Capaska OKI Tetap Latihan Dibulan Puasa
KAYUAGUNG RADIO -Meskipun bulan puasa, calon pasukan pengibar bendera pusaka (Capaska) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) tetap latihan di bawah terik panas matahari, Jumat (18/7). Latihan pengibaran bendera tadi guna menjalankan tugas negara pada 17 Agustus mendatang.
Ketua PPI Pratama Suryadi SP didampingi pelatih Paskibraka Bripka Ihsanul Amri SH mengatakan, para capaska tetap semangat latihan walaupun bulan puasa. “Jadi puasa bukan jadi alasan,” kata Pratama.
Disebutkan Pratama, pasukan terebut terdiri dari 17 putra 17 putri dari SMA se- Kabupaten OKI yang terpilih dari 789 siswa-siswi. Dan tahun ini yang bertugas sebagai paskibraka tingkat provinsi ada 4 siswa dari SMA Negeri 3 Unggulan dan SMA Negeri 1 Kayuagung.
Diutarakan juga oleh Koordinator Capaska Kasat Binmas Polres OKI AKP Suwarna didampingi Ipda Hj Rohima SH menginginkan 34 pasukan pengebar bendera ini tetap kuat dan semangat dalam menjalan tugas latihan sebagai pengibar bendera, meskipun dalam keadaan menjalan ibadah puasa di bulan ramadhan.
Mengenai jadwal latihan, Suwarna menyebutkan yang pasti latihan pada bulan puasa ini, pihak pelatih akan mengurangi waktu latihan. “Latihan yang biasanya dilaksanakan dari pagi sampai dengan sore hari, maka akan dikurangi waktu latihan para capaska,” terang Suwarna kepada wartawan.
Salah satu Capaska yang terpilih di Provinsi Sumsel Bella Anggraini SMA Negeri 3 Unggulan, ketika ditanya mengenai keyakinan akan terpilih sebagai pasukan pengibar bendera di provinsi mengatakan, dirinya awalnya yakin harus bisa masuk provinsi, selain berdoa didukung oleh latihan serta dorongan kawan-kawan.
“Saya bercita-cita ingin jadi polisi,” tegasnya seraya berucap latihan disaat berpuasa bukanlah satu kendala untuk menjalani tugas yang sangat berharga bagi dirinya. Ini suatu kehormatan yang harus dipertanggungjawabkannya dihadapan banyak orang dan pada umumnya negara Republi Indonesia.
Hal sama dikatakan Yuliana SMK Negeri 1 Kayuagung, motivasi awalnya ikut-ikutan dan dispot oleh kepala sekolah.
“Saya awalnya ikut-ikutan dan alhamdulillah sekarang jadi pengikut yang teladan,” kata Yuliana seraya berucap selain jago di lapangan juga jago di sekolah serta di rumah dalam pekerjaan memantu orangtua.
“Dan demikian menurutnya, latihan dalam kondisi berpuasa, takkan mengurangi semangat kami dalam berpuasa dan latihan,” ujarnya seraya tersenyum.