Social Media Menggantikan Keakraban Orang Tua Dengan Anaknya?
KAYUAGUNG RADIO - Agaknya, semakin banyak keluarga yang menanggalkan tradisi berbicara
sambil bertatap muka sejak adanya social media. Padahal, ngobrol
bersama keluarga secara langsung, lebih kuat ikatan emosionalnya
daripada mereka melakukannya di Facebook atau Twitter.
Dilansir
dari Dailymail, semakin banyak orang tua masa kini yang tak membicarakan
hal penting dengan anak-anak mereka. Jejaring sosial telah dijadikan
salah satu media komunikasi yang 'biasa' untuk menggantikan obrolan
hangat mereka di meja makan.
Jaman sekarang memang gadget semakin
canggih. Namun tanpa disadari, manusia tidak mengimbangi perkembangan
gadget ini dengan gaya hidup mereka. Dengan adanya gadget dan aktivitas
di social media, 7 dari 10 orang tua lebih memilih menyapa anaknya di
sana ketimbang mengajak ngobrol langsung.
Andrew Hewt melakukan
sebuah penelitian mengenai hal ini dan menemukan fakta bahwa banyak
orang secara tak sadar telah dikendalikan oleh teknologi. "Siapa yang
menyangka 10 tahun lalu, bahwa internet yang mereka gunakan kini menjadi
bagian besar dari kehidupan keluarga mereka
Prof. Karen Pine yang
merupakan seorang psikolog juga mengatakan bahwa dengan adanya fakta
ini, anak-anak jadi merasa lebih leluasa menggunakan jejaring sosial dan
menghabiskan lebih banyak waktu selain dengan orang tuanya. Dan para
ayah serta ibu mereka tidak tahu banyak mengenai apa yang dilakukan
anak-anaknya.
Namun ia mengatakan bahwa di samping sisi yang
ironis ini, banyak juga orang tua yang bisa memahami apa yang disukai
anak dan bagaimana mereka berperilaku di sana. Hal ini sebenarnya bisa
menjaga sang anak dari kegiatan surfing yang salah.
"Meski
komunikasi antar muka memang penting, namun kita juga harus menerima
bahwa kita ada di era digital dan harus bisa beradaptasi dengan hal
tersebut," ujarnya.
Dengan kata lain, meski kita dikuasai oleh
kecanggihan teknologi, namun kita masih memiliki kemampuan untuk
mengendalikan gadget yang kita miliki dalam hidup kita, sehingga yang
terjadi bukan sebaliknya. Kepekaan terhadap teknologi ini yang membuat
kita tidak akan dikendalikan oleh gadget yang kita miliki, melainkan
memanfaatkan untuk hal yang lebih berguna.
Sumber : vemale.com