dangdut koplo, yakni
“Ada Gajah Dibalik Batu” dan “Doain Ya Penonton”. Dangdutan ala WALI ini, tentu saja tidak
lepas dari pasar musik Indonesia yang memang tengah menggandrungi dangdut. Apoy
dan rekan-rekannya berharap, lagu dangdut yang mereka ciptakan, nantinya dapat
dinikmati di negara-negara jiran yang menggemari band asal Ciputat, Tangerang,
Banten ini.
“Makanya kami sebut ini kearifan lokal. Kalau
lagu-lagu WALI digemari di negara-negara tetangga, kami ingin mereka juga
menyukai lagu-lagu dangdut yang WALI mainkan,” tambah Apoy.
Selama penggarapan lagu-lagu dalam album ini, WALI
juga banyak berkonsultasi dengan Para WALI (sebutan untuk penggemar fanatik
WALI) di Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Hong Kong dan Taiwan. Mereka
merasa perlu menyesuaikan tata bahasa agar dapat membuat lirik-lirik yang mudah
dimengerti di Indonesia juga negara-negara jiran. Album “Doa’in Ya Penonton” berisi 11 buah lagu
yakni; “Ada Gajah Dibalik Batu”, “Jamin Rasaku”, “Ditinggal kawin”, “Doa’in Ya
Penonton”, “kalau Masih Bisa Memilih”, “Indonesia Juara”, “Si Udin Bertanya
(Robbana Atina)”, “Takdirkan”, “Cinta Itu Amanah”, “Mengenangmu”, dan “Obat
Jatuh Cinta”.
Hingga saat ini, WALI masih menjadi satu di antara sedikit band yang
mampu terus menggeliat serta memberi gairah bagi penggemarnya yang tersebar
luas di Indonesia dan beberapa negeri jiran. Lagu-lagu WALI sangat kental
dengan semangat kebajikan. Sebelumnya, band yang diawaki oleh Apoy (gitar),
Faank (vokal), Tomi (drum) dan Ovie (keyboard) ini telah merilis 3 album
regular, 1 album religi dan 1 album the
best; “Orang Bilang” (2008), “Cari
Jodoh” (2009), “Ingat Sholawat” (religi) (2009), “Aku Bukan Bang Toyib” (2011),
dan “3 in 1” (2012).