Kabut Asap di OKI Ancam Keselamatan Warga
KAYUAGUNG RADIO - Kabut asap tebal yang melanda Kota Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), selain mengganggu aktivitas warga, kabut asap juga bisa mengancam keselamatan bahkan sampai terjadi Kecelakaan.
Sejak sabtu pagi hingga hari ini , Kota Kayuagung sudah diselimuti kabut asap tebal. Kepekatan kabut asap merata.,Kecamatan Kayuagung dan beberapa Kecamatan lainya, misalnya. Kabut asap relatif tipis, namun di sekitar Jalan letnan Muchtar saleh , kabut asap sangat pekat. Jarak pandang pun hanya sekitar 200 meter sehingga para pengendara harus ekstra hati-hati. Akibatnya, warga tidak tahu apakah udara dalam keadaan aman atau berbahaya bagi kesehatan.
Munculnya kabut asap di OKI diakibatkan oleh terbakarnya pohon di lahan-lahan kosong. Sejak awal September, di OKI terdeteksi Sebanyak 87 titik api terpantau di wilayah Bumi Bende Seguguk melalui satelit Terra Aqua Modis. Titik api tersebut meningkat bila dibandingkan Agustus lalu hanya 59 titik. Hal tersebut disebabkan karena tingginya aktifitas masyarakat membuka lahan pertanian melalui pembakaran hutan.
Warga Desa celikah,Kecamatan Kayuagung Ali mengaku sangat mengeluh akibat kabut asap tebal sebab bila keluar harus ekstra hati – hati,baik dari segi kesehatan maupun dalam membawa kendaraan,karena dalam kurun waktu dekat banyak kendaraan yang mengalami kecelakaan,”kabut asap sangat menganggu jarak pandang kita,itu sebabnya terjadi kecelakaan”.keluhnya
Sementara Andi warga Kota kayuagung mengungkapkan akibat kabuat asap tebal dirinya mengalami kecelakaan ringgan,luka memar dan lecet.”jika mau bepergian kita harus – hati sebab kabut asap mengencam keselamatan kita”.ungkapnya
Kepala Dinas Kehutanan Alibudin SSos melalui Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan Hutan di Dinas Kehutanan OKI Junaidi mengatakan, titip api memasuki September ini ada peningkatan bila dibandingkan dengan periode Agustus 2013, tahun ini jumlah titik api bisa dikatakan cukup meningkat. “Kalau tahun 2013 lalu, jumlah titik api hingga akhir Agustus hanya berjumlah 59 titik, tapi tahun ini hingga akhir Agustus jumlah titik api yang terpantau sebanyak 87 titik,” sebutnya
Ia menambahkan Dari jumlah 87 titik api tadi, ada 30 titik diantaranya berada di wilayah Kecamatan Tulung Selapan, 20 titik di Kecamatan Cengal dan 12 titik di wilayah Pangkalan Lampam. “Di 3 kecamatan ini paling mendominasi, sementara titik api lainnya terpantau di Kecamatan Air Sugihan dan Pampangan masing-masing 6 titik, Pedamaran dan Pedamaran Timur masing-masing 4 titik, Jejawi dan Sungai Menang masing-masing 2 titik dan 1 titik di wilayah Mesuji Raya,” tutur Junaidi didampingi Kasi Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Hidayat SHut.
Untuk itu, menurutnya, pihaknya bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten OKI, terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat di beberapa wilayah rawan kebakaran hutan dan lahan tersebut untuk menghindari semakin meningkatnya aktifitas pembakaran saat membuka lahan perkebunan baru.
“Kebiasaan yang terjadi di masyarakat, mereka membuka lahan perkebunan baru dengan cara melakukan pembakaran, sisa pembakaran tadi bisa digunakan sebagai pupuk dan juga lokasi penanaman padi sonor. Inilah yang menimbulkan banyaknya titik api yang terpantau oleh satelit. Jadi sosialisasi yang dilakukan dengan mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran, hal ini sangat berbahaya dan api bisa cepat meluas itu sedikit belum digubris oleh masyarakat,”