Palembang Diharapkan Mampu Atasi Banjir dan Kemacetan
KAYUAGUNG RADIO - Pemimpin Palembang dimasa akan datang diharapkan mampu selesaikan
problem masyarakat. Problem tersebut adalah Macet, Banjir dan
Pengangguran. Bahkan pada saat masa kampanye Pilkada Palembang menjadi
isu sentral para kandidat terutama para penantang petahanan.
Ketua Umum Majelis Daerah KAHMI Palembang Solehun, M.Pd diacara Rakerda Kahmi Palembang, Sabtu (4/5) mengatakan problem ini yang saat ini masih diresahkan masyarakat Palembang. "Hari-hari Palembang sudah diwarnai dengan kemacetan walupun sudah ada perbaikan transportasi seperti transmusi", Katanya.
Hal yang sama dengan proplem banjir, beberapa wilayah di Palembang mudah terendam banjir pada saat musim hujan akibat kurang baiknya tatakelola air di Kota Palembang. "Jika hal ini tidak diatasi bukan tidak mungkin Palembang bisa seperti Jakarta", Ujar Solehun.
Pihaknya juga mengapresiasi banyak investasi yang masuk ke Palembang dan Sumatera Selatan pasca Sea Games, namun hal ini belum cukup untuk menyelesaikan problem pembangunan. "Akhir-akhir ini di Palembang bermunculan hotel namun di Palembang sendiri tidak ada perguruan tinggi yang konsen bidang hotel", terangnya.
Kondisi ini menurutnya membuat sumber daya lokal kurang bersaing ditataran top manajemen sehingga banyak diisi oleh Sumber Daya datangan.
Oleh karena itu, kedepan KAHMI Palembang diharapkan bisa mewarnai Pembangunan di Palembang. "Mewarnai bisa dalam bentuk mengisi atau memberi masukkan kepada pengambil kebijakan", Tegasnya.
Selain itu melalui rakerda ini diharapkan KAHMI Palembang Mengoptimalkan potensi dan berkontribusi dalam pembangunan Palembang Darusalam.
Ketua Umum Majelis Daerah KAHMI Palembang Solehun, M.Pd diacara Rakerda Kahmi Palembang, Sabtu (4/5) mengatakan problem ini yang saat ini masih diresahkan masyarakat Palembang. "Hari-hari Palembang sudah diwarnai dengan kemacetan walupun sudah ada perbaikan transportasi seperti transmusi", Katanya.
Hal yang sama dengan proplem banjir, beberapa wilayah di Palembang mudah terendam banjir pada saat musim hujan akibat kurang baiknya tatakelola air di Kota Palembang. "Jika hal ini tidak diatasi bukan tidak mungkin Palembang bisa seperti Jakarta", Ujar Solehun.
Pihaknya juga mengapresiasi banyak investasi yang masuk ke Palembang dan Sumatera Selatan pasca Sea Games, namun hal ini belum cukup untuk menyelesaikan problem pembangunan. "Akhir-akhir ini di Palembang bermunculan hotel namun di Palembang sendiri tidak ada perguruan tinggi yang konsen bidang hotel", terangnya.
Kondisi ini menurutnya membuat sumber daya lokal kurang bersaing ditataran top manajemen sehingga banyak diisi oleh Sumber Daya datangan.
Oleh karena itu, kedepan KAHMI Palembang diharapkan bisa mewarnai Pembangunan di Palembang. "Mewarnai bisa dalam bentuk mengisi atau memberi masukkan kepada pengambil kebijakan", Tegasnya.
Selain itu melalui rakerda ini diharapkan KAHMI Palembang Mengoptimalkan potensi dan berkontribusi dalam pembangunan Palembang Darusalam.
Humas Pemprov Sumsel
