FSTVLST Release 2nd Single 'Orang-Orang Di Kerumunan'
KAYUAGUNG RADIO - Setelah rilis debut album 'MANIFESTO' (2009) saat band ini masih
bernama Jenny, lalu rilis 2 single 'Hujan Mata Pisau' (2011) dan 'Hari Terakhir Peradaban. Prolog' (2012), band
asal Yogyakarta yang terbentuk di kampus senirupa ISI Yogyakarta tengah tahun
2003 ini kembali akan merilis album baru yang akan menjadi debut album semenjak
band ini berganti nama menjadi FSTVLST (dibaca: festivalist).
Pembuatan album ini terangkum dalam serangkaian proses kreatif yang diberi
sebutan
FSTVLSTRCRDPRJCT (festivalist record project) dimulai tengah tahun 2013. Beberapa single akan dirilis terlebih dahulu sebelum akhirnya album akan
dirilis secara utuh tahun ini, album FSTVLST 2014 yang bertajuk "HITS
KITSCH"
28 November 2013 lalu, FSTVLST merilis satu single dari album ini, berjudul
'Ayun Buai Zaman', single tersebut mendapat animo yang cukup baik dari
pendengar dan festivalist (teman-teman enthusiast FSTVLST) ditandai dengan
bertengger di beberapa chart radio di Yogyakarta.
Berbarengan video submission project dengan nama FSTVLST video merch ~
#FSTVLSTVideoMerch, mengajak publik untuk membuat video untuk lagu Ayun Buai
Zaman, akan dipilih dua video pemenang dengan hadiah masing-masing paket
official merchandise FSTVLST.
pada tanggal 12 April 2014, FSTVLST kembali merilis single kedua dari album
ini,
berjudul ‘Orang-Orang Di Kerumunan’ (radio edit version), sekaligus
mengumumkan dua pemenang FSTVLST video merch melalui akun media sosial FSTVLST.
Pada kesempatan baik ini juga, FSTVLST akan membuka pre-order boxset yang berisi CD, merchandise dan gimmick lain yang dapat di order secara
online, untuk kapan dan bagaimana akan kami infokan lebih lanjut melalui media
rekanan dan akun media sosial FSTVLST
Orang-Orang Di Kerumunan
orang-orang di kerumunan berjejalan di lingkaran
mengitari satu altar sesembahan
mereka menari dengan mata terpejam, kerasukan
jiwanya sudah tak lagi bersemayam
lalu meracau, tak setuju maka beda kubu
tak sepaham lantas baku hantam, yang seiman saling
menerakakan
merekalah kerumunan yang lupa, kerumunan yang lupa
bahwasanya mereka kau dan ku sama, hanya manusia, sama
manusianya, yang seharusnya
saling peluk selayak saudara, saling jaga seperti
keluarga, berbagi cinta berbagi bahagia
menjauhi kerumunan yang lupa, kerumunan yang lupa
bahwasannya aku kau mereka
turut berbela sungkawa, atas sekaratnya jiwa , para
berkerumun tertawa-tawa
di sh sh sh sempitnya ruang bahagia, yang seharusnya luas
tak terbatas
dan turut berduka cita, untuk tak berartinya bunga
terganti umpat benci caci maki bunuh dan lukai, benci dan
lukai