Sumsel Provinsi Ketiga Rawan Kebakaran
KAYUAGUNG RADIO - Sumatera Selatan merupakan provinsi ketiga rawan kebakaran setelah Riau dan Kalimantan selain itu ada juga provinsi sumatera utara, dan Jambi sementara itu, Kabupaten OKI merupakan daerah yang rawan kebakaran khususnya di Sumsel. Demikian diungkapkan Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan Kemenhut Raffles B. Panjaitan dibincangi di pemda Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Selasa (11/11).
Dikatakannya, kunjungannya ini terkait permasalahan kebakaran hutan gambut di kabupaten OKI. Menurutnya, sejauh ini pemerintah kabupaten OKI telah berupaya melakukan penanganan kebakaran lahan ini. Akan tetapi kata dia, musim kali ini cukup panjang sehingga penanganannya kurang maksimal.
"Tadi pak Bupati sudah menjelaskan kepada kita bahwa pola masyarakat di sini guna memenuhi kebutuhan hidupnya dan membuka lahan pertanian yaitu dengan melakukan pembakaran,"katanya.
Kalau kebakarannya ditanah mineral katanya, itu melakukan pemadamannya mudah cukup dengan alat berat akan tetapi yang terbakar ini merupakan lahan gambut yang lokasinya dan medannya cukup sulit untuk itu diperlukan teknologi untuk melakukan pemadaman itu "Saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah sedang merancang teknologi atau alat yang bisa untuk memadamkan kebakaran dilahan gambut,"jelasnya.
Kedepan katanya, guna mencegah kebakaran hutan ini pihaknya merekomendasikan untuk memberikan kompensasi kepada masyarakat yang berada di daerah hutan gambut dan diberikan sosialisasi cara membuka lahan tanpa melakukan pembakaran. Disamping itu, kata dia harus disediakan alat dan teknologi kepada masyarakat yang ingin melakukan pembukaan lahan dengan demikian kebakaran hutan dapat dicegah.
Ditambahkannya, pihaknya akan melakukan evaluasi pasca kebakaran dan akan dilihat hutan yang terbakar tersebut kalau itu hutan produksi, atau hutan konservasi itu langsung dibawah kementerian. " Makanya kita akan melakukan evaluasi terlebih dahulu,"jelasnya.
Dirinya menyatakan, lahan ex kebakaran hutan tersebut akan dilakukan rehabilitasi ataupun untuk lahan pertanian jika memungkinkan.
"Kalau memang lahan eks kebakaran tersebut bisa dimanfaatkan untuk pertanian ya kita lihat dulu, kalau lahannya terkelola ini akan menekan potensi terjadinya kebakaran kembali,"katanya. Seraya berkata Jika sebuah kawasan bisa dikelola dengan baik, maka kebakaran bisa dicegah.
Lebih jauh Rafles menjelaskan, dana yang dikucurkan pusat untuk pengendalian kebakaran hutan di sumsel cukup besar dan dana kebakaran tersebut melalui BKSDA sebesar Rp 5 M. " Tapikan itu untuk petugas manggala agni di lapangan yang melakukan pemadaman dan peralatannya,"pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten OKI, H Rasyidi mengatakan, sejauh ini pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk memadamkan kebakaran hutan tersebut. Namun banyak kendala di lapangan.
Kedepan kata dia, pihaknya akan berupaya untuk menanggulangi kebakaran hutan ini khususnya lahan gambut agar tidak terjadi lagi seperti yang dialami saat ini.